Memiliki nama lain sebagai Princess of Wales, julukan Lady Diana hingga Queen of Hearts, Diana telah menjadi salah satu simbol dari keluarga kerajaan Inggris. Nama Putri Diana telah menjadi milik kerajaan Inggris dan segenap masyarakat dunia yang memujanya.
Lepas dari pesona pribadinya sebagai sosok wanita, ibu, dan bangsawan yang sempurna, kemalangan yang terjadi dalam hidupnya (sayangnya) telah menciptakan sebuah kisah putri dengan ketragisan yang sempurna untuk diliput media. Media mana yang bisa berpaling dari skandal dan berbagai drama dari seorang public figure populer dan dipuja?
Di era modern, dimana Putri Diana harus pergi terlalu cepat, namanya tetap abadi di masyarakat dunia. Hingga akhirnya telah diadaptasi ke berbagai judul serial, film, hingga pertunjukan musikal di Broadway.
Kebanyakan karya adaptasi tersebut menyajikan kisah yang sama dan repetitif. Pada titik ini, kita telah mengetahui kronologi dari kehidupan tragis Putri Diana, sebagai penonton di sudut pandangan orang ketiga. “Spencer” merupakan sebuah film biopik menyajikan materi berbeda dari ekspektasi kita.
Usaha Keras Putri Diana Melalui Liburan Natal Keluarga Kerajaan Inggris
Kebanyak judul adaptasi dari kisah Putri Diana menyajikan skenario drama realistis yang begitu-begitu saja, dengan latar kisah yang kita sudah hafal kelanjutan dan akhirnya. Pada awal pengumuman proyek film biopik ini, Pablo Larrain telah menyatakan bahwa Ia ingin mengeksplorasi kisah Putri Diana dengan pendekatan yang berbeda, bersama dengan Kristen Stewart sebagai aktor utama pilihannya.
Plot dari film “Spencer” berlatar pada tiga hari liburan Natal di Sandringham House, Norfolk; Malam Natal, Hari Natal, dan Boxing Day. Dengan latar plot yang baru ini, kita akan menyaksikan kisah Putri Diana yang kali ini tidak akan kita ketahui akhirnya.
Pemilihan latar plot tersebut menjadi pilihan sempurna untuk menunjukan potret perjuangan Diana Spencer dalam mengikuti protokol Kerajaan Inggris. Ada banyak peraturan dan agenda yang harus diikuti selama liburan Natal dengan keluarga kerajaan; menjadi sample dari kehidupan Putri Diana selama ini di bawah protokol kerajaan.
Dalam balutan berbagai gaun yang indah dan mansion yang menawan, kita bisa melihat sosok Diana yang tak lebih dari seorang wanita dengan masalah kesehatan mental dan perasaan terisolasi. Pablo bisa saja tetap mengeksekusi ini dan menggantinya dengan tokoh utama lain ciptaannya sendiri, katakan saja seorang istri dari pengusaha sukses yang menikah karena dijodohkan.
Film ini akan masih tetap sama indahnya dan memikatnya selama aktor bisa dengan sempurna memahami naskah. Itulah kekuatan utama dari naskah “Spencer”, film ini bisa saja bukan tentang Putri Diana namun akan tetap menjadi film terbaik dari Pablo Larrain.
Pembuktian Kristen Stewart yang Berhasil Mengeksekusi Peran dengan Menawan
Kristen Stewart sempat mendapat kecaman dari para netizen setelah diumumkan akan berperan sebagai Putri Diana dalam “Spencer”. Mulai dari karena Ia bukan aktor berdarah Inggris, hingga kepribadiannya yang tidak sesuai dengan Putri Diana.
Netizen masa kini semakin mudah tersinggung dan memiliki opini yang tidak relevan akan sebuah projek film. Bagi Larrain, Kristen Stewart memiliki hal yang Ia cari untuk mengeksekusi peran Putri Diana; misterius, rapuh, namun kuat secara bersamaan. Benar saja, Kristen Stewart telah memberikan penampilan terbaiknya melalui film ini. Inilah momen yang telah dinanti-nanti untuk apresiasi sesungguhnya dari perkembangan akting Kristen Stewart yang belakangan ini semakin meningkat.
Kita tidak bisa mengelak pesona Kristen yang sejatinya sangat rupawan dan menawan. Dengan bekal karisma alaminya, Kristen telah melakukan pendekatan naskah yang sangat indah. Larrain sudah tidak diragukan lagi telah memiliki konsep naskah yang sempurna, namun tugas terbesar ada pada aktor utama yang harus mampu memanifestasikan setiap adegan dan ekspresi yang telah dideskripsikan dalam naskah, dan Kristen Stewart telah melakukan tugasnya dengan sangat sempurna.
Film Biopik Putri Diana Terbaik yang Mampu Membuat Penonton Trenyuh
Ketika menonton film biopik pada umumnya, penonton biasanya akan peduli dengan beberapa poin umum seperti akurasi kisah dengan sejarah, hingga penampilan aktor utama yang berhasil menyerupai tokoh yang sedang mereka perankan. Namun “Spencer” akan memberikan pemahaman dan dampak yang berbeda pada penontonnya.
Setelah film ini, kita mungkin berharap tidak akan ada lagi proyek adaptasi dari kisah Putri Diana. Bagaimana selama ini kisahnya telah dieksploitasi sebagai materi hiburan, baik serial atau film.
“Spencer” is all about emotional experience. Kita mungkin sampai tidak sempat memperhatikan akurasi aksen British Kristen, hingga naskah yang tidak seratus persen sesuai dengan kejadian nyata, kemudian dieksekusi dengan pendekatan art house yang surealis.
“Spencer” merupakan film terbaik dari Pablo Larrain yang menjadi bukti kualitas akting dari Kristen Stewart yang akhirnya menemukan kesempatan untuk bersinar.