

Music
Rumus Kolaborasi Sukses Menurut Widi Puradiredja
Penikmat karya selalu ingin sesuatu yang baru dan menjual.
Penikmat karya selalu ingin sesuatu yang baru dan menjual.
Normani menghadirkan single R&B berlirik seksi dengan beat interpolasi dari Aaliyah.
Kembalinya “Money Heist”, “Sex Education”, dan sederet tontonan terbaru di Netflix.
Album posthumous dari sang legenda kental akan komentar dan opini isu sosial.
Silk Sonic memastikan mereka layak disebut legenda modern Motown dengan single terbaru, “Skate.”
Selena merayakan asal usulnya dengan meluncurkan album berbahasa Spanyol pertama.
Gubahan ulang dengan live instrumen yang memberikan nafas dan tekstur baru di setiap track.
Laura Mvula menghadirkan R&B retro tahun 80an sesungguhnya.
Pembuka era baru ‘The Dawn’ ini masih mengusung nafas yang sama dengan “Blinding Light.”
Downtempo R&B nyaris membosankan dari pemborong trofi Grammy Awards.
Megan Thee Stallion menghadirkan kembali alter ego Tina Snow untuk ‘Thot Shit.’
Kembali dengan era baru, Lorde merilis dua single sempurna untuk musim panas.
Didedikasikan untuk mendiang manajer, ‘Jordi’ kehilangan sisi sentimental dalam upaya tetap relevan.
Harmonisasi moody jazz dan neo-soul dengan vokal eksentrik Nai Palm.
Dance-techno track dengan lowkey groove yang sempurna untuk summer house party.
Menyingkirkan faux-punk dan mengadopsi irama alt-pop, Nasty Cherry kembali dengan ‘The Movie.’
Kesuksesan ‘Slime Language’ menginspirasi lahirnya sequel album kompilasi dari hip-pop label besutan Young Thug.
Konsep abstrak dengan instrumen dan genre saling tumpang tindih.
Julia Michaels mencoba mengirim pesan dan kisah personal dalam album pop pertama.
Single summer-pop kolaborasi dengan Ed Sheeran yang semakin membawa BTS jauh dari warna musik asli mereka.
Album instrumental menggambarkan 5 bagian dari rasa kehilangan.
Party anthem dan sentuhan balada melankolis dalam vokal apik Joe dan Nick Jonas.
Kritik sosial dalam balutan musik rap dan hip-hop klasik.
Perjalanan mimpi musisi muda Indonesia hingga mencapai California.
Kembali mengulang formula sama, “Khaled Khaled” layaknya pop kultur yang hampa namun memabukkan.
Tiga single pembuka untuk album baru ini menunjukan sisi lain tanpa meninggalkan ciri khas Lana Del Rey.
Album kedua yang kehilangan autentifikasi dan fun element dari ‘Human’.