Marvel Cinematic Universe (MCU) merupakan partai superhero terpopuler selama beberapa tahun belakangan. MCU Phase 3 menjadi puncak kesuksesan Marvel Studio, kini sedang bersiap sampai pada penghujung Phase 4 menuju MCU Phase 5 yang telah diumumkan pada San Diego Comic Con 2022. Mungkin banyak dari kita yang masih baru di MCU, atau tertarik untuk mengikuti hype dari fandom superhero terbesar saat ini.
Namun, terkadang cukup terintimidasi dengan deretan film yang sudah sangat panjang dan kerap saling berhubungan satu sama lain. Padahal, ada banyak juga franchise kecil dan serial terbaru yang tetap bisa dinikmati oleh penggemar baru sekalipun tidak katam dengan lore dari setiap anggota Avengers.
Film-film Marvel Studios tidak melulu fokus pada timeline atau semesta tertentu. Sekalipun menjadi bagian dari skenario besar di akhir phase, banyak juga film dan serial ‘tunggal’ yang bisa dinikmati tanpa harus mengikuti semua judul terbaru MCU. Karena jujur saja, cukup melelahkan untuk setia menonton semuanya.
Berikut rekomendasi film dan serial Marvel untuk penggemar MCU baru atau sekadar penikmat film drama, laga, hingga komedi secara umum.
Ant-Man
“Ant-Man” merupakan mini franchise dalam MCU yang memiliki branding dan signature-nya sendiri. Sudah bukan kejutan lagi bahwa Marvel Studios kerap mencari penulis naskah komedi dengan selera humor yang bagus. “Ant-Man” merupakan salah satu film Marvel dengan kekuatan besar pada unsur komedinya.
Tak hanya Paul Rudd yang mencuri hati penonton sebagai protagonis, karakter pendukung seperti Luis yang diperankan Michael Pena juga sudah menjadi karakter ikonik yang sealu mengundang tawa penontonnya.
“Ant-Man” pertama rilis pada 2015 silam, film keduanya, “Ant-Man and the Wasp (2018) juga tak kalah seru. Franchise ini akan kembali pada Phase 5 dengan “Ant-Man and the Wasp: Quantumania” pada 2023.
Guardians of the Galaxy
“Guardians of the Galaxy” sebetulnya cukup sama konsepnya dengan Avengers, namun lebih playful dan fun. Jika Avengers terbentuk dari sekelompok pahlawan terbaik di Bumi, Star-Lord bersama kawan-kawannya adalah mantan kriminal dan underdog yang terpuruk di galaksi.
Mini franchise Marvel ini juga memiliki desain produksi dengan konsepnya sendiri yang khas. Mulai dari latar antar galaksi yang lebih warna-warni, unsur komedi, deretan karakter dengan penampilan fisik yang unik (alien, monster, mutan, dan sebagainya), hingga musik tema dari era 80-an yang catchy.
“Guardians of the Galaxy” juga baru memiliki dua film yang keduanya sama-sama bagus. “Guardians of the Galaxy Vol. 3” akan rilis pada 2023 mendatang.
Black Panther
“Black Panther” merupakan film superhero Marvel pertama yang berhasil tembus Academy Awards 2019. Film yang dibintangi oleh Chadwick Boseman ini masuk dalam 6 kategori nominasi termasuk Best Picture.
Kehadiran “Black Panther” lebih dari awal dari era representasi kaum minoritas di Hollywood, namun eksekusi naskah dan produksinya memang benar-benar layak mendapatkan apresiasi tinggi. Ada banyak unsur etnik Afrika yang disulap menjadi referensi world building Wakanda yang sempurna. Konflik yang diangkat dalam naskah juga menjadi sesuatu yang baru dalam film Marvel pada umumnya.
Sekuel film ini, “Black Panther: Wakanda Forever” akan rilis pada 11 November 2022.
Doctor Strange
Benedict Cumberbatch di-casting sebagai Doctor Strange oleh Marvel Studio ditengah kepopulerannya semenjak membintangi serial “Sherlock”. Buat penggemar aktor Inggris satu ini, bisa saja mulai menemukan keseruan MCU melalui “Doctor Strange”.
Menyajikan tema superhero yang cukup berbeda juga, kita akan diajak ke dalam perjalanan dunia supranatural dan kekuatan sihir. Perkembangan karakter Stephen Strange sebagai dokter bedah profesional yang beralih menjadi sorcerer supreme juga menjadi arch yang sangat menarik untuk disimak.
