Quantcast
The Last of Us Season Finale Review: Look for the Light - Cultura
Connect with us
The Last of Us Season Finale Review: Look for the Light
Cr. HBO

TV

The Last of Us Season Finale Review: Look for the Light

Babak terakhir dan awal baru dari perjalanan Joel dan Ellie.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

“The Last of Us” akhirnya tiba pada season finale. Semenjak tayang perdana pada awal 2023, serial yang dikembangkan oleh Craig Mazin dan Neil Druckmann ini telah membuktikan kualitasnya sebagai adaptasi video game yang berhasil. Tak berusaha mengubah intisari dari materi sumber, serta memanfaatkan kesempatan ini untuk menyempurnakan naskah original.

“The Last of Us” mengingatkan skena hiburan mainstream cara yang benar ketika hendak mengadaptasi video game menjadi hiburan yang seru untuk ditonton. Tak hanya menghibur bagi para gamers, namun juga bisa mengundang minat dan dinikmati oleh penonton dari segmentasi umum. Khususnya penggemar genre drama survival dengan latar apocalypse.

“The Last of Us” season finale menjadi episode dengan durasi terpendek yaitu 43 menit saja. Namun ternyata mampu menjadi penutup dari season perdana tanpa cliffhanger. Bagi yang familiar dengan video game-nya, akhir dari season finale dibuat sama dengan “The Last of Us Part I”. Setelah episode peka lalu yang menegangkan, mengerikan, dan emosional, season finale tunjukan definisi baru akan kebrutalan emosional dari kisah Joel dan Ellie.

The Last of Us Season Finale Review: Look for the Light

Cameo Ashley Johnson sebagai Ibu Ellie

(Spoiler Alert!) “The Last of Us” season finale dibuka dengan flashback, ketika ibu Ellie, Anna, dikejar oleh infected dalam keadaan hamil besar. Anna diperankan Ashley Johnson, aktris yang memerankan Ellie dalam video game-nya.

Dengan kehadiran Troy Baker dan Ashley Johnson sebagai cameo dalam serial ini, menjadi tribute yang tepat untuk adaptasi video game “The Last of Us”. Membuat kehadiran karakter pada episode tersebut jadi lebih berkesan dan diingat oleh penontonnya, karena kualitas akting mereka juga tak kalah bagusnya.

Kita akan melihat momen kelahiran Ellie yang menegangkan. Menunjukan bagaimana karakter yang diperankan oleh Bella Ramsey ini sudah kehilangan dan berjuang bahkan ketika baru saja tiba di dunia.

Anna yang pada akhirnya tetap tergigit infected, memohon pada Marlene untuk merawat Ellie dan membunuh dirinya karena telah terinfeksi. Kemudian kita kembali pada plot utama, dengan Ellie dan Joel yang sudah tiba di kota tujuan, dimana markas Firefly akan mengembangkan vaksin dari imunitas Ellie.

The Last of Us Season Finale Review: Look for the Light

Cr. HBO

Joel dan Ellie Akhirnya Tiba di Tujuan Akhir

Pada episode terakhir ini, interaksi Joel dan Ellie telah berbalik. Ellie menjadi lebih pendiam, gelisah, dan tidak terlalu terbuka dengan Joel. Sebaliknya, setelah kita melihat afirmasi status Ellie bagi Joel di episode sebelumnya, Joel menunjukan perubahan sikap. Biasa diam dan dingin, kini Joel lebih banyak menginisiasi percakapan serta berusaha menghibur Ellie yang tidak terlihat seperti biasanya.

Keduanya telah melalui banyak hal untuk menjalin hubungan layaknya teman maupun keluarga. Baik untuk Joel maupun Ellie. Namun Ellie tetap memilih untuk menjalankan misinya hingga akhir; tiba di markas Firefly untuk membantu menemukan vaksin dari cordyceps.

Sebagai season finale, produksi “The Last of Us” kembali mengajak kita melihat pesona latar kota post-apocalypse yang indah. Dengan estetika gedung-gedung terbengkalai yang berpadu dengan vegetatif menyelimuti kota mati.

Menjadi suguhan panorama visual yang indah dengan semburat melankolis sebagai penanda dari akhir perjalanan Joel dan Ellie. Tak ketinggalan adegan ikonik Ellie dan Joel memberi makan jerapah yang ikonik dari video game-nya.

The Last of Us Season Finale Review: Look for the Light

Momen Puncak Setibanya Joel di Rumah Sakit Firefly

Banyak dari kita yang selama ini melihat sosok Joel sebagai pahlawan dan pelindung. Selalu siaga, lihai, tangkas, dan selalu bisa diandalkan. Memberikan rasa aman bagi Ellie sekaligus kita sebagai penonton. Namun pada akhirnya, Joel hanyalah pria yang mengalami depresi dan kehilangan semenjak anaknya, Sarah, meninggal di hari pertama apocalypse.

