

Film
As Tears Go By: Romansa Kelam dan Pelarian dari Jalanan
Ketika gangster mencari cinta dan pelarian di lorong-lorong gelap Mong Kok.
Ketika gangster mencari cinta dan pelarian di lorong-lorong gelap Mong Kok.
Selalu ada hati nurani yang menuntut kita untuk melihat manusia di balik setiap berita besar.
Stanley Kubrick menantang batas etika dan estetika melalui kisah sadis, satir, sekaligus filosofis.
Sebuah elegi gangster dari Brian De Palma yang melampaui rentetan peluru.
Thriller politik yang membuktikan kekuatan jurnalisme investigatif sebagai senjata melawan penyalahgunaan kekuasaan.
Satire politik yang abadi dalam balutan animasi klasik.
Potret megah dan tragis seorang Kaisar yang terjebak di antara tradisi dan modernitas.
Potret remaja, persahabatan, dan musik yang sederhana namun menghangatkan hati.
Harga sebuah mimpi kadang dibayar mahal—dan tugas kitalah memastikan para petarung itu tidak membayar dengan hidupnya.
Dibungkus dalam semangat punk rock dan aroma darah kering.
Film ini menyelinap ke bawah kulit penonton, membekas bukan karena aksinya, tapi karena atmosfernya.
Komedi romantis klasik yang membuktikan bahwa cinta bisa melintasi batas status sosial dan ekspektasi publik.
Kisah epik menyayat hati tentang dua aktor opera Beijing yang terjebak dalam pergolakan politik dan identitas selama lima dekade sejarah...
Puisi layar lebar tentang kehilangan dan keteguhan.
Film klasik Yasujirō Ozu yang halus namun menggetarkan, menggambarkan kesunyian batin dalam transisi generasi pascaperang.
Melankolia yang tak pernah usai.
Film anti-perang paling menghantui sepanjang masa yang tidak menampilkan heroisme, tapi kehancuran manusia yang tak bisa dihapus.
Ikon budaya pop, dan simbol universal akan semangat untuk bertahan hidup.
Ketakutan terbesar manusia bukan terletak pada monster luar, tetapi monster dalam pikirannya sendiri.
Wong Kar-wai merayakan patah hati dan harapan dalam dua kisah cinta yang lembut, jenaka, dan penuh atmosfer kota Hong Kong.
Mississippi Burning adalah film yang membakar.
Ridley Scott hadirkan sinema perang brutal, imersif, dan nyaris dokumenter dalam menggambarkan misi militer paling kacau Amerika Serikat di Somalia.
Mahakarya Francis Ford Coppola ini lebih dari sekadar film perang—tapi juga perjalanan eksistensial menuju kegilaan dan kehancuran moral.
Puisi sinematik yang memadukan realisme feodal dan fantasi spiritual, menjadikan 'Ugetsu' mahakarya tak lekang waktu dalam sinema Jepang klasik.
Film legendaris Akira Kurosawa yang membongkar relativitas kebenaran dan memperkenalkan narasi non-linear ke dunia sinema.
Film biografi tentang kepala sekolah kontroversial ini menyajikan perpaduan dramatis antara disiplin keras dan semangat reformasi pendidikan.
Ketika pena menjadi senjata melawan prasangka dan kekerasan, 'Freedom Writers' mengangkat kisah nyata yang menyentuh dan membangkitkan harapan.