Quantcast
10 Film Tentang Ibu dan Anak: Cinta, Luka, dan Hubungan yang Tak Pernah Putus - Cultura
Connect with us
The Housemaid Korea
Imitation of Life (1934)
Imitation of Life (1934)

Cultura Lists

10 Film Tentang Ibu dan Anak: Cinta, Luka, dan Hubungan yang Tak Pernah Putus

Film-film ini menggambarkan kompleksitas hubungan ibu dan anak dengan jujur dan penuh emosi.

Hubungan antara ibu dan anak adalah salah satu tema paling universal dalam sinema. Ia bisa lembut, penuh kasih, namun juga rumit, menuntut, dan terkadang menyakitkan. Dalam perjalanan hidup, hubungan ini menjadi cermin dari cinta tanpa syarat, luka yang diwariskan, hingga pencarian jati diri. Tak heran, banyak sutradara besar menjadikannya pusat cerita yang menggugah emosi.

Lewat berbagai genre—mulai dari drama keluarga, biografi, hingga film coming-of-age—kisah tentang ibu dan anak selalu menemukan cara untuk berbicara pada hati penontonnya. Dalam daftar ini, Cultura merangkum 10 film terbaik yang menampilkan dinamika ibu-anak dengan berbagai nuansa: kasih, konflik, dan keindahan dalam ketidaksempurnaan hubungan manusia.

lady bird review

Photo: A24

1. Lady Bird (2017)

Film debut Greta Gerwig ini mengikuti kisah Christine “Lady Bird” McPherson (Saoirse Ronan), seorang remaja yang berjuang menemukan jati diri di Sacramento sambil sering bentrok dengan ibunya, Marion (Laurie Metcalf). Di balik perdebatan kecil dan argumen emosional, hubungan keduanya menyimpan kasih sayang yang tak terucap, terbungkus dalam realitas sosial dan ekonomi keluarga kelas menengah.

“Lady Bird” adalah potret jujur tentang masa transisi antara remaja dan dewasa, serta tentang bagaimana cinta seorang ibu seringkali hadir dalam bentuk yang keras dan tak romantis. Film ini terasa dekat dan relevan bagi siapa pun yang pernah salah paham dengan orang tua, namun tetap tahu bahwa cinta di antara mereka tidak pernah benar-benar hilang.

2. The Joy Luck Club (1993)

Berdasarkan novel Amy Tan, film ini mengisahkan empat perempuan keturunan Tionghoa dan hubungan mereka dengan ibu-ibu imigran yang menyimpan masa lalu kelam di tanah kelahiran mereka. Melalui serangkaian kisah lintas generasi, “The Joy Luck Club” memetakan warisan budaya, trauma, dan cinta yang mengikat para perempuan ini satu sama lain.

Film ini wajib ditonton karena menyuguhkan keintiman emosional yang langka—bagaimana bahasa cinta ibu sering kali diterjemahkan dalam pengorbanan, bukan kata-kata. Sebuah perayaan identitas dan keibuan yang mengajarkan bahwa memahami ibu berarti memahami akar diri sendiri.

3. Terms of Endearment (1983)

Aurora Greenway (Shirley MacLaine) dan putrinya Emma (Debra Winger) memiliki hubungan yang penuh benturan, namun juga sangat erat. Seiring perjalanan waktu, mereka menghadapi cinta, kehilangan, dan ujian hidup yang mengungkap kedalaman kasih antara ibu dan anak.

Film pemenang Oscar ini menampilkan chemistry luar biasa antara dua aktris utamanya, membawa penonton dalam rollercoaster emosi yang lembut sekaligus menghancurkan. “Terms of Endearment” mengingatkan kita bahwa cinta ibu tidak selalu lembut—kadang ia keras kepala, namun selalu setia sampai akhir.

4. Imitation of Life (1959)

Mengangkat isu rasial dan sosial di Amerika 1950-an, film ini menceritakan dua perempuan—Lora, seorang ibu kulit putih ambisius, dan Annie, pembantu kulit hitamnya—serta hubungan mereka dengan anak-anak masing-masing. Konflik memuncak ketika putri Annie yang berkulit terang menolak identitas ibunya.

“I’mitation of Life” mengguncang emosi dengan tema identitas, penerimaan, dan pengorbanan seorang ibu. Film ini tetap relevan hingga kini, menunjukkan bahwa cinta seorang ibu bisa menjadi bentuk paling murni dari penderitaan dan pengampunan.

