Connect with us
HER
Photo Credit: Tim Saccenti

Music

H.E.R.: Back of My Mind Album Review

Downtempo R&B nyaris membosankan dari pemborong trofi Grammy Awards.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Meski digaungkan sebagai album debut, ‘Back of My Mind’ bukan rilisan pertama dari H.E.R. Penyanyi versatile ini sudah meluncurkan sederet EP, single, dan kompilasi sebelum akhirnya resmi menelurkan studio album.

Karir bermusik H.E.R dimulai setengah dekade lalu. Sejak hadir sebagai soloist misterius di tahun 2016, dimana kala itu H.E.R bahkan tak memperlihatkan wajahnya selama masa promosi, namanya terus melambung. Penyanyi bernama asli Gabriella Wilson ini meluncurkan single demi single sukses. Disusul serangkaian kolaborasi hits.

‘H.E.R.’ yang merupakan album kompilasi dari EP ‘H.E.R. Volume 1’ dan ‘H.E.R. Volume 2’ memberikan nominasi pertama di Grammy Awards untuk Album of the Year. Dari album ini terlahir dua mega hits, “Focus” dan lagu kolaborasi dengan Daniel Caesar, “Best Part.”

‘I Used to Know Her’ menjadi album kompilasi berikutnya dari EP ‘I Used To Know Her: The Prelude’ dan ‘I Used to Know Her: Part 2.’ Album kompilasi kedua H.E.R ini memberikan 10 nominasi Grammy Awards dan hits “Could’ve Been” dan “Hard Place.”

Kesuksesan H.E.R secara musikalitas tidak saja dibuktikan melalui chart-topper hits dan lagu-lagu viral. Penyanyi asal San Francisco Bay Area ini pun sukses mengantongi 4 trofi dari Grammy Awards. Salah satunya tahun ini, penghargaan Song of the Year untuk lagu protes setelah kasus kematian George Floyd “I Can’t Breathe.”

Awal tahun ini pula H.E.R membawa pulang Oscar untuk “Fight for You,” lagu tema dari ‘Judas and the Black Messiah.’ H.E.R juga tampil di Super Bowl pada bulan Februari. Serta meluncurkan ‘America the Beautiful.’ Sederet pencapaian ini membuat debut album studio ‘Back of My Mind’ semakin diantisipasi.

‘Back of My Mind’ digarap bersama produser kawakan Kaytranada, Hit-Boy yang merupakan kolaborator Drake, dan hitmaker langganan Rihanna, Mike Will Made It. Selain itu H.E.R menggandeng pula beberapa kolaborator seperti Lil Baby, Ty Dolla $ign, DJ Khaled dan Bryson Tiller, YG, dan Chris Brown.

Album ini total memiliki 22 track, dengan panjang nyaris 80 menit. Banyaknya track dan listening time yang sangat lama untuk sebuah album studio ini sayangnya justru tak memberikan keuntungan untuk H.E.R.

Opener track “We Made It” menjadi kelima yang dirilis beberapa saat sebelum peluncuran resmi album. Track ini secara sempurna menunjukan versalitas musikalitas H.E.R. Rock, soul, hingga trap berbaur dengan manis bersama permainan gitar yang menjadi ciri khas tersendiri sang penyanyi.

H.E.R juga memperlihatkan kemampuan vokal terbaiknya. Ia menunjukan jangkauan vokal dengan teknik kontrol yang begitu apik. Baik itu di nada tinggi maupun falsetto. “We Made It” pun seakan menjadi lagu perayaan H.E.R atas kesuksesannya sepanjang awal tahun: “They said I won’t come up with the family and cop a couple Grammy’s/All the things they said that I can’t be, revenge taste just like candy.”

Melangkah dari opener track nan sempurna, “Back of My Mind” menghadirkan irama R&B lebih menggoda. Sumbangan verse dari Ty Dolla $ign seakan membuktikan sang rapper menjadi kolaborator paling sempurna untuk R&B jam.

“Trauma” diproduseri oleh Hit-Boy, yang justru membuat H.E.R seakan menjadi guest featuring untuk lagunya sendiri. Permainan melodi dari drum dan dua verse Cordae seakan membuat H.E.R kewalahan mengimbangi. Untuk “Damage,” H.E.R menggunakan sample “Making Love in the Rain” dari Herb Albert yang berhasil menghadirkan vibe 80an.

Dibandingkan track lain di album ini, musikalitas khas H.E.R dari rilisan dan single-single hits sebelumnya paling terdengar di “Damage.” Sang penyanyi memperlihatkan kualitas vokal hingga rap sampai penghayatan emosional mendalam yang apik di lagu ini.