Setelah tiba di rumah sakit Firefly, Joel mengetahui bahwa Ellie harus menjalani pembedahan otak untuk mengambil sel cordyceps yang ada di dalam tubuhnya. Sel tersebut terbentuk karena Anna terinfeksi ketika Ellie masih terhubung dengannya saat proses bersalin, membuat Ellie imun dan sel tersebut bisa dijadikan vaksin. Namun, Ellie harus mati dalam proses pembedahan otak. Tak bisa menerima nasib Ellie di tangan Firefly, Joel berontak dan membantai semua orang di rumah sakit demi menyelamatkan Ellie yang sedang tidak sadarkan diri karena obat bius.

Kali ini arahan sinematik dan musik latar yang mengiringi aksi Joel tidak dibuat menegangkan dan heroik, sebaliknya menghancurkan hati dan mellow karena kita melihat bagaimana protagonis kita yang selama dilihat sebagai pelindung telah berubah menjadi pembantai demi dirinya sendiri. Hingga pada akhirnya Joel membunuh dokter, Marlene, kemudian berbohong pada Ellie.

The Last of Us Season Finale Review: Look for the Light

Mempertanyakan Kebenaran Tindakan Joel di Season Finale

Sebelum bertemu dengan Firefly, Joel mengungkapkan pada Ellie bahwa bukan waktu yang menyembuhkan depresinya. Meski tanpa kata-kata, kita tahu bahwa Ellie ‘lah yang membuat Joel kembali merasa hidup. Meski Ellie juga merasa nyaman dengan Joel, hasrat berjuang dan mengubah keadaan menjadi tujuan Ellie yang lebih besar.

Setelah melihat banyak kematian di sekitarnya, demi dirinya, Ellie tak ingin semua itu berakhir tanpa pencapaian yang mampu mengubah dunia. Berakhir sendiri juga menjadi ketakutan terbesar Ellie. Mati demi keselamatan umat manusia bisa jadi hal lebih baik terjadi pada Ellie daripada harus dihantui perasaan bahwa akan ada kehilangan-kehilangan lainnya di masa depan. Termasuk kehilangan Joel.

Sementara Joel mulai menerima Ellie sebagai sosok yang menggantikan Sarah. Pada adegan terakhir, ia bahkan mulai terlihat vokal menceritakan Sarah pada Ellie, bagaimana mereka bisa berteman. Jika kepergian Sarah membuat Joel jatuh dalam jurang depresi, kehilangan Ellie juga akan menarik Joel kembali pada luka lama tersebut.

Joel diselimuti dengan pesimisme, kehidupan tak ada artinya jika ia kehilangan orang yang ia cintai. Sementara Ellie masih memiliki optimisme untuk menyelamatkan dunia dengan hal yang ia miliki. Keputusan Joel sayangnya salah dan egois dalam skenario ini, karena pada akhirnya, ia bahkan tidak memberikan pilihan pada Ellie. Ia tak ingin Ellie mati untuk melindungi kedamaian bantinnya sendiri.

“The Last of Us” telah menyajikan season pertama penuh petualangan fisik dan batin dari Joel dan Ellie. Setiap episode selalu memiliki cerita yang terlupakan, diisi dengan deretan aktor yang tetap memberikan penampilan berkesan meski hanya tampil dalam satu episode. Tak ketinggalan juga HBO yang maksimal dalam menghidupkan latar post-apocalypse dengan produksi tingkat tinggi. Tak diragukan lagi, “The Last of Us” memang suguhan serial terbaik yang telah membuka 2023 dengan spektakuler.

The Last of Us (Episode Pilot) Review: When You’re Lost in the Darkness

The Last of Us (Episode 2) Review: Infected

The Last of Us (Episode 3) Review: Long Long Time

The Last of Us (Episode 4) Review: Please Hold My Hand

The Last of Us (Episode 5) Review: Endure and Survive

The Last of Us (Episode 6) Review: Kin

The Last of Us (Episode 7) Review: Left Behind

The Last of Us (Episode 8) Review: When We Are in Need

adolescence netflix adolescence netflix

Adolescence: Drama Intens tentang Remaja dan Kompleksitasnya

TV

Arcane Season 2 Arcane Season 2

Arcane Season 2 Review: Animasi Menawan yang Terlalu Cepat Berakhir

TV

The Penguin The Penguin

The Penguin Review: Era Baru Supervillain di Media

TV

House of the Dragon Season 2 House of the Dragon Season 2

House of the Dragon Season 2 Review: Filler Season yang Bikin Frustrasi

TV

Advertisement Drip Bag Coffee
Connect