Quantcast
Bangkok Breaking: Heaven and Hell Review - Cultura
Connect with us
Bangkok Breaking: Heaven and Hell
Netflix

Film

Bangkok Breaking: Heaven and Hell Review

Film aksi yang intens dengan visual yang menarik, namun terasa kurang menggigit dari segi narasi dan pengembangan karakter.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

‘Bangkok Breaking: Heaven and Hell’ (2024) adalah spin-off dari serial ‘Bangkok Breaking’ (2021) di Netflix. Film yang disutradarai oleh Khom Kongkiat Khomsiri ini menghadirkan aksi padat dengan atmosfer penuh kekacauan dan kekerasan yang mencerminkan sisi kelam Bangkok.

Dibintangi oleh Weir Sukollawat Kanarot sebagai Wanchai, seorang mantan paramedis yang terjebak dalam aksi penculikan anak seorang taipan, film ini menawarkan ketegangan dan aksi yang brutal, namun sayangnya, kurang dalam hal pengembangan karakter dan narasi.

Cerita berfokus pada Wanchai yang dikeluarkan dari tim paramedis, kini bekerja sebagai kurir. Hidupnya berubah saat ia secara tidak sengaja terlibat dalam penculikan Duangkamol, putri seorang pengusaha kaya. Wanchai harus menghadapi dunia kriminal di komunitas Ruamjai, sebuah pemukiman kumuh yang dipenuhi oleh kejahatan dan dikendalikan oleh tokoh-tokoh korup.

Bangkok Breaking: Heaven and Hell

Secara keseluruhan, film ini memiliki premis yang menjanjikan. Adegan-adegan aksi yang melibatkan pengejaran dan pertempuran di Ruamjai memacu adrenalin, tetapi sayangnya, elemen emosional dan karakterisasi terasa dangkal. Meskipun film ini menampilkan momen-momen intens, pengembangan karakternya terbatas, membuat penonton sulit terhubung secara emosional dengan tokoh-tokohnya.

Karakter Wanchai memiliki motivasi yang jelas—menyelamatkan Duangkamol—namun film ini gagal menggali lebih dalam latar belakang dan perkembangan psikologisnya.

Sinematografi dan Atmosfer

Dari segi visual, ‘Bangkok Breaking: Heaven and Hell’ sangat memukau. Penggambaran komunitas Ruamjai dengan estetika kumuh dan keras memberikan kontras yang tajam dengan pusat kota Bangkok yang bersih dan modern.

Sinematografi film ini menangkap dengan baik kekacauan dan ketegangan dalam lingkungan ini, terutama dalam adegan-adegan perkelahian dan pengejaran. Salah satu teknik visual yang menarik adalah penggunaan flashback hitam-putih dengan elemen merah untuk menggambarkan darah, memberikan nuansa artistik di tengah kekerasan yang brutal​.

Namun, meskipun pemandangan kota yang beragam memberikan latar yang menarik, film ini gagal mengeksplorasi lebih dalam tema-tema sosial seperti kemiskinan, korupsi, dan eksploitasi. Komunitas Ruamjai, meskipun berpotensi menjadi sarana untuk menyampaikan kritik sosial yang lebih tajam, hanya berfungsi sebagai latar belakang untuk aksi tanpa penggalian tema yang lebih mendalam​.

Bangkok Breaking: Heaven and Hell

Akting dan Karakter

Penampilan para pemain, terutama Weir Sukollawat Kanarot sebagai Wanchai, cukup solid. Ia berhasil memerankan karakter yang terjebak dalam dilema moral, meski sayangnya, pengembangan karakter Wanchai terasa terbatas.

Dukungan dari aktor-aktor lain seperti Duu Sanya Kunakorn sebagai Sin dan Bank juga tidak mampu memberikan kedalaman emosi yang cukup pada cerita. Hubungan antara Sin dan Bank, misalnya, memiliki potensi untuk menambah dimensi emosional, namun sayangnya hanya disinggung secara singkat tanpa eksplorasi lebih lanjut.

Screenplay dan Aksi

Dalam hal aksi, Bangkok Breaking: Heaven and Hell tidak mengecewakan. Film ini penuh dengan adegan-adegan berkecepatan tinggi yang melibatkan kejar-kejaran mobil, tembak-menembak, dan ledakan.

Sutradara Khomsiri berhasil menghadirkan ketegangan yang konstan dengan koreografi aksi yang mengesankan. Sayangnya, durasi film yang panjang (2 jam 30 menit) terkadang membuat alur cerita terasa lambat di tengah-tengah, terutama pada bagian pengaturan kembali sebelum klimaks utama.

‘Bangkok Breaking: Heaven and Hell’ adalah film aksi yang intens dengan visual yang menarik, namun terasa kurang menggigit dari segi narasi dan pengembangan karakter.

Film ini cocok bagi yang mencari tontonan penuh aksi dengan adegan-adegan yang memompa adrenalin, tetapi bagi penonton yang menginginkan cerita yang lebih mendalam dan karakterisasi yang kompleks, film ini mungkin terasa kurang memuaskan. Meskipun memiliki beberapa kelemahan, Bangkok Breaking: Heaven and Hell tetap menyajikan hiburan yang cukup menarik dalam genre thriller aksi​

den of thieves 2: pantera den of thieves 2: pantera

Den of Thieves 2: Pantera Review

Film

Mufasa: The Lion King Review Mufasa: The Lion King Review

Mufasa: The Lion King Review – Asal-Usul Mufasa dalam Visual Spektakuler yang Kurang Menggigit

Film

Nosferatu 2024 Nosferatu 2024

Nosferatu Review: Kisah Klasik Vampir yang Dibalut Visual Gotik Modern

Film

Presence Review: Pendekatan Unik Dari Sudut Pandang Hantu

Film

Advertisement Drip Bag Coffee
Connect