Culture
Rasisme Di Australia: Perbudakan Terhadap Aborigin
Diculik, dipekerjakan paksa, dan seringkali tidak dibayar upahnya.
Diculik, dipekerjakan paksa, dan seringkali tidak dibayar upahnya.
Konsumen punya kuasa untuk mempertimbangkan banyak hal atas pilihan.
Ada apa dengan tagar Black Lives Matter dan Papua Lives Matter? Kenapa baru sekarang?
Industri tekstil dan pakaian termasuk pencemar terbesar lingkungan di dunia.
Amerika memiliki sejarah panjang mengenai rasisme. Tak hanya pada kulit hitam saja.
Ini bukan pandemi pertama yang melanda dunia juga bukan yang terakhir.
Narasi yang merujuk pada perubahan paling dasar yaitu perubahan cara hidup keseharian.
Virtual Photoshoot menjadi salah satu inovasi yang hadir di tengah pandemi.
Bukan hanya karena gaya hidup konsumtif tapi juga dampak jangka panjang dari pandemi.
FAO mengatakan COVID-19 mengancam persediaan makanan. Ini bukan kejadian pertama.
Orang Denmark belanja sex toy. Orang Thailand belanja alkohol. Kalau Indonesia?
Kurang edukasi atau minim empati?
PBB khawatir tahun 2020 hanya seperti sejarah yang terulang di tahun 1930.
Depresi karena kesepian dan merasa burnout akan dirasakan orang-orang selama pandemi.
Selalu ada hikmah dari tiap masalah.
Apakah rasa frustasi muncul setelah melakukan social distancing selama seminggu?
Apa saja hal yang paling banyak ditanyakan tentang virus corona?
Bagaimana tips pengelolaan keuangan saat wabah menurut kacamata financial planner?
WHO mengumumkan Eropa sebagai episentrum pandemi COVID-19.
Di era serba terkoneksi dengan internet, paling tidak kita mesti melek atas pengaturan privasi yang disediakan.
Tingkat kematiannya tergolong rendah yaitu sebesar 2,3%.
Butuh kolektivitas yang erat dari berbagai sektor agar pertanian menjadi menarik.
Lautan bagi masyarakat Lamalera adalah ruang hidup, ruang yang hidup.
Kita akan menghadapi krisis pangan karena jumlah penduduk dan alam yang tak berkawan.
Bisakah kita berhenti pura-pura peduli setiap kali ada korban baru berjatuhan?
Tanpa kita sadari, melalui sosial media, interaksi dengan orang dan informasi yang kecenderungannya berbeda dengan kita nampak kabur.
Apakah buzzer politik mampu merebut posisi media sebagai sumber informasi kredibel?