

Film
Petite Maman Review: Perjumpaan Seorang Anak dengan Sosok Ibu di Masa Lalu
Kisah surealis tentang pudarnya garis waktu yang mampu mendekatkan hubungan Ibu dan Anak.
Kisah surealis tentang pudarnya garis waktu yang mampu mendekatkan hubungan Ibu dan Anak.
Rekaman tragedi mengerikan yang disajikan dengan sangat sunyi.
Membawa penonton lebih dalam dalam konsep multiverse MCU, sekuel Doctor Strange mampu tampil menawan dan memberikan kengerian sendiri.
Ketika seorang dokter fertilitas menjadi ayah biologi lebih dari 90 anak.
Penampilan terbaik Johnny Depp dan Leonardo DiCaprio.
Pencarian makam suami dan pelajaran memaafkan orang terkasih.
Film animasi underrated Disney dengan tema cerita yang gelap.
Berhasil sajikan sinema penuh sentilan walau horornya masih perlu polesan pada berbagai sisi.
Animasi berkualitas sesuai ekspektasi, dipadukan dengan musik yang semakin menggugah.
Kisah kemewahan hati anak-anak dan potret kemiskinan yang mengekang.
Tidak mengubah sejarah namun cukup informatif bagi kita belum familiar dengan tragedi Marilyn Monroe.
Menyimak sepak terjang Gangubai Kothewali yang kontroversial dan berani.
Dokumenter tentang komplotan kriminal gagal yang diangkat dari kisah nyata.
Karya Majid Majidi yang merepresentasikan pandangan mulianya terhadap anak-anak.
Generation gap antara ayah-anak dan misi penyelamatan dunia.
Horor misteri monster dengan agenda yang sudah biasa.
Tema kanibalisme yang menarik, namun kurang menggigit.
Bagaimana kompetisi robot menghasilkan anak muda yang siap menghadapi dunia.
Film bertema game thriller tanpa latar belakang dan tujuan yang jelas.
Come back Nicolas Cage yang menghadapi kehilangan seekor babi dan kisah-kisah di masa lalu.
Festival musik di Harlem yang masih terasa semaraknya meski telah 50 tahun dilupakan.
Drama dengan tema musik metal yang kurang mantap.
Nostalgia Amerika era 60-an dan kisah bocah pertama yang pergi ke bulan.
Misi penyelamatan seorang penulis novel, yang dibintangi Sandra Bullock dan Channing Tatum.
Perjuangan keluarga menghadapi masalah yang kompleks di tengah epidemi Sars 2003.
Wregas Bhanuteja berhasil menyentil diskriminasi kaum minoritas dengan cara unik namun tetap realistis.
Setiap live performance dalam dokumenter ini menghadirkan konsep visual dan aransemen yang memikat.