

TV
Fate: The Winx Saga Review
Live action Winx Club yang kehilangan sihir dan selera fashion.
Live action Winx Club yang kehilangan sihir dan selera fashion.
Plot cerita yang trippy, namun tetap menarik.
Sajian terbaru dari Marvel Studios untuk awal yang baru.
Alasan beberapa sutradara Hollywood anti Netflix dan platform streaming sejenisnya.
Sang-won menyadari hilangnya sang anak berhubungan dengan misteri sebuah lemari.
Satu lagi potret sosok Lupin Arsene dengan sentuhan drama.
Tak lebih dari film perang bertema mecha dengan robot dan drone.
Akting terbaik dari Vanessa Kirby, namun naskah kurang bercerita.
Perjuangan Jacob menggapai American Dream yang terkesan muluk-muluk.
‘Odin’s Raven Magic’ layaknya kemegahan yang terasa kosong.
Didapuk sebagai rilisan paling personal, guitar-centric R&B album dari Zayn ini sayangnya justru skip-able.
Diane Sherman merasakan kejanggalan yang dilakukan oleh ibunya sendiri.
Opini Fran Lebowitz yang menarik tentang New York.
Mengangkat isu pelecehan seksual pada perempuan dengan pesan yang tepat sasaran.
Skenario dan akting aktor yang otentik, seperti dokumenter tanpa narasi.
Drama sejarah dengan romansa, skandal, dan gemerlap pesta masyarakat terhormat.
Adaptasi manga yang maksimal dengan genre thriller menegangkan.
Inspirasi dan hiburan untuk memulai tahun yang lebih baik.
Kisah Joshua Fields Millburn dan Ryan Nicodemus sebagai pelopor gaya hidup minimalis.
Lebih kompleks dari Memento maupun Inception.
Terlalu imajinatif untuk orang dewasa, terlalu serius untuk anak-anak.
Kisah DMC berlanjut setelah menunggu selama 11 tahun.
Kilas balik 2020 dengan humor satire.
Mulai dari The Weeknd, Dua Lipa, The 1975 sampai Taylor Swift dan Fiona Apple.
Patty Jenkins kembali dengan Wonder Woman 1984 yang menarik meski belum mampu mengungguli pendahulunya.
Kisah thriller komedi terbaru dari HBO Max.
Titik balik industri perfilman modern karena pandemi COVID-19.