5. Room (2015)

Film yang diangkat dari novel Emma Donoghue ini berkisah tentang Joy (Brie Larson) dan anaknya, Jack, yang hidup terkurung dalam sebuah ruangan kecil selama bertahun-tahun. Saat akhirnya berhasil melarikan diri, keduanya harus beradaptasi dengan dunia luar yang terasa asing.

“Room” adalah kisah luar biasa tentang keberanian dan cinta yang lahir dari penderitaan. Brie Larson memerankan sosok ibu dengan keteguhan yang menyayat hati—ia bukan hanya melindungi anaknya secara fisik, tapi juga menjaga imajinasi dan harapan anaknya tetap hidup di tengah kegelapan.

6. The Babadook (2014)

Dalam film horor psikologis ini, Amelia (Essie Davis) berjuang membesarkan anaknya yang bermasalah setelah kematian suaminya. Namun rasa duka dan tekanan batin melahirkan entitas misterius bernama Babadook, yang menjadi simbol trauma dan rasa bersalah sang ibu.

“The Babadook” menawarkan lebih dari sekadar ketakutan—ia adalah alegori tentang depresi pasca-kehilangan dan kesulitan menjadi orang tua tunggal. Sebuah potret gelap namun jujur tentang bagaimana cinta seorang ibu tetap bertahan bahkan ketika dirinya sendiri hampir hancur.

7. The Farewell (2019)

Ketika mengetahui neneknya sakit keras, keluarga Billi (Awkwafina) memutuskan untuk menyembunyikan kabar buruk itu dari sang nenek dan menggelar pernikahan palsu sebagai alasan untuk berkumpul. Di balik humor dan budaya Tionghoa yang kuat, film ini menyelami hubungan antara tiga generasi perempuan.

“The Farewell” adalah film yang lembut dan reflektif, memperlihatkan cara cinta keluarga diekspresikan melalui keheningan dan kebersamaan. Ia tidak menangis keras, tapi meninggalkan gema emosi yang panjang—tentang perpisahan, warisan, dan kasih yang tak perlu selalu diucapkan.

film tentang ibu dan anak

8. Mother (2009)

Karya sutradara Bong Joon-ho ini mengisahkan seorang ibu (Kim Hye-ja) yang nekat melakukan apa pun untuk membuktikan bahwa anaknya tidak bersalah setelah dituduh membunuh. Dalam pencariannya, sang ibu menghadapi sisi tergelap masyarakat dan dirinya sendiri.

“Mother” adalah thriller emosional dengan intensitas yang luar biasa. Bong Joon-ho menggunakan kisah seorang ibu untuk mengungkap tema moral dan sosial yang lebih luas. Akting Kim Hye-ja menjadi pusat kekuatan film ini—sebuah dedikasi cinta yang ekstrem dan menggetarkan.

9. Lion (2016)

Diadaptasi dari kisah nyata, “Lion” mengikuti perjalanan Saroo (Dev Patel), seorang anak India yang terpisah dari keluarganya dan diadopsi oleh pasangan Australia. Bertahun-tahun kemudian, ia mencari kembali ibu kandungnya menggunakan Google Earth.

Film ini menjadi pengingat bahwa ikatan antara ibu dan anak tidak bisa dihapus oleh jarak atau waktu. “Lion” bukan hanya kisah pencarian keluarga, tetapi juga pencarian diri—tentang bagaimana cinta seorang ibu bisa menjadi kompas yang membawa seseorang pulang.

Everything Everywhere All at Once

10. Everything Everywhere All at Once (2022)

Evelyn Wang (Michelle Yeoh) hanyalah pemilik laundry biasa hingga ia terseret ke dalam multiverse absurd yang mempertemukannya dengan berbagai versi dirinya—dan memperbaiki hubungannya dengan sang anak, Joy (Stephanie Hsu).

Film ini memadukan aksi, fiksi ilmiah, dan drama keluarga dengan cara yang belum pernah ada sebelumnya. Di balik kekacauan multiverse, “Everything Everywhere All at Once” sejatinya adalah kisah tentang cinta seorang ibu yang belajar menerima anaknya sepenuhnya, dalam segala versi dirinya.

Trash Review: Ketika Harapan dan Ketidakadilan Bertabrakan di Lorong-Lorong Kumuh Rio

Film

Unthinkable Review: Teror, Moralitas, dan Batas Kemanusiaan yang Diuji Sampai Titik Terakhir

Film

Bugonia Review Bugonia Review

Bugonia Review: Kekonyolan Paranoia, Ambisi, dan Kepedihan di Bawah Neon dan Lebah

Film

Taxi Driver Taxi Driver

Taxi Driver: Potret Kegelapan Kota dan Jiwa yang Tak Terselamatkan

Film

Advertisement Drip Bag Coffee
Connect