“No One Will Save You” merupakan film horor sci-fi terbaru sutradara Brian Duffield. Dibintangi oleh Kaitlyn Dever sebagai Brynn, dikucilkan oleh warga di tempat tinggalnya, ia tak terlihat memiliki masalah menemukan cara untuk menghibur diri dalam kesendirian. Hingga suatu hari, makhluk misterius datang mengusik kehidupannya.
Apakah Brynn mampu menyelamatkan dirinya dalam situasi ini? Bukan spoiler lagi bahwa ini adalah film horor bertema serangan alien. beberapa dari kita mungkin memiliki berbagai ekspektasi ketika film ini dipromosikan dengan trailer-nya.
Mungkin film alien dengan plot petak umpet dan survival yang sudah tidak baru lagi. Mungkin ada juga yang bahkan tidak tertarik untuk menonton karena film ini rilisan streaming. Namun buat penggemar horor sci-fi dan alien, “No One Will Save You” jadi film yang akan sayang untuk dilewatkan.
Meski memiliki berbagai premis dan elemen yang sudah pernah ada, film horor ini merupakan salah satu yang terbaik dalam menyambut spooky season kali ini. Dimana semakin banyak rilisan film horor yang antisipatif. “No One Will Save You” bisa di-streaming di Disney+ Hotstar.
Film Horor Alien Berhasil Bercerita Tanpa Dialog
“No One Will Save You” sebetulnya berada di spektrum yang sama dengan film horor sci-fi seperti “Alien” (1979), “War of the Worlds” (2005) dan “Prey” (2022). Namun ketegangan dalam plotnya cukup serupa dengan “A Quite Place” pertama pada 2018. Namun yang membuat film horor alien satu ini berbeda adalah presentasinya yang hampir tidak memiliki dialog sepanjang film. Benar-benar mengandalkan narasi visual dan akting Kaitlyn Dever yang ekspresif. Sebagai protagonis yang dikucilkan dan berjuang sendirian sepanjang film, ini menjadi poin yang kuat untuk penokohan Brynn.
Pertama kali menonton, mungkin kita tidak langsung paham keseluruhan cerita. Hal tersebut bukan karena ada plot hole atau sutradara melupakan sesuatu, semua jawaban ada dalam film. Hanya membutuhkan niat kita untuk membaca setiap adegan atau membuka diskusi dengan sesama penikmat film yang juga menonton film ini. Dimana bisa menjadi forum yang seru buat yang benar-benar penggemar sci-fi yang suka berteori.
Sekilas, desain aliennya mungkin terlihat generik dalam trailer. Namun dalam filmnya sendiri, kita akan melihat variasi desain alien yang mengerikan karena anomalinya. Tidak hanya desain visualnya, namun gerakan dan suara alien yang ditampilkan akan berkembang menjadi sesuatu yang menakutkan bagi penonton. Ada satu adegan kejar-kejaran dengan alien yang benar-benar menegangkan, dengan eksekusi adegan kemunculan yang berkesan dan dapat horor-nya.
Penampilan Terbaik Kaitlyn Dever sebagai Final Girl
Kaitlyn Dever sebelumnya populer melalui penampilannya di serial kriminal Netflix, “Unbelievable”, Hulu Original “Rosaline”, dan film drama oleh Olivia Wilde, “Booksmart”. Ini pertama kalinya Dever menjadi bintang utama dalam film sci-fi horor dengan plot survival, dimana sejak awal ia harus menjadi ‘final girl’ yang berjuang sendirian.
Penampilan Kaitlyn Dever dalam “No One Will Save You” menjadi yang terbaik sejauh ini dalam filmografinya. Sangat memukau bagaimana perpaduan akting dengan naskah film ini tetap berhasil memperkenalkan protagonisnya meski tanpa dialog. Kita bisa melihat akting Dever yang menyampaikan perasaan ketakutan, kecemasan, dan ketangguhan dalam menghadapi kehidupannya. Baik sebelum dan pasca serangan alien.
Brynn juga merupakan karakter protagonis dalam skenario horor yang berhasil mencuri hati untuk dijagokan. Awalnya kita dibuat penasaran kemudian simpati dengan kisah personalnya. Sekuen bertahan hidup yang ia lakukan juga menunjukan bagaimana dirinya cerdik dalam memanfaatkan apapun untuk bertahan hidup.
Meski pada dasarnya Brynn hanya perempuan manis yang suka menggunakan pita, gaun berenda, dan menari dalam alunan musik swing, kesendiriannya selama ini telah membuat menjadi karakter yang mandiri dan resourceful. Masih banyak lagi hal menarik yang bisa kita bahas dari penokohan Brynn dan penampilan Dever setelah menonton film ini.
Penjelasan Film No One Will Save You
(Spoiler Alert!) Secara garis besar, alien yang datang menginvasi kampung halaman Brynn hendak mengambil alih tubuh setiap warga di kota tersebut. Bagi tubuh manusia yang berhasil diinvasi, kesadaran asli dari manusia tersebut akan masuk dalam ilusi yang diciptakan oleh alien.
Bisa kita lihat pada babak ketiga, tubuh Brynn pun akhirnya berhasil diinvasi oleh alien. Ia kemudian bangun di kamarnya dengan sinar matahari yang cerah, seperti tidak ada hal buruk yang terjadi sebelumnya. Kerajinan miniatur yang ia ciptakan kembali seperti seperti semula, luka-luka ditubuhnya menghilang, ia juga bertemu kembali dengan sahabat masa kecil sudah tiada, Maude.
Hingga akhirnya kita mendengar dialog pertama dari Brynn, ‘Maafkan aku’. Menjadi momen yang pedih bahwa satu-satunya kalimat yang keluar dari mulut Brynn sepanjang film ini adalah dirinya meminta maaf. Bahwa inilah beban emosional terbesar yang ia pikul selama hidupnya, perasaan bersalah. Semenjak ia tidak sengaja menjadi alasan kematian dari sahabat masa kecilnya tersebut. Meski dengan segala penyelasannya, Brynn tak lantas menyerahkan diri pada ilusi bahagia dimana Maude masih hidup. Ia mengeluarkan alien dari dalam tubuhnya dan membuat alien menciptakan kloning Brynn.
Brynn kembali berhasil mengambil alih dengan membunuh kloninngnya. Namun, daripda lari menyelamatkan diri, Brynn memeluk jasad “dirinya” sendiri dan meratapinya, membuat para alien penasaran dengan isi pikiran Brynn.
Setelah membaca pikiran dan memahami apa yang dialami oleh Brynn. Para alien melihat bagaimana Brynn sendiri telah hidup dalam isolasi sepanjang dihidupnya. Brynn selama ini hidup dalam pengasingan (alienated), membuat para alien memilih untuk menerima Brynn di komunitas baru yang mereka bangun di kampung halamannya tersebut.
Pada babak penutup, Brynn melambaikan tangan pada warga sekitar, dan untuk pertama kalinya dalam film, salam tersebut berbalas. Brynn bahkan berpesta dan berdansa bersama alien yang telah mengambil alih kota. Berbeda dengan film alien pada umumnya dimana manusia selalu menang menaklukan alien yang menyerang mereka. “No One Will Save You” memberikan akhir bahagia dengan nuansa seram nan janggal dan baru dalam skena film horor sci-fi.
