Film
Happier Than Ever: A Love Letter to Los Angeles Review
Tribute Billie Eilish untuk Los Angeles dan dirinya di masa depan.
Tribute Billie Eilish untuk Los Angeles dan dirinya di masa depan.
Action, sci-fi, dan drama isu kemanusian dalam satu paket film.
Brutal, mengerikan, dan terasa nyata untuk meneror penonton.
Satu lagi film teror di pesawat yang hanya berisi kekacauan.
Sekuen balas dendam berlumur darah yang seru dan menegangkan.
Film bertema iblis dengan konsep sempurna dan plot yang menarik.
Berbekal tema gritty drama, Nicolas Winding Refn mampu membawakan kisah seorang supir multitalenta yang penuh lika-liku.
Naskah romansa generik dengan kemasan quirky yang sudah tidak asing lagi.
Ketika seorang turis berada di lokasi dan waktu yang salah.
Seakan ingin menangkap isu perselingkuhan yang tiada habisnya, film garapan Tompi ini justru menampilkan problem baru yang semakin mengganggu.
Tolak ukur produksi film horror monster terbaik hingga saat ini.
Lebih dominan drama keluarga, tanpa plot yang intens.
Inovatif, namun kurang berkarakter sebagai film horror modern.
Selain melalui musiknya yang menawan, La La Land memberikan kisah getir dua manusia menghadapi gejolak cinta dan karier dalam hidup.
Tampil dengan ragam aspek baik, The Suicide Squad memberikan kesegaran pada film bertema superhero tahun ini.
Kisah heartwarming tentang pencarian kepercayaan diri dibalut dalam animasi yang manis.
Sadis, tragis, dan melankolis.
Masih mempertahankan produksi maksimal meski bukan naskah terbaik dalam franchise.
Walau mengusung tema yang sudah umum, trilogi I Will Survive memberikan angin segar bagi penikmat film Indonesia.
Film petualangan monster seru dengan sentuhan drama dan humor yang tepat.
Eksploitasi kekerasan dan karakter depresif tanpa objektif yang jelas.
Penampilan mengejutkan dari Bob Odenkirk sebagai protagonis misterius yang badass.
Memberikan sentuhan horror original khas film horror Asia.
Berbekal adat Bali dan segala ilmu kehidupannya, film ini menyuguhkan drama romansa yang terasa hangat dan menohok sepanjang durasi filmnya.
Berusaha untuk kuat dalam narasi dan ingin over-the-top seperti versi game-nya, Dynasty Warriors terasa setengah hati dalam mengeksekusi keduanya.
Berusaha tampil dengan ragam rasa, film ini terasa belum maksimal karena minimnya konteks yang dihadirkan.
Walau diposisikan sebagai film horor, The Conjuring: The Devil Made Me Do It lebih terasa seperti film bertema superhero