Connect with us
Happiest Season
Hulu

Cultura Lists

Rekomendasi Film Chick Flick 2020an

Lika-liku kehidupan perempuan di era modern yang telah mengalami banyak perubahan trend dan nilai moral. 

Film chick flick merupakan genre dengan niche yang cukup spesifik; film tentang perempuan untuk perempuan. Kita telah mengenal “Clueless” (1995) sebagai ikon di era 90an, kemudian ada “Mean Girls” (2004) di era 2000an awal. Setiap generasi menampilkan fashion yang berbeda, pola bersosialisasi yang berbeda, dan nilai-nilai feminisme yang berbeda pula. Memasuki era 2020an, gaya hidup dan nilai moral yang sedang ramai di kalangan perempuan juga telah mengalami perubahan yang drastis.

Kita bisa melihat perubahan gaya hidup dan nilai yang dianut oleh masyarakat masa kini melalui potrait dalam film. Film chick flick 2020an bisa menjadi salah satu media bagi kita untuk melihat perubahan nilai-nilai yang dianut oleh perempuan masa kini. Baik dalam dunia percintaan, masa pubertas, hingga lika-liku adulthood serta karir. Berikut rekomendasi film chick flick 2020an dengan materi yang terasa lebih fresh dan kekinian.

Happiest Season (2020)

Topik LGBT juga telah menjadi bagian besar dalam peradaban perempuan masa kini. Ketika seorang wanita mencintai sesama perempuan, mengungkap jati diri mereka pada keluarga menjadi hal yang besar namun tidak terhindarkan. “Happiest Season” merupakan film komedi romantis natal terbaik pada 2020.

Bercerita tentang Abby yang ikut pulang ke rumah keluarga kekasihnya, Harper, menjelang natal. Namun ternyata Harper belum mengungkapkan pada keluarganya jika Ia kini lesbian. Abby dan Harper pun harus berpura-pura bahwa mereka hanya roomate.

The Half of It (2020)

Masih bertema LGBT, “The Half of It” bercerita tentang Ellie Chu, remaja Asia yang jatuh cinta dengan teman perempuan satu sekolahnya, Aster Flores. Ellie pun dipaksa oleh sahabatnya, Paul, untuk membantunya menulis surat cinta yang mampu merayu Aster karena Paul juga menyimpan hati dengan perempuan paling cantik di pemukiman mereka tersebut.

Netflix Original ini cenderung tentang remaja di masa pubertas yang masih pertama kali mengalami jatuh cinta dengan sesama gender. Dimana Ia masih bersembunyi dan gelisah dengan perasaannya sendiri.

Unpregnant (2020)

Satu topik yang sedang ramai di Amerika Serikat saat ini adalah hak perempuan untuk melakukan aborsi jika mengalami kehamilan yang tidak direncanakan. Masih menjadi topik yang penuh pro dan kontra, ada beberapa film flick chick 2020an yang mengangkat tema ini sebagai salah satu bentuk kampanye. Salah satunya ada “Unpregnant”, HBO Original.

Film ini bercerita tentang seorang remaja yang hamil sebelum lulus SMA, Veronica. ‘Kecelakaan’ ini pun menjadi momen bersatunya kembali dirinya dengan sahabat lamanya, Bailey. Mereka pun nekat melakukan perjalanan ‘terlarang’ untuk melakukan aborsi. Meski temanya serius dan tabu, “Unpregnant” dikemas dengan produksi ala chick flick dengan sentuhan komedi dan interaksi dua karakter yang ringan.

Hollywood Stargirl (2022)

“Hollywood Stargirl” merupakan sekuel dari “Stargirl” pada 2020 yang masih dibintangi oleh Grace VanderWaal. Kali ini Stargirl singgah di Los Angeles, bertemu dengan kakak-beradik yang sedang memproduksi film. Dengan kemampuan bernyanyi dan mengkomposisi lagu, Stargirl dan teman barunya menciptakan film bersama dengan keajaiban Los Angeles.