“Doctor Strange” pertama bisa dibilang lebih bagus dari sekuelnya yang baru saja rilis tahun ini. Jika ‘Multiverse of Madness’ memiliki plot yang overwhelming dan lebih kental dengan nuansa horor, “Doctor Strange” murni petualangan sihir yang lebih fokus dan seru untuk disimak.
Deadpool
Semakin menjauh dari area kekuasaan Avengers yang mainstream, “Deadpool” juga menjadi film Marvel yang bisa ditonton sebagai pemula. Berbeda juga dengan franchise utama, “Deadpool” adalah film rated R. Karena mengandung adegan dewasa, kekerasan, gore, dan bahasa yang kasar.
Dibintangi oleh Ryan Reynolds sebagai Wade Wilson, kriminal yang mengidap kanker. Melalui eksperimen yang Ia kira akan menyembuhkan penyakitnya, Wade mengalami kerusakan fisik meski pada akhirnya memiliki kekuatan super. Namun tidak bisa disebut sebagai ‘superhero’, Deadpool masuk dalam kategori anti-hero dalam semesta Marvel.
Logan
X-Men mungkin bukan franchise superhero dengan kesuksesan sebesar Avengers. Namun “Logan” merupakan film terbaik yang menutup era X-Men. Tanpa familiar dengan lore X-Men maupun Wolverine, “Logan” tetap bisa menjadi tonton drama laga yang menarik untuk segmentasi umum.
Logan yang sudah pensiun sebagai anggota X-Men bertemu dengan mutan muda yang memiliki kekuatan sama seperti dirinya, Laura. Ia pun memiliki misi untuk membawa Laura ke tempat yang lebih aman. Bagi penggemar film laga dengan protagonis pria yang melindungi anak perempuan, “Logan” bisa menjadi tontonan yang seru sekaligus mengharukan.
Spider-Man: Into The Spider-Verse
Spider-Man sejauh ini merupakan superhero Marvel yang paling banyak dirilis dalam versi berbeda-beda. Mulai dari Tom Holland sebagai Spider-Man di Bumi 616, Tobey Maguire sebagai Spider-Man pertama, dan Andrew Garfield sebagai the Amazing Spider-Man.
Satu lagi rilisan Spider-Man yang sayang untuk dilewatkan adalah “Spider-Man: Into The Spider-Verse” yang produksi sebagai film animasi. Kualitas animasi dari judul ini menuai banyak pujian di media. Dalam semesta ini, Spider-Man adalah seorang remaja kulit hitam bernama Miles Morales. Kita juga akan bertemu dengan banyak versi Spider-Man lainnya dalam film animasi ini.
Shang-Chi and The Legend of Ten Rings
Memasuki MCU Phase 4, Marvel mendebutkan cukup banyak superhero baru. Salah satu yang dirilis sebagai film adalah “Shang-Chi and The Legend of Ten Rings”. Film Marvel ini menjadi representasi untuk superhero baru dari kelompok minoritas Asia-Amerika.
Menceritakan seorang pemuda bernama Shang-Chi yang mewarisi kekuatan gelang ajaib dari orang tuanya. Sebagai film dengan latar belakang Asia, eksekusi laga dalam film ini memiliki vibe seperti film-film laga Mandarin terbaik.
Moon Knight
“Moon Knight” juga menjadi superhero baru yang mendominasi Disney+ sejak episode perdananya. Dibintangi oleh Oscar Isaac, serial superhero satu ini memiliki desain produksi dan naskah yang terasa sebagai angin segar dalam MCU. Mulai dari referensi mitologi Mesir, hingga sentuhan psychological suspense pada naskahnya. Isaac juga berhasil menjadi aktor superhero terbaru yang mencuri hati penonton sebagai Marc Spector dengan kepribadian ganda.
Tak hanya menyajikan horor dan laga, sentuhan komedi dan romansa yang diselipkan dalam “Moon Knight” semakin melengkapi serial Marvel terbaik ini.
Ms. Marvel
Yang masih segar di Disney+, “Ms. Marvel” juga satu lagi superhero muda yang debut dalam bentuk serial. Meski tidak terlalu populer di penonton barat, “Ms. Marvel” cukup populer di Indonesia karena menjadi representasi superhero dari keluarga Muslim pertama di MCU.
Ada banyak referensi kebudayaan dan agama yang dimasukan dalam kisah Kamala Khan (Iman Vellani). Baik sebagai lore superhero maupun skit komedi yang tepat sasaran. Berlatar pasca ‘Endgame’, “Ms. Marvel” tetap bisa diikuti sekalipun kita belum banyak menonton film maupun serial Marvel dari fase sebelumnya.