Connect with us
raw movie
Raw (2016)

Cultura Lists

10 Film Disturbing yang Patut Ditonton Sekali Saja

Mengapa film-film ini patut ditonton setidaknya sekali seumur hidup. 

Selalu ada film terbaik yang dilabel sebagai film yang harus kita tonton karena bagus. Sebagai penikmat film garis keras, beberapa dari kita selalu menonton film klasik maupun terbaru sebagai pencapaian duniawi.

Ada yang berakhir sebagai film favorit sepanjang masa, yang akan selalu membuat kembali menonton tanpa bosan. Namun ada juga film disturbing terbaik yang membuat kita bersyukur; setidaknya kita sudah menontonnya sekali seumur hidup.

Berikut sederet film disturbing yang bisa jadi membuat penonton trauma dan merasa tidak nyaman, namun sayang juga jika dilewatkan. Disertai dengan warning dan alasan mengapa patut dipertimbangkan untuk ditonton.

Warning: for matures audiences only!

1. Raw (2016)

“Raw” merupakan film drama thriller asal Prancis yang cukup trending saat pertama kali rilis. Bercerita tentang seorang remaja vegetarian yang masuk sekolah kedokteran hewan. Setelah mencoba daging untuk pertama kalinya, Ia menemukan hasrat lain dalam dirinya yang seharusnya tidak boleh Ia rasakan.

“Raw” adalah film bertema kanibalisme. Jika bisa memilih tiga kata untuk mendeskripsikan film ini; gore, sensual, dan artistik. Bukan film kanibalisme yang terlalu mengeksploitasi konten gore, plot “Raw” sangat berkualitas dengan perkembangan cerita yang bagus. Sebetulnya film ini bisa digolongkan sebagai drama coming of age, hanya saja protagonis dalam kisah ini memiliki cerita pubertas yang ‘spesial’.

Content Warning: cannibalism, gore, violence sex. 

2. Requiem for a Dream (2000)

“Requiem for a Dream” merupakan salah satu film yang tergolong sebagai cult classic dalam skenanya sendiri. Film ini disutradarai oleh Darren Aronofsky, dibintangi oleh Jared Leto, Jennifer Connelly, Ellen Burstyn, dan Marlon Wayans.

Bercerita tentang sekelompok pemuda yang memiliki mimpi akan kehidupan lebih baik. Sayangnya, kehidupan justru menariknya ke skenario terburuk yang bisa mereka alami.

“Requiem for a Dream” merupakan film disturbing yang akan membuat penontonnya trauma. Plot dalam film drama kehidupan ini hanya akan semakin memburuk hingga akhir kisahnya. Skenario terburuk dalam kehidupan dengan narasi terbaik. Mungkin setelah menonton film ini, kita jadi bisa berpikir lebih bijak sebelum merusak kehidupan kita sendiri.

Content Warning: drugs, mental illness, paranoia, self-destruction, disturbing sex.

3. The Basketball Diaries (1995)

Cukup serupa dengan “Requiem for a Dream”, “The Basketball Diaries” merupakan film disturbing dengan plot self-destruction. Dibintangi oleh Leonardo DiCaprio, Ia adalah bintang lapangan basket yang berpotensi memiliki masa depan cerah. Namun setelah jatuh dalam jurang adiksi obat terlarang, Ia mulai kehilangan segalanya. Akting DiCaprio muda menjadi salah satu alasan mengapa film ini patut ditonton.

Sama seperti “Raw” film ini mengangkat kisah coming of age yang suram, namun yang lebih bikin tidak nyaman skenarionya lebih realistis. Film seperti ini cukup persuasif dengan menunjukan konsekuensi buruk ketika seseorang menggunakan obat terlarang.

Content Warning: drugs, self-destruction, disturbing sex. 

4. The Platform (2019)

“The Platform” merupakan film Spanyol yang bisa kita tonton di Netflix. Bercerita tentang seorang pemuda yang dengan sukarela mau disekap di dalam ‘platform’. Sebuah penjara khusus dengan desain tidak biasa. Dimana bentuknya seperti gedung bertingkat dengan banyak level, dengan platform pengantar makanan setiap harinya dari atas ke bawah.

Film disturbing ini jangan ditonton sambil makan karena mengandung adegan-adegan menjijikan. Lebih dari sekadar penjara dengan konsep yang gila, “The Platform” menjadi contoh sempurna dari bagaimana dunia ini bekerja. Jika kita bicara tentang kesenjangan sosial, level sosial dalam masyarakat, dan bagaimana seharusnya semua kemalangan ini bisa diminimalisir.

Content Warning: gore, gross, cannibalism. 

5. Mother! (2017)

“Mother!” tergolong sebagai film arthouse, salah satu dengan konten yang membuat penonton tidak nyaman. Film disturbing ini juga disutradarai oleh Darren Aronofsky, dibintangi oleh Jennifer Lawrence dan Javier Bardem.

Seorang wanita tinggal bersama pria yang selalu sibuk dengan menulis ceritanya. Ketenangan mereka mulai terusik ketika sekumpulan tamu tak diundang terus berdatangan, ditambah lagi wanita itu sedang hamil.

