

Film
Tak Ada yang Gila di Kota Ini: Menyentil Minoritas dengan Nyeleneh
Wregas Bhanuteja berhasil menyentil diskriminasi kaum minoritas dengan cara unik namun tetap realistis.
Wregas Bhanuteja berhasil menyentil diskriminasi kaum minoritas dengan cara unik namun tetap realistis.
Bentuk eksistensi puisi yang melebur dalam beberapa film Indonesia.
Berusaha menampilkan perjalanan seseorang dalam menggapai mimpi, Jakarta vs Everybody seakan terlelap dalam keruhnya urban Jakarta.
Nostalgia bioskop lokal lawas sambil menyimak petualangan kurir roll film.
Tidak hanya sekadar drama romansa penuh pilu yang terasa dekat, namun juga sebagai pengingat pentingnya kesehatan mental.
Kisah cinta beda keyakinan dengan kemasan fantasi yang baru.
Berbeda jauh dengan dua prekuel Filosofi Kopi, Ben & Jody hadir sebagai action flick lokal yang cukup menghibur.
Wregas Bhanuteja melalui film ini memberikan seni penuh arti mengenai membuka suara bagi para penyintas.
Membawa penonton dalam drama memahami pencarian bahagia di tengah krisis yang terasa heart-warming.
Berusaha bertransisi dalam industrinya, 2021 tetap mampu hadirkan deretan film Indonesia terbaik yang ramaikan sinema lokal.
Melestarikan lingkungan melalui kepercayaan dan kebudayaan.
Tampil penuh rasa sembari membawa penonton mengilhami segala stigma perempuan dalam masyarakat secara umum.
Membawa isu toxic masculinity dengan kemasan 80an.
Sempat heboh dengan konten dewasa, perlahan film horor lokal naik kelas lagi.
Materi drama fiksi ilmiah yang fresh, namun lemah dalam world-building.
Film terbaik Indonesia di Netflix yang patut kita tonton.
Seakan ingin menangkap isu perselingkuhan yang tiada habisnya, film garapan Tompi ini justru menampilkan problem baru yang semakin mengganggu.
Peringati HUT RI ke-76 dengan menonton berbagai film perjuangan.
Film “Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas” mengajak penonton untuk melihat kembali jiwa zaman tahun 80-90an.
Walau mengusung tema yang sudah umum, trilogi I Will Survive memberikan angin segar bagi penikmat film Indonesia.
Berbekal adat Bali dan segala ilmu kehidupannya, film ini menyuguhkan drama romansa yang terasa hangat dan menohok sepanjang durasi filmnya.
Mampu menampilkan muatan yang penuh dengan pelajaran hidup dan kisah mengharukan.
Berusaha tampil dengan ragam rasa, film ini terasa belum maksimal karena minimnya konteks yang dihadirkan.
Dikatakan sebagai salah satu staple dalam sinema horor Indonesia, dua versi Pengabdi Setan memiliki cita rasa yang tergolong berbeda.
Tampil dengan konsep first-person dan multi-perspective, tidak serta-merta membuat Persepsi memberikan kesan baik kala ditonton.
Film tentang persahabatan manusia dan anjing yang masih jarang di Indonesia.
Naskah menarik secara keseluruhan, namun kurang sense of horor.