

Film
Troll Review: Tandingi Film-Film Monster Besar Hollywood
Film monster asal Norwegia dengan produksi tak kalah menggugah dan maksimal.
Film monster asal Norwegia dengan produksi tak kalah menggugah dan maksimal.
Berhasil sajikan satir mengenai beragam isu panas, terutama mengenai kesetaraan duniawi.
Laga ikonik Stallone dengan membawa horor dan isu seputar perang Vietnam.
Dunia mimpi dengan world building yang lemah.
Komedi romantis plot ringan dengan karakter-karakter loveable.
Memberikan twist mengenai Santa Claus, ‘Violent Night’ sajikan drama menarik yang berpadu dengan aksi cukup brutal.
Lebih meriah dan semarak namun tidak semenawan “Enchanted”.
Naskah period drama yang eksplorasi kepercayaan dan manipulasi kebenaran.
“Avatar: The Way of Water” hingga “Alice in Borderland” yang kembali dengan season terbaru.
Hadirkan kehangatan Natal dengan sentuhan komedi khas “Guardians of the Galaxy”.
Premis imajinatif dan naskah yang menghibur, namun ending-nya anti klimaks.
Memaknai definisi menjadi manusia melalui perspektif K.
Formula coming-of-age drama yang suguhkan romansa beda generasi dalam nuansa 70an.
Insekuritas, keluarga, dan peran ayah dalam lirik-lirik rap Lamar yang realistis.
Miniatur franchise ‘Harry Potter’ dengan sekolah khusus monster dan investigasi misteri.
Sederet sutradara yang sukses debut dengan presentasi film juara.
Akting memukau Robin Williams sebagai sosok penguntit yang ramah dan menyeramkan.
Our special recommendations this week and where to stream it.
Film drama yang menguras hati sekaligus menginspirasi dalam menghadapi duka.
Sederet film bergenre survival dengan latar bencana alam berskala besar.
Eksploitasi kisah cinta dengan bumbu kekerasaan dan romantisme serial killer.
Dengan sokongan cast dan plot yang powerful, ‘The Menu’ hadirkan ketegangan melalui makanan sebagai penengah segalanya.
Mengikuti rutinitas penulis novel misteri ketika kekasihnya menghilang.
Semesta mind-bending Baran Bo Odar dan Jantje Friese kembali dengan materi misteri terbaru.
Pijakan untuk langkah baru DCU, tetapi penyusunan cerita dan pendalaman karakter yang kurang maksimal.
Film dokumenter persembahan Jonah Hill untuk psikiater pribadinya dan masyarakat luas.
Melodrama yang lebih tragis dari “You Are the Apple of My Eye”.