Connect with us
As Good as It Gets Review

Film

As Good as It Gets Review

Berkisah tentang Melvin Udall (Jack Nicholson).

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Di tahun yang sama dengan perilisan “Titanic” (1997), muncul satu film drama komedi romantis yang menyedot perhatian publik, yakni “As Good as It Gets”. Film besutan James L. Brooks ini punya jalinan cerita mengalir, serta tokoh-tokoh yang tak biasa. Seperti halnya “Titanic”, film ini juga sukses secara komersial dengan pendapatan mencapai USD 314 juta. Majalah Empire menempatkan film ini di posisi 140 dalam daftar “The 500 Greatest Movies of All Times”.

“As Good as It Gets” berkisah tentang Melvin Udall (Jack Nicholson), penulis novel ternama pengidap Obsessive-Compulsive Disorder (OCD). Kelainan mental yang ia idap itu membuat tingkahnya begitu menyebalkan. Belum lagi tutur katanya yang manipulatif dan membuat siapa pun tersinggung. Meski begitu, Melvin punya sisi baik di dalam dirinya yang kelak akan dirasakan oleh Carol (Helen Hunt) dan Simon (Greg Kinnear) beserta peliharaannya yang bernama Verdell.

Semua sifat baik Melvin itu tak langsung dibongkar begitu saja, melainkan ditampilkan sedikit demi sedikit mengikuti alur ceritanya yang mengalir. Di awal film, penonton akan diperlihatkan dulu berbagai macam perangai Melvin yang membuatnya begitu menyebalkan. Saat Melvin mulai mendapatkan masalah, sisi baiknya pun muncul dengan cara yang sesuai dengan perangai aslinya. Penonton pasti tak menyangka kalau orang semenyebalkan Melvin bisa melakukan hal baik bagi orang-orang terdekatnya.

As Good as It Gets Review

Kalimat-kalimat sarkastik mewarnai tiap adegan filmnya, terutama dari mulut Melvin. Semua kalimat itu dipakai guna mempertegas sisi menyebalkan dari sang tokoh utama. Unsur komedi pun turut tampil untuk membuat filmnya semakin nyaman dinikmati. Komedinya tak hadir lewat jokes yang terlontar dari tokoh-tokohnya, melainkan dari lewat adegan-adegan yang tercipta, terutama adegan yang terjadi antara Melvin dan Carol maupun Melvin dengan Verdell. Selain membuat komedinya tidak klise, pendekatan semacam ini membuat potensi tawa yang dimunculkan oleh komedinya semakin besar.

New York selaku latar tempat utama digambarkan dengan indah lewat pendekatan berbagai macam shot. (Spoiler Alert) Salah satu contoh keindahan sinematografi film ini adalah saat kamera menyorot Carol yang tengah menaiki bus di waktu malam dari kejauhan, serta dalam pencahayaan yang cukup gelap. (Spoiler End).

Sebagian besar adegan di film ini tak dibubuhi music scoring, sehingga penonton pun bisa lebih fokus mendengar dialog yang tersaji dalam tiap adegannya. Musiknya hanya muncul sesekali di sebagian kecil adegan dengan porsi pas. Semua itu tentu berkat sentuhan penata musiknya yang tak lain adalah Hans Zimmer.

Sajian musik yang ia masukkan di film ini membuatnya meraih nominasi Academy Awards 1998 untuk kategori Best Original Score – Musical or Comedy. Transisi adegan demi adegannya terjalin dengan rapi berkat film editing yang dilakukan Richard Marks selaku editor.

As Good as It Gets Review

Aspek terakhir yang membuat film ini begitu menarik adalah karakterisasi tokohnya yang tidak klise, terutama pada Melvin, Carol, dan Simon. Ketiga tokoh itu lantas dibawakan dengan apik oleh para aktornya. Jack Nicholson mampu mengeluarkan semua sisi yang ada di diri Melvin dengan aktingnya yang solid. Ia pun juga mampu menjalin ‘love-hate relationship’ dengan Carol, Simon, dan Verdell.

Helen Hunt tampil baik saat memerankan Carol, sosok pelayan restoran yang selalu melayani tiap pesanan Melvin dan punya anak penderita asma menahun. Semua lapisan emosi Carol mampu dikeluarkan oleh Helen lewat aktingnya. Greg Kinnear tampil luwes saat memerankan Simon sendiri, sosok pria gay dan pelukis andal yang mengalami kebangkrutan setelah dirampok sejumlah orang.

Selain mampu mengeluarkan setiap dinamika perasaan tokohnya, Greg juga mampu menampilkan akting melukis yang meyakinkan, walaupun semua lukisan di film ini bukanlah murni buatan Greg. Lukisan-lukisan tersebut merupakan hasil karya Billy Sullivan yang dipakai sebagai properti untuk film ini. Akting dari ketiga aktor itu membuat mereka meraih tiga nominasi Academy Awards, dimana dua diantaranya berhasil dimenangkan Jack dan Helen.

Jangan lupakan Verdell sang anjing peliharaan Simon. Di film ini, ia mampu menunjukkan tingkah lakunya yang menggemaskan, serta keberhasilannya dalam menjalin chemistry dengan Simon dan Melvin.

“As Good as It Gets” berhasil menjadi film drama komedi romantis yang sangat layak ditonton berkat sejumlah kelebihan di dalamnya. Tak heran bila film ini masih terus ditonton hingga kini.

Lost in Translation & Her: Kesepian dan Perpisahan dari Dua Perspektif

Film

Siksa Kubur & Badarawuhi di Desa Penari: Rayakan Lebaran dengan Film Horor Lokal

Entertainment

Monkey Man Monkey Man

Film & Serial Terbaru April 2024

Cultura Lists

Perfect Days Perfect Days

Perfect Days: Slow Living & Komorebi

Entertainment

Connect