Sayangnya beberapa track lain justru seakan menjadi versi gagal dari “Damage.” Sebut saja “Paradise,” “Process,” “Mean It,” “Closer To Me,” “Exhausted,” hingga “Lucky” menggunakan komposisi hingga aransemen hampir mirip. Downtempo R&B dengan vokal serta teknik serupa dari H.E.R dalam track ini membuat album ‘Back of My Mind’ hampir membosankan.

Selain menggunakan ramuan musikalitas yang itu-itu saja, serta irama balada yang hampir datar, one-tone tanpa lonjakan. ‘Back of My Mind’ pun menggandeng kolaborator yang tak berhasil memberikan highlight atau vibe menyegarkan di album ini. Yung Bleu di “Paradise” salah satunya. Hingga keputusan mengecewakan H.E.R untuk menghadirkan Chris Brown dalam “Come Through.”

“Come Through” memiliki nada-nada cukup catchy. Lagu sempurna untuk didengarkan di malam musim panas yang tenang. Vokal dari Chris Brown di lagu ini tak menghadirkan keuntungan apapun selain kekecewaan dari pendengar.

H.E.R belum berhasil bersinar pula di track kolaborasi dengan Lil Baby, “Find A Way.” Menggunakan teknik sing-rap, pesona H.E.R justru tertutupi oleh Lil Baby. Membuat lagu ini seakan menjadi milik sang rapper. Walau begitu di sisi positif lain, “Find A Way” memperlihatkan versatility H.E.R sebagai musisi.

“I Can Have It All” merupakan track kolaborasi dari dengan DJ Khaled untuk album ‘Khaled Khaled.’ Hanya saja kali ini H.E.R membawakannya tanpa Meek Mill dan hanya menggandeng Bryson Tiller.

Untungnya tak semua kolaborasi H.E.R di album ini mengecewakan. Thundercat di “Bloody Waters” cukup berhasil menghadirkan warna baru. Tanpa membuat H.E.R meredupkan sinarnya. Instrumen gitar bass di lagu ini, yang merupakan produksi KAYTRANADA dan Thundercat memberi highlight tersendiri. Bahkan mungkin untuk keseluruhan album.

‘Back of My Mind’ menyelipkan sisi seksi H.E.R melalui “My Own.” Musikalitas di track ini dengan lirik menggoda seperti “You should know that I don’t act like that without a purpose” mengingatkan pada EP H.E.R sebelumnya. Seperti juga album dari musisi populer lain, ‘Back of My Mind’ menghadirkan track dari Julia Michaels. “Cheat Code” ditulis oleh sang singer-song writer dengan instrumen gitar akustik berpadu dalam melodi bass ciamik.

Di lagu ini pula H.E.R kembali mempertontonkan vokalisasi terbaik. Teknik-teknik vokal yang seakan terlupakan di beberapa track lainnya. Untuk “Hard To Love,” H.E.R hadir dalam teknik vokal bergaya folksy, dengan suara serak yang nyaris tak pernah diperlihatkan sebelumnya.

Kemampuan H.E.R dalam menulis lirik pun terdengar lebih jujur di album ini. Seperti pada “Mean It,” saat ia membandingkan dirinya dengan perempuan-perempuan lain: “oman on ‘Mean It’, she sings stingingly: “Maybe I should be more like her / Just forget about what’s right, just forget about my worth / Maybe I should be heartless too.”

Lirik di album ini banyak berbicara tentang cinta dan juga hubungan percintaan. Entah itu narasi tentang perselingkuhan, jarak, hingga kesepian dan perasaan butuh cinta. Seperti bait “Ooh – I need a new bae” di “Exhausted.”

Untuk sebuah debut album dari penyanyi sekelas H.E.R, ‘Back of My Mind’ sangat mengecewakan. Album studio ini tak berhasil memperlihatkan talenta, keunikan musikalitas, bahkan warna dan kemampuan vokal unik H.E.R. ‘Back of My Mind’ bahkan gagal memperlihatkan versabilitas H.E.R yang sempat diagungkan di deretan hits sebelumnya.

Pemilihan irama ballad R&B dengan downtempo dalam album yang sangat panjang membuat beberapa track masuk dalam kategori snooze-fest. Terlebih saat H.E.R hanya mengandalkan vokal dengan iringan satu note datar di latar belakang.

Secara keseluruhan, H.E.R seharusnya bisa debut di album jauh lebih baik dan menarik dari pada ‘Back of My Mind.’

Pink Floyd Pink Floyd

Pink Floyd ‘Wish You Were Here’ Mahakarya yang Emosional dan Melankolis

Music

Kendrick Lamar gnx Kendrick Lamar gnx

Kendrick Lamar ‘GNX’ Album Review

Music

Beabadoobee Beabadoobee

Beabadoobee: This Is How Tomorrow Moves Album Review

Music

Phantom Siita: Girlhood Memories Phantom Siita: Girlhood Memories

Phantom Siita: Girlhood Memories Album Review

Music

Advertisement Drip Bag Coffee
Connect