Connect with us
Baru debut sudah tunjukan kualitas juara, berikut sederet film debut sutradara terbaik.
Hereditary (A24)

Cultura Lists

Film Debut Sutradara Terbaik

Sederet sutradara yang sukses debut dengan presentasi film juara.

Ada sutradara yang membutuhkan waktu sebelum akhirnya merilis masterpiece. Namun tak sedikit pula sutradara yang langsung menunjukan kualitas terbaiknya pada film debut arahan mereka.

Debut dengan film bagus jelas bisa menjadi keuntungan tersendiri bagi seorang sutradara film. Terutama di era modern masa kini. Dimana kita sudah memiliki deretan sutradara OG dengan kredibilitas tinggi seperti Christopher Nolan, Martin Scorsese, Steven Spielberg, dan masih banyak sutradara legendaris lainnya yang masih aktif berkarya hingga saat ini.

Belum lagi persaingan dengan sutradara-sutradara muda yang juga tak kalah berbakat. Sutradara masa kini bisa mendapatkan kesempatan yang lebih besar dengan film debut terbaik. Baru debut sudah tunjukan kualitas juara, berikut sederet film debut sutradara terbaik.

Get Out (2017)

Terkenal sebagai komedian, Jordan Peele mengejutkan kita semua dengan film debutnya dalam genre horor, “Get Out”. Peele memenangkan penghargaan Best Original Screenplay dalam Academy Award 2018. Melalui film tersebut, Peele tak hanya mengukir namanya sendiri di Hollywood, namun juga menandai kebangkitan niche black horror yang sudah lama dilupakan di skena mainstream.

Jika dibandingkan dua film terbaru Jordan Peele, “Us” dan “Nope”, “Get Out” masih jadi karya horor terbaiknya.

Sutradara: Jordan Peele

Promising Young Woman (2020)

Bagi yang mengikuti “The Crown”, mungkin sudah tidak asing lagi dengan sosok Emerald Fennell yang berperan sebagai Camilla Parker Bowles. Siapa yang mengira ternyata aktris ini juga berbakat sebagai filmmaker?

Ia menjadi sutradara sekaligus penulis dari film black comedy dengan tema feminisme, “Promising Young Woman”. Film tersebut masuk dalam lima kategori Academy Awards ke-93 dan memenangkan Best Original Screenplay.

Sutradara: Emerald Fennell

Whiplash (2014)

“La La Land” is overrated, “Whiplash” adalah film debut terbaik dari Damien Chazelle hingga saat ini. Film drama tentang seorang drummer jazz dan pelatih galaknya tersebut telah memenangkan beberapa penghargaan dala Academy Awards 2015. Mulai dari Best Film Editing, Best Sound Mixing, serta masuk nominasi Best Adapted Screenplay dan Best Picture.

“La La Land” sebetulnya film pertama yang Chazelle tulis dan ia pitching ke berbagai rumah produksi, namun banyak ditolak. Kredibilitas ia dapatkan sebagai sutradara berbakat justru karena “Whiplash”. “La La Land” tidak akan mendapatkan produksi seindah dan semahal itu tanpa kesuksesan Chazelle dengan “Whiplash”.

Sutradara: Damien Chazelle

The Witch (2015)

Robert Eggers merupakan salah satu sutradara horor berbakat di gelombang modern Hollywood. “The Witch” menjadi karya debutnya yang menaikan martabat film horor dalam skena seni yang lebih tinggi.

Kini terkenal sebagai sutradara dalam genre folklore, “The Witch” adalah film debut yang menjadi pondasi kuat akan gelar tersebut. Sesuai dengan judulnya, film ini mengeksplorasi tema penyihir yang subtle, dan lebih berpegang ada tema akan kepercayaan. Eggers juga dibantu dengan jajaran cast yang memberikan penampilan akting terbaik dalam “The Witch”.

Sutradara: Robert Eggers

Hereditary (2018)

Satu angkatan dengan Robert Eggers dan Jordan Peele, Ari Aster juga menjadi sutradara horor terbaik di era modern. “Hereditary” menjadi film horor debutnya pada 2018 lalu, dibintangi oleh Toni Collette. Kesuksesan “Hereditary” telah menjadi batu pijakan baginya untuk membuat masterpiece berikutnya, “Midsommar”.

Cukup bikin heran bahwa hingga saat ini Ari Aster belum masuk radar Oscar. Tak hanya memiliki bakat dalam menciptakan naskah horor yang original dan penuh misteri, Aster juga selalu beruntung mendapatkan aktris dengan penampilan akting kuat sebagai protagonis.

