

Film
The Batman Review: Pendewasaan Sang Vigilante Kelelawar
Memberikan pengalaman sinematik gritty berbalut pendewasaan.
Memberikan pengalaman sinematik gritty berbalut pendewasaan.
Sebuah anomali yang menyenangkan.
Potret megah dan tragis seorang Kaisar yang terjebak di antara tradisi dan modernitas.
Start managing your streaming services with the help of a Password Manager.
Film ini mengingatkan kita bahwa kejahatan terbesar bisa saja disembunyikan oleh wajah paling biasa.
Apakah kebenaran yang diyakini secara pribadi lebih penting daripada kebenaran yang ditentukan oleh sistem?
Potret remaja, persahabatan, dan musik yang sederhana namun menghangatkan hati.
Keajaiban masih mungkin terjadi, selama ada orang yang mau berjalan jauh demi menyalakan lilin di tengah gelap.
Harga sebuah mimpi kadang dibayar mahal—dan tugas kitalah memastikan para petarung itu tidak membayar dengan hidupnya.
Menyaksikan The Big Short dan Default membuat kita sadar betapa dua industri film besar berani menatap langsung wajah krisis mereka...
Dalam perang, yang terpenting bukan siapa yang benar—melainkan siapa yang memegang kamera.
Tahun 2025 akan dikenang sebagai tahun yang mempererat kebersamaan lewat tawa, musik, dan momen digital.
Dibungkus dalam semangat punk rock dan aroma darah kering.
Film ini menyelinap ke bawah kulit penonton, membekas bukan karena aksinya, tapi karena atmosfernya.
Komedi romantis klasik yang membuktikan bahwa cinta bisa melintasi batas status sosial dan ekspektasi publik.
Kekuatan diam ini tidak hanya relevan dalam hubungan personal.
Film ini tidak mencari sorotan, tetapi berhasil mencuri tangis dan keheningan yang tulus.
Perempuan “sempurna” di mata dunia yang diserang dari dalam oleh dirinya sendiri—visual dan akting yang kuat namun eksekusi tidak konsisten.
Dongeng horor gotik yang menjelma menjadi alegori kelam tentang keserakahan manusia dalam balutan visual memikat.
Kisah epik menyayat hati tentang dua aktor opera Beijing yang terjebak dalam pergolakan politik dan identitas selama lima dekade sejarah...
Puisi layar lebar tentang kehilangan dan keteguhan.
Soundtrack universal bagi mereka yang memilih untuk tidak mundur.
Film klasik Yasujirō Ozu yang halus namun menggetarkan, menggambarkan kesunyian batin dalam transisi generasi pascaperang.
Melankolia yang tak pernah usai.
Kita perlu struktur yang memungkinkan semua guru menjadi agen perubahan—tanpa harus jadi pahlawan tunggal.
Sequel yang menjanjikan konfrontasi besar justru berakhir setengah jadi tanpa penyelesaian naratif memuaskan.
Berdasarkan kisah nyata, 'Everest' menyajikan dramatisasi bencana mendaki yang penuh visual memukau dan ketegangan emosional yang menghantui.
Jebakan “one-size-fits-all” mungkin terlihat sederhana, tapi dampaknya bisa sistemik.