Jika film pertama lebih kental dengan tema romance dengan manic pixie dream girl, “Hollywood Stargirl” lebih tentang sekumpulan remaja berbakat yang berusaha berkarya dengan optimisme masa muda.

Not Okay (2022)

Kita butuh lebih banyak lagi film chick flick 2020an bertema influencer dan pengaruh media sosial pada perempuan. “Not Okay” menjadi salah satu yang terbaik dalam skena ini, patut ditonton dan menginspirasi sutradara lainnya untuk mengeksplorasi isu yang sama.

“Not Okay” bercerita tentang Danni Sanders, wanita kesepian yang haus akan perhatian dan pengakuan. Dengan kemampuan mengedit fotonya, Ia menciptakan kebohongan ‘kecil’ di media sosialnya, mengaku bahwa dirinya sedang berada di Paris, Prancis. Hingga akhirnya kebohongan tersebut berubah menjadi sesuatu yang terlalu besar untuk terus Ia tutupi kebenarannya.

Look Both Ways (2022)

“Look Both Ways” merupakan film chick flick dengan konsep multiverse. Semuanya berawal ketika Natalie Bennett memutuskan untuk berhubungan seks dengan sahabatnya, Gabe, sebelum lulus kuliah dan mengejar mimpinya ke Los Angeles. Ada dua skenario setelah kejadian tersebut. Pertama, jika Natalie hamil dan yang kedua, jika Natalie tidak hamil. Manakah skenario yang lebih baik?

“Look Both Ways” ternyata tidak ingin mengadili atau berpihak pada salah satu skenario, namun hendak memaparkan realita dan bagaimana seorang perempuan bisa bangkit dari berbagai keterpurukan.

Senior Year (2022)

Pada tahun 1999, Stephanie adalah remaja perempuan dengan prospek kehidupan yang gemilang. Ia berhasil menapaki tangga popularitas, menjadi bagian dari tim pemandu sorak, dan memiliki pacar yang tampan. Hingga akhirnya kecelakaan membuat dirinya harus koma selama 20 tahun dan bangun ketika usianya telah 37 tahun.

Meski telah melewatkan banyak hal, Stephanie masih berambisi untuk kembali ke SMA dan menyelesaikan tahun terakhirnya. “Senior Year” menjadi film chick flick kekinian yang terasa sebagai tribute untuk film-film pendahulunya. Ada banyak referensi dari era 90an yang berpadu dengan trend remaja masa kini.

Do Revenge (2022)

“Do Revenge” merupakan Netflix Original terbaru yang dibintangi oleh Camila Mendes dan Maya Hawke. Terinspirasi dari film noir karya Alfred Hitchcock yang disulap menjadi film chick flick tentang balas dendam.

Drea Torres adalah murid paling populer di sekolahannya, hingga skandal video pribadinya bocor, reputasinya pun hancur dalam sehari. Sementara Eleanor adalah remaja pindahan dengan reputasi buruk di masa lalu. Keduanya pun sepakat melakukan balas dendam pada masing-masing pihak yang pantas untuk menerima ganjaran akan rusaknya reputasi mereka.

12.12: The Day 12.12: The Day

12.12: The Day Review – Kudeta Militer dan Periode Tergelap Korea Selatan

Film

Conclave review Conclave review

Conclave Review – Drama Intrik di Balik Pemilihan Paus

Film

We Live in Time We Live in Time

We Live in Time Review: Perjuangan Pasangan Melawan Kanker & Waktu

Film

Auditorium ScreenX Terbesar Kedua di Dunia Hadir di CGV Cinemas Indonesia dengan Teknologi Dolby Atmos Auditorium ScreenX Terbesar Kedua di Dunia Hadir di CGV Cinemas Indonesia dengan Teknologi Dolby Atmos

Auditorium ScreenX Terbesar Kedua di Dunia Hadir di Indonesia

Entertainment

Advertisement Drip Bag Coffee
Connect