Jordan Peele merupakan nama yang tak asing dalam industri hiburan Hollywood. Meski mengawali kariernya sebagai host dan komedian bersama Keegan-Michael Key, dalam beberapa tahun ke belakang ini ia mulai dikenal dengan beberapa film horor menegangkan arahannya seperti ‘Get Out’, ‘Us’, serta film terbarunya yang berjudul ‘Nope’.
‘Nope’ merupakan film fiksi ilmiah menegangkan arahan Jordan Peele. Membawa Daniel Kaluuya, Keke Palmer, dan Steven Yeun sebagai pemeran utama. Film ini menampilkan OJ dan Em yang berusaha untuk menjaga bisnis peternakan kuda pada wahana Jupiter’s Claim milik Jupe, mantan aktor cilik. Tak lama kemudian, OJ dan Em mulai merasa terancam ketika ada sosok misterius yang mengambil kuda-kuda mereka.
Secara narasi, ‘Nope’ tampil dengan pola penceritaan tetap linear layaknya ‘Get Out’ dan ‘Us’ beberapa tahun lalu. Akan tetapi, yang membedakan film bertema fiksi ilmiah ini dengan dua film sebelumnya adalah hadirnya segmentation seiring filmnya. Hadirnya segmen-segmen tersendiri membuat penonton lebih mudah dalam memahami main plot, walau dalam beberapa kesempatan Jordan Peele tetap menyuguhkan flashback sebagai wadah elaborasi dari kisah-kisahnya.
Seperti dua film arahannya yang lalu, Jordan Peele tetap membawa ciri khasnya ke dalam ‘Nope’. Beberapa di antaranya yang paling kentara adalah pemeran utama berkulit hitam dan social commentary sebagai driving element dalam penceritaannya. Akan tetapi, dua elemen tersebut tampak lebih ringan dan feasible bila dibandingkan dengan ‘Get Out’ yang menyinggung white people dengan ambisinya menguasai black people serta ‘Us’ dengan sentilan mengenai minoritas yang ingin menjajaki dunia mayoritas.
Sepanjang ‘Nope’, penonton akan dibawa dalam keingintahuan para karakternya dalam memahami fenomena langka di sekitar mereka. Keingintahuan tersebut yang menjadi motif dari karakter dalam menghadapi hal asing, salah satunya sebagai media eksploitasi yang juga disentil di dalamnya. Akan tetapi, nuansa teror sebagai akibat dari curiosity dari karakternya ini semakin menurun, terutama ketika hal-hal penting mengenai unidentified aerial phenomena ini terungkap. Bisa dibilang, film ini adalah ajang eksperimen Jordan Peele dalam menghadirkan extraterrestrial terror untuk memberikan warna dalam filmografinya.
‘Nope’ sendiri tidak menampilkan banyak karakter layaknya ‘Get Out’ dan ‘Us’. Meski begitu, hal inilah yang membuat penonton akan lebih mudah terserap dalam berbagai karakter yang hadir di dalamnya, seperti kakak beradik dari keluarga Haywood serta Jupe yang benar-benar ditampilkan all-out oleh Daniel Kaluuya, Keke Palmer, serta Steven Yeun. Tak hanya itu, hadirnya karakter seperti Antlers Holst dan Angel yang diperankan oleh Michael Wincott dan Brandon Perea juga berhasil menegaskan komentar sosial mengenai spectacle dari Jordan Peele, membuat filmnya lebih enjoyable.
Hal menarik yang hadir dalam ‘Nope’ adalah aspek teknisnya. Sorotan utama tentu muncul dari sinematografi garapan Hoyte van Hoytema, yang berhasil menyajikan berbagai shot menawan seiring filmnya. Selain itu, scoring-nya juga beberapa kali mampu menaikkan tense dari film Jordan Peele ini, terutama ketika teror semakin memuncak.
Akhir kata, ‘Nope’ adalah film thriller fiksi ilmiah yang menjadi wadah bagi Jordan Peele dalam mencoba-coba formula extraterrestrial terror. Walau begitu, film ini tetap enjoyable bagi penonton yang mendambakan ketegangan dengan selipan komentar sosial serta aspek teknis menawannya.