Connect with us
The Weeknd Take My Breath
Photo via billboard.com

Music

The Weeknd: Take My Breath Single Review

Pembuka era baru ‘The Dawn’ ini masih mengusung nafas yang sama dengan “Blinding Light.”

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Resmi mengakhiri gemerlap chapter ‘After Hours,’ musisi bernama asli Abel Tesfaye ini siap melangkah ke era baru. ‘The Dawn,’ album kelima yang akan dirilis tahun ini dibuka dengan single pertama “Take My Breath.”

‘After Hours’ menjadi album paling sukses dan salah satu rilisan terbaik di diskografi The Weeknd. Dari album ini terlahir mega hits “Blinding Light,” yang tidak hanya sukses di chart serta penjualan. Melainkan menyempurnakan trend newtro disco di industri musik Hollywood. Bila tidak bisa mengatakan di seluruh dunia.

The Weeknd siap menutup lembaran terakhir ‘After Hours’ setelah sebelumnya merampungkan penampilan spektakuler sebagai headline di Super Bowl. Penyanyi hits ini pun merilis beberapa single kolaborasi sebagai transisi. Seperti “You Right” feat Doja Cat dan “Better Believe” bersama Young Thug dan Belly.

“Take My Breath” meluncur dengan pencampuran beberapa genre dan suara. Meski Abel Tesfaye rupanya tidak sepenuhnya move on dari ‘After Hours.’ Terbukti dengan kemiripan vibe hingga musikalitas antara “Take My Breath” dengan “Blinding Light.”

Single ini masih menggunakan elemen kelam dan dark funk vibe seperti hits sebelumnya. Aransemen produksi dengan synth-wave serta disco 80an klasik pun masih menjadi katarsis utama.

Dinamika suara yang hadir melalui “Take My Breath” menghadirkan berbagai kesan berbeda. Terutama mengingatkan pada musik khas dari musisi dan artis legendaris seperti Michael Jackson dan Giorgio Moroder. Teknik falsetto yang digunakan Tesfaye pun hampir menyamai gaya vokalisasi Bee Gees.

Sedangkan swaggering chorus seolah terinspirasi dari Stevie Nicks di tahun 80an, atau hits “Call Me” dari Blondie. Menariknya pula, produksi dengan synth wave mirip dengan bagaimana Daft Punk menggubah hits-hits mereka di masa lalu.

Mirip dengan “Blinding Light,” atau sederet track lain di ‘After Hours,’ “Take My Breath” menyuguhkan vibe sexy-after-party. Pendengar seakan digandeng ke ruangan privat tersembunyi, ketika pesta berlangsung bising dan seru. Synth, disco-pop, funk, dan irama techno wave memenuhi tiap sudut kosong; dengan teknik vokal dan warna suara khas Tesfaye mendominasi.

Lirik “Take My Breath” pun tak jauh-jauh dari narasi di ‘After Hours.’ Hanya saja kali ini The Weeknd tidak menyuguhkan sisi emosional. Melainkan sudut lain yang lebih gelap dan kelam. Beberapa referensi pada lirik justru mengarah ke kematian.

“You pull me closer, feel the heat between your thighs,” dendang sang vokalis pada verse kedua, disusul bait lebih kelam “You’re way too young to end your life.” Lirik “Take my breath away / And make it last forever, babe” pun bisa jadi menarasikan tema “risk it all to feel alive” yang sepertinya akan menjadi benang merah di ‘The Dawn.’

Escapism, kepuasan, dan sex bukan lagi tema baru di lagu-lagu The Weeknd. Meski tidak bisa dibandingkan dengan lirik-lirik lebih apik di hits di masa lalu, bait seperti “Ooh it’s like a dream, what she feels with me / She loves to be on the edge / Her fantasy is OK with me” tidak terdengar terlalu mengecewakan.

“Take My Breath” tepat menjadi lagu pembuka ‘The Dawn’ setelah ‘After Hours.’ Single ini masih memiliki elemen-elemen yang menjadikan hits di album sebelumnya menarik; katakan saja seperti irama musik newtro dan disco. Namun tetap sanggup menjanjikan sesuatu yang baru dan segar.

The Weeknd pun berhasil tidak menjadi repetitif. Walau produksi dan aransemen “Take My Breath” terdengar tak jauh berbeda dengan “Blinding Light.”

Sebagai single pembuka era baru, “Take My Breath” juga cukup membuat pendengar penasaran dengan apa yang akan hadir di ‘The Dawn.’ Mungkinkan The Weeknd akan lagi-lagi merilis album disco berirama retro? Atau justru condong pada produksi synth electro wave ala Daft Punk? Mungkinkan kelamnya “Take My Breath” hanya permulaan bagi dark vibe di album terbaru nantinya?

The Linda Lindas The Linda Lindas

The Linda Lindas: No Obligation Album Review

Music

Bombay Bicycle Club: My Big Day Bombay Bicycle Club: My Big Day

Bombay Bicycle Club: My Big Day Album Review

Music

Orla Gartland: Everybody Needs A Hero Review

Music

FIFTY FIFTY: Love Tune Review FIFTY FIFTY: Love Tune Review

FIFTY FIFTY: Love Tune Review

Music

Advertisement Drip Bag Coffee
Connect