OTYKEN adalah grup musik asal Siberia yang memadukan musik tradisional suku-suku lokal dengan elemen modern, menciptakan harmoni unik antara masa lalu dan masa kini. Nama OTYKEN berasal dari kata Turkik yang berarti ‘tempat suci para pejuang meletakkan senjata dan berdiskusi’.
Dibentuk pada 2015 di bawah arahan Andrey Medonos, direktur Museum Etnografi Krasnoyarsk, OTYKEN bertujuan untuk mempromosikan budaya asli Siberia melalui musik dan menjaga tradisi mereka tetap hidup di era modern.
Identitas Musik dan Alat Tradisional
Musik OTYKEN menghadirkan perpaduan menarik antara alat musik tradisional seperti vargan (harpa mulut), khomys (alat petik kayu dari Siberia), serta morin khuur (alat gesek dengan kepala kuda). Mereka juga menggabungkan elemen-elemen unik seperti nyanyian tenggorokan dan perkusi berbahan kulit. Karakteristik ini menciptakan suasana magis dan membawa pendengar ke dalam pengalaman mendalam yang mencerminkan kehidupan masyarakat taiga Siberia.
Pada awalnya, OTYKEN memiliki suara yang lebih otentik dan tradisional, tetapi untuk memperluas jangkauan, grup musik ini mulai memperkenalkan elemen asing/modern.

Photo Cr. OTYKEN
Dikutip dari Rusia Beyond, “alat musik paling tidak biasa yang kami miliki adalah morin khuur (alat musik senar Mongolia) yang terbuat dari tengkorak kuda. Kami juga memiliki instrumen dan pakaian lain: maraas, terompet” kata Tsveta, yang memainkan harpa Jaw.
Lagu-lagu mereka tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga menjadi media untuk mengenalkan bahasa-bahasa terancam punah seperti Khakas dan Chulym. Semua anggota band adalah perwakilan dari kelompok etnis Chulym, Ket, dan Selkup. Selain itu, karya mereka kerap memuat tema alam dan spiritualitas, yang menunjukkan keterikatan erat dengan lingkungan dan budaya mereka sehari-hari.
OTYKEN memulai debutnya dengan album ‘Otyken’ pada 2018, diikuti oleh ‘Lord of Honey’ pada 2019 yang berisi lagu-lagu populer seperti “My Wings.” Pada 2021, mereka merilis album ‘Kykakacha’ yang membawa lebih banyak elemen pop dan EDM. Salah satu karya mereka yang paling dikenal, “Storm,” menjadi viral di YouTube dan menunjukkan visual memukau dari wilayah Krasnoyarsk. Tahun 2022 mereka dinominasikan untuk penghargaan Grammy untuk lagu yang berjudul “Genesis”. Karya-karya mereka secara konsisten merayakan akar tradisi sambil tetap eksperimental dengan aransemen kontemporer.
Meskipun mengalami tantangan—seperti keterbatasan akses internasional akibat situasi geopolitik—OTYKEN berhasil tampil di sejumlah acara besar, termasuk Grammy Global Spin, dan terus mendapatkan perhatian di luar Rusia melalui media sosial dan kolaborasi internasional.
Visual dan Pesan Budaya
Selain musik, OTYKEN juga dikenal karena kostum mereka yang terinspirasi dari busana adat Siberia, dihiasi dengan aksesoris unik seperti gigi serigala dan cakar beruang. Setiap penampilan mereka tak hanya menarik secara estetik tetapi juga menjadi representasi kebanggaan budaya. Mereka berharap dapat menciptakan genre baru seperti K-pop, namun berakar dari tradisi Siberia, yang mereka sebut sebagai “S-pop” atau Siberian Pop.
Dengan pesan kuat tentang pelestarian budaya dan komunitas, musik OTYKEN berhasil menyentuh hati banyak orang dari berbagai latar belakang. Mereka sering menerima pesan emosional dari penggemar di seluruh dunia, memperlihatkan bagaimana musik mereka beresonansi dengan pengalaman manusia secara universal. Grup ini juga berkolaborasi dengan artis internasional seperti DJ Billx, memperluas jangkauan musik mereka ke ranah rave dan elektronik.
Dengan visi untuk terus mengeksplorasi genre baru dan menyebarkan nilai-nilai budaya asli, OTYKEN berkomitmen untuk mempertahankan keseimbangan antara tradisi dan inovasi dalam setiap karya mereka. Mereka adalah bukti bahwa musik bisa menjadi jembatan antara generasi dan budaya, membawa cerita-cerita lokal ke panggung global.