Sutradara: Ari Aster

Ex Machina (2014)

“Ex Machina” merupakan film debut dari sutradara Alex Garland. Sutradara satu ini tampaknya tertarik dengan genre sci-fi dan horor. Meski presentasinya sangat subtle, “Ex Machina” bisa dibilang memiliki unsur horor, namun tema sci-fi yang terlalu kuat mungkin membuat penonton tidak akan menyebut film tentang humanoid ini sebagai horor dalam skena mainstream.

Dibandingkan dengan film keduanya, “Annihilation”, serta film terbarunya “Men”, “Ex Machina” masih menjadi film terbaiknya. Dalam segi naskah, objek humanoid dengan kecerdasaan buatan tidak pernah dieksekusi sesempurna ini dalam film.

Sutradara: Alex Garland

Janji Joni (2005)

Meski kini lebih terkenal sebagai sutradara besar di skena horor, Joko Anwar justru debut dengan film drama komedi romantis, “Janji Joni” pada 2005 silam. Debut Joko Anwar sebagai sutradara terbilang sukses karena ia langsung masuk nominasi Sutradara Terbaik dalam Festival Film Indonesia 2005.

“Janji Joni” bisa disebut sebagai cult classic dalam skena film Indonesia. Tak hanya ceritanya yang seru, film ini juga membahas tentang bioskop, dunia film, serta menghadirkan banyak kameo publik figur ikonik lokal pada masanya. “Janji Joni” menjadi film debut paling meriah dan menyenangkan dari Joko Anwar.

Sutradara: Joko Anwar

Fiksi (2008)

“Fiksi” menjadi film drama thriller debut Mouly Surya sebagai sutradara. Ia juga dibantu oleh Joko Anwar dalam pengembangan naskah. Film “Fiksi” merupakan salah satu film thriller psikologi terbaik Indonesia hingga saat ini. Terinspirasi dari dongeng karya Lewis Carroll, “Alice in Wonderland”, Mouly Surya menciptakan karakter Alisha (Ladya Cheryl), yang kabur dari rumah dan pindah ke rumah susun untuk mengejar pujaan hatinya.

“Fiksi” masuk dalam sepuluh nominasi Festival Film Indonesia 2008, berhasil memenangkan empat penghargaan termasuk Film Terbaik dan Sutradara Terbaik. Tak diragukan lagi, Mouly Surya mendapatkan momen debut yang sangat sukses dengan “Fiksi”.

Sutradara: Mouly Surya

Dua Garis Biru (2019)

Satu lagi sutradara perempuan Indonesia yang juga sukses debut sebagai sutradara adalah Ginatri S. Noer. Ia debut dengan film drama coming of age, “Dua Garis Biru”. Mengangkat cerita tentang kehamilan remaja, membuat film ini memuat drama yang edukatif sekaligus mencerahkan bagi masyarakat kita yang menganggap tabu topik ini.

Lepas dari banyaknya kasus kehamilan remaja di Indonesia. Sebagai penulis naskah, Ginatri berhasil membawa pulang penghargaan Skenario Asli Terbaik dalam Festival Film Indonesia 2019.

Sutradara: Ginatri S. Noer

Raw (2016)

Beranjak ke skena indie Eropa, “Raw” merupakan film debut dari sutradara Prancis, Julia Ducournau. Film drama coming of age ini menceritakan kisah seorang remaja perempuan yang merasakan hasrat baru setelah memakan daging hewan pertamanya. Melalui premis tersebut, “Raw” merupakan film drama yang menginterpretasikan gejolak pubertas anak muda ke level berikutnya.

Sebagai film bertema kanibal yang memuat konten gore, “Raw” memiliki presentasi horor thriller yang elegan dan artistik.

Sutradara: Julia Ducournau 

A Girl Walks Home Alone at Night (2014)

Ana Lily Amirpour patut mendapatkan apresiasi lebih melalui film debut terbaiknya, “A Girl Walks Home Alone at Night”. Film indie seperti inilah yang membuktikan bahwa dengan budget dan sumber daya yang terbatas pun, film berkualitas tetap bisa diciptakan. Dieksekusi dalam sinematografi hitam putih dan efek visual yang minim, film noir horor ini memiliki cita rasa original yang sangat unik.

Baru-baru ini Ana Lily Amirpour menjadi sutradara dalam salah satu episode “Guillermo del Toro’s Cabinet of Curiosities”.

Sutradara: Ana Lily Amirpour

24 Jam Bersama Gaspar 24 Jam Bersama Gaspar

24 Jam Bersama Gaspar Review: Petualangan di Negeri Distopia Suram

Film

Damsel Damsel

Damsel Review: Aksi Menegangkan Millie Bobby Brown Melawan Naga

Film

American Fiction Review American Fiction Review

American Fiction Review: Film Satir Sajikan Prespektif Baru dari Black Culture

Film

Bradley Cooper Bradley Cooper

10 Film Bradley Cooper Terbaik dan Terpopuler

Cultura Lists

Connect