Connect with us
hush

Film

Hush Review: Perempuan Bisu Tuli & Pembunuh Sadis Bertopeng

Film survival thriller terbaik Mike Flanagan diawal karinya sebagai sutradara dan penulis naskah yang berbakat.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

“Hush” (2016) merupakan salah satu film di awal karir Mike Flanagan sebagai penulis naskah dan sutradara. Banyak dari kita mungkin mengenal Flanagan melalui serial horror di Netflix, “The Haunting of Hill House” (2018), “The Haunting of Bly Manor” (2020), dan karya terbaiknya sejauh ini, “Midnight Mass” (2021).

Dibandingkan dengan judul-judul besar tersebut, “Hush” bisa dikategorikan sebagai karya debut dengan cita rasa klasik dari seorang sutradara yang kreatif. Sekilas, film ini akan terlihat seperti low budget slasher horror yang sudah banyak kita tonton.

Kita telah melihat karya Flanagan yang memukau dengan penulisan naskah yang lebih kompleks dan produksi horor yang maksimal. Dimana naskah yang disuguhkan khas dengan elemen drama yang benar-benar menyentuh hati. Hingga produksi visual dengan penampakan rumah mewah dan sinematografi yang sekelas film layar lebar.  Namun, “Hush” menjadi kesempatan kita untuk mengapresiasi Mike Flanagan sebagai sutradara horor terbaik meski dengan format sederhana dan keterbatasan produksi.

Penulis Bisu Tuli Melawan Pembunuh Bertopeng yang Gila

Ketika hendak memulai “Hush”, Flanagan sebetulnya ingin membuat film tanpa dialog sama sekali. Oleh karena itu Ia memulai cerita dengan protagonis yang bisu dan tuli, Maddie (Kate Siegel).

Maddie adalah seorang penulis novel yang bisu dan tuli karena sempat sakit keras ketika Ia masih remaja. Ia mengisolasi diri di pemukiman yang sepi karena sedang mengalami writer block. Sialnya, ia justru mengalami teror mengerikan dari sosok pembunuh bertopeng yang misterius.

Pada akhirnya, Flanagan tidak bisa mewujudkan ambisinya untuk membuat film tanpa dialog. Film thriller ini pada akhirnya tetap memiliki dialog meski sangat minim.

“Hush” telah memiliki premis yang sangat menarik; wanita bisu tuli yang diteror dengan pembunuh bertopeng, sendirian. Namun, premis yang menarik tak menjamin kesuksesan naskah tanpa kelanjutan yang menarik hingga akhir film. Dan Mike Flanagan berhasil menciptakan naskah thriller yang benar-benar membuat penonton merasakan teror dalam setiap detiknya melalui “Hush”. Alur cerita survival dan thriller yang disuguhan memiliki kronologi yang memikat untuk diikuti dengan perkembangan usaha menyelamatkan dari protagonis yang tidak monoton.

Sekuen Bertahan Hidup Protagonis Wanita yang Cerdik Sekaligus Mencengkam

Film survival thriller seperti “Hush” telah memiliki rumus cerita yang sama dalam berbagai skenario. Dimana ada protagonis sebagai korban, kemudian antagonis sebagai pembunuh yang menjadi sumber ancaman. Kemudian ada lokasi, objektif yang dilakukan untuk selamat, dan bagaimana pembunuh harus mencegah korban berhasil mencapai objektif tersebut agar selamat. Semua elemen tersebut akan kita temukan dalam “Hush”, namun dengan eksekusi yang lebih cerdas dan realistis.

Kate Siegel sudah sangat familiar sebagai salah satu karakter utama dalam film-film Mike Flanagan. Kita bisa melihat mengapa sutradara ini menyukai penampilan Siegel sebagai protagonis horor yang ekspresif dalam mengeksekusi berbagai emosi. Mulai dari rasa teror murni, hingga keberanian meski masih diselimuti dengan ketakutan yang besar dalam situasi di ujung tanduk.

Maddie sendiri merupakan karakter wanita yang cerdik dalam skenario thriller. Ia dibekali mental dan pembawaan demikian dengan latar belakangnya sebagai penulis novel horor. Tidak selalu sukses dalam menjalankan rencananya, ada kekurangan yang masuk akal diselipkan. Misalnya karena kekurangan stamina, indera, hingga keahlian dalam menggunakan senjata.

Kita bisa membayangkan betapa seriusnya Flanagan dan Kate Siegel dalam mengembangkan naskah survival thriller mereka serealistis mungkin, dengan mempertimbangkan berbagai detail kecil di setiap adegan. Sekuen survival yang sajikan juga tidak monoton dan selalu seru untuk disimak hingga akhir film.

Film seperti “Hush” membuktikan bahwa menciptakan film horor, thriller, atau slasher dengan produksi minimalis tidak selalu melahirkan karya yang murahan. Film ini hanya berlangsung dalam satu lokasi rumah, melibatkan hanya dua karakter utama, dan dua karakter pendukung. Namun tetap bisa menampilkan cerita yang memikat dan berkesan karena naskahnya dikerjakan dengan serius. “Hush” menjadi bukti bahwa Mike Flanagan selama ini memang sutradara horor yang kreatif dan berbakat dalam genrenya.

Lost in Translation & Her: Kesepian dan Perpisahan dari Dua Perspektif

Film

Siksa Kubur & Badarawuhi di Desa Penari: Rayakan Lebaran dengan Film Horor Lokal

Entertainment

Monkey Man Monkey Man

Film & Serial Terbaru April 2024

Cultura Lists

Perfect Days Perfect Days

Perfect Days: Slow Living & Komorebi

Entertainment

Connect