Film
Khanzab Review: Horor Agamis yang Sadis
Sajikan kesadisan di tengah pesan agamisnya.
Sajikan kesadisan di tengah pesan agamisnya.
Alasan “Steve Jobs” (2015) lebih baik dari “Jobs” (2013).
Tragedi komedi dengan arahan visual surealisme dan naskah offbeat.
Menonton baseball dari sudut pandang sekelompok remaja di kursi penonton tak pernah seseru ini.
Perayaan 30 tahun ‘Power Rangers’ penuh nostalgia, seperti kembali ke era 90an.
Drama perampokan bank dengan kisah romansa.
Ketika beberapa peristiwa dari negara yang berbeda dirajut menjadi satu kisah utuh tentang konsekuensi dan emosi manusia.
Pilihan cerdas angkat topik ambisi dan keserakahan manusia melalui dunia fine dining.
Melihat bagaimana Robin Williams membuka pikiran manusia dengan kekuatan sastra.
Drama biopik menegangkan dengan estetika retro gaming yang seru untuk para gamers.
Film action bermuatan drama parenting yang kurang fokus dalam menentukan plot.
Film bertema childhood yang indah sekaligus mengharukan, singgung isu parenting dan penelataran anak.
Adaptasi kasus pembunuhan berantai dari sudut pandang investigasi jurnalis Loretta McLaughlin.
Angkat isu toxic masculinity pada remaja laki-laki di masa pubertas.
Rip-off “Saw” dengan sentuhan drama kriminal minim kekerasan dan gore.
Tampilkan aksi menggugah dengan dunia yang semakin luas.
Tetap mampu manjakan indera meski plot jadi formulaic.
Kehidupan yang terbentuk dari trauma, hasrat, dan cinta.
Ketika smartphone hilang bisa bikin nyawa melayang.
Tampilkan deretan orang dengan ragam masalah duniawinya.
Tampilkan remaja super yang mencari tahu jati dirinya.
Tampilkan lika-liku asmara yang tak akan sejalan.
Drama kehidupan ala Jepang yang slow pacing dan tidak membebankan cerita pada plot.
Kisah persahabatan manusia dengan hantu yang tak baru lagi tapi tetap seru.
Tidak jelas berpihak pada siapa, “The Strays” berakhir jadi rip-off film Jordan Peele.
Teen scream horror Jepang adaptasi manga yang serba tanggung.
Sajikan keseruan meski terasa formulaic.