Ada banyak simbolis religius yang hendak disampaikan oleh Aronofsky dalam “Mother!”. Direpresentasikan sebagai karya arthouse yang raw dan eksplisit yang sebetulnya bisa dipahami, namun dengan metafora yang brutal.

Content Warning: gore, gross, paranoia.

6. Audition (1999)

“Audition” merupakan film thriller yang ikonik dan masuk dalam cult classic internasional. Bercerita tentang seorang duda yang mencari kandidat istri baru melalui ‘audisi’ spesial. Ia pun jatuh hati dengan perempuan cantik, Asami. Namun, ternyata Asami bukan perempuan yang sama dengan asumsinya dari audisi.

“Audition” masuk dalam sub genre film torture gore. Film arahan Takashi Miike ini memang film Jepang, namun memenuhi karakteristik dari film French extremity. Karena mengandung sekuen adegan sadis, berpadu dengan kekerasan dan konten seksual yang tidak wajar.

Content Warning: gore, violence, body mutilation, sex harrasment, sadomasochistic.

7. Teeth (2007)

“Teeth” merupakan film yang sekilas terdengar aneh dan dangkal, namun secara mengejutkan menyajikan konsep yang unik. Diadaptasi dari legenda ‘vagina dentata’, mitos yang menjadi peringatan bagi laki-laki untuk berhati-hati dengan wanita tak dikenal, apalagi berpikir untuk memperkosa mereka.

Skenario “Teeth” bisa jadi salah satu yang memberikan perspektif lain dari isu pergaulan bebas dan pelecehan seksual. Mayoritas media selalu mengatakan perempuan yang harus jaga diri. “Teeth” menjadi skenario dark comedy yang memberi peringatan; mungkin terkadang laki-laki juga harus hati-hati. Film disturbing satu ini mungkin lebih mengerikan bagi penonton laki-laki.

Content Warning: gore, torture, sexual assault, disturbing sex. 

8. The Schindler’s List (1993)

“The Schindler’s List” merupakan film drama berlatar Perang Dunia II terbaik oleh Steven Spielberg. Diangkat dari kisah nyata sosok Oskar Schindler, pengusaha dari partai Nazi yang mempekerjakan banyak orang Yahudi agar tidak dikirim ke kamp konsentrasi untuk disiksa. Menonton di momen-momen seperti ini, film berlatar perang seperti “Schindler’s List” bisa jadi tontonan yang membuat kita merasa tidak nyaman.

Film ini dengan sempurna (sekaligus menyakitkan) menunjukan kebrutalan yang ditimbulkan ketika perang pecah. Orang-orang lemah mengalami diskriminasi, anak-anak terlantar, dan terbunuh. Bahkan dengan visual hitam putih, film ini masih sangat terasa eksplisit.

Content Warning: war violence, child abuse, graphic violence. 

9. Downfall (2004)

“Downfall” merupakan film perang tentang saat-saat terakhir Adolf Hitler di bunker, tempat Ia bersembunyi ketika Ia sedang diambang kekalahan. Film ini memperlihatkan kronologi Hitler mengakhiri hidupnya dan akhir dari Perang Dunia II. Hitler dan pengikutnya memiliki cara yang tidak biasa dalam menerima kekalahan. Tindakan yang mereka anggap sebagai bentuk patriotisme dan pengabdian sampai akhir. Meski mereka harus rela bunuh diri hingga meracuni anak mereka sendiri.

“Downfall” merupakan film disturbing yang sangat kelam dan suram. Namun siapa yang tidak penasaran dengan saat-saat terakhir dari sosok tirani terburuk sepanjang sejarah?

Content Warning: war violence, suicide, child abuse, graphic violence.

10. Buried (2010)

“Buried” merupakan film thriller suspense yang dibintangi oleh Ryan Reynold. Aktor Hollywood yang belakangan ini lebih sering tampak di film-film komedi, namun “Buried” bisa jadi film paling mengerikan dalam filmografinya.

Seorang pengemudi truk terbangun dalam peti yang gelap dan sempit. Ia pun menyadari bahwa dirinya sedang dikubur hidup-hidup. Berpacu dengan oksigen, baterai ponsel, dan ancaman lainnya, Ia harus bisa menyelamatkan dirinya.

Film ini bisa jadi traumatis, membuat kita yang sebelumnya tidak takut tempat sempit jadi ikutan paranoid. Kita mungkin juga tidak akan menonton film untuk kedua kalinya karena plotnya cukup sederhana namun memikat ketika pertama kali ditonton.

Content Warning: claustrophobia

The Zone of Interest The Zone of Interest

The Zone of Interest: Penjelasan, Pesan, dan Kisah Nyata di Balik Film

Film

The Outfit The Outfit

The Outfit Review: Drama Gangster Klasik Berlokasi di Satu Tempat Penuh Misteri

Film

The Taste of Things The Taste of Things

The Taste of Things: Kuliner Prancis & Period Drama Romantis

Film

King Richard Review King Richard Review

10 Film Biopik Inspiratif & Memotivasi

Cultura Lists

Connect