Bagi penduduk Indonesia, Jakarta dihuni oleh beragam orang karena segudang peluang yang ditawarkan. Meski begitu, setiap orang memiliki ceritanya sendiri, terutama dalam menghadapi kemelut dan hiruk-pikuk di ibukota yang sudah semakin padat tersebut. Singkatnya, hal ini disorot dalam ‘Sleep Call’ yang sedang tayang di bioskop.
‘Sleep Call’ merupakan film thriller drama produksi IDN Pictures yang disutradarai oleh Fajar Nugros. Membawa Laura Basuki dan Bio One sebagai pasangan pemeran utamanya.
Film ini berkisah tentang sosok Dina, seorang wanita di Jakarta dengan segala permasalahannya sebagai pegawai perusahaan pinjaman online yang acapkali melakukan sleep call untuk lari dari keruh hidupnya. Akan tetapi, kegiatan yang ia anggap menenangkan tersebut berubah kala hidupnya semakin carut-marut dan perlahan mengubah dirinya.
‘Sleep Call’ menyoroti kisah hidup dari Dina, dalam lika-likunya menghadapi segala permasalahan di depannya. Hidupnya sebagai pegawai pinjaman online yang dituntut untuk selalu mencapai target jumlah pelanggan serta menagih pinjaman dari nasabahnya, tanggungan ibu yang harus selalu dibiayai untuk pengobatannya, hingga asmara mayanya tersaji sebagai bumbu drama dalam film ini. Sekilas, secuil kisah Dina akan terasa sangat dekat, bahkan bagi penonton yang belum pernah tinggal di tanah Jayakarta sebelumnya.
‘Sleep Call’ juga berusaha mengimbangi kisah yang relatable tersebut dengan kemunculan elemen suspense seiring dengan berjalannya cerita. Oleh karena itu, Fajar Nugros dan kru penulis tampak sekali ingin memberikan twist sebagai elemen kejut dalam narasinya, walau memang eksekusinya terasa predictable bagi penonton yang sudah terbiasa menonton film dengan genre serupa.
Laura Basuki dan Bio One diusung oleh Fajar Nugros sebagai cast terdepan dalam ‘Sleep Call’. Laura Basuki tentu saja tampil paling menawan dengan cakupan emosi luas melalui screen time-nya yang sangat banyak. Hal ini yang membuat Bio One terasa terpinggirkan, meski performanya cukup baik terlepas dari singkatnya penampilan aktor muda ini di layar.
Tak hanya itu, penampilan berbagai supporting cast seperti Della Dartyan, Kristo Immanuel, Dimas Danang, Bront Palarae, hingga Rachel Vennya yang memulai karier aktingnya pada film ini dapat tampil baik menghidupkan nuansa dalam berbagai scene-nya.
Segi teknisnya juga tampak ditampilkan dengan baik. Ingin menampilkan nuansa urban dari pinggiran Jakarta, film ini mengusung kombinasi wide shot dan close-up shot dengan porsi yang pas pada sebagian besar adegannya. Didukung dengan color tone yang cenderung cool dan beberapa kali mengusung tema neon juga memberikan kesegaran dalam berbagai scene tertentu.
Akhir kata, ‘Sleep Call’ adalah kisah wanita di Jakarta dalam segala sisi kemelut hidupnya yang membuatnya berusaha untuk tampil dekat dengan penontonnya.
Dengan hadirnya elemen suspense untuk memberi keunikan, film arahan Fajar Nugros cukup mampu memberi kesegaran dalam industri sinema Indonesia meski representasi penceritaannya akan terlihat usang bagi penikmat film thriller internasional.