Connect with us
House of the Dragon (Episode 7
HBO

TV

House of the Dragon (Episode 7) Review: Driftmark

Episode paling gelap dan kembali menyajikan perkembangan plot ngebut. 

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

‘Driftmark’ menjadi judul dari “House of the Dragon” episode 7, rumah bagi klan Valeryon. Reuni keluarga besar terjadi di tengah momen berkabung setelah Laena Valeryon meninggal di episode sebelumnya. Membuat Daemon bersama kedua putrinya, Rhaena dan Baela. Begitu pula keluarga besar Viserys bersama Alicent, Rhaenyra, dan anak-anak mereka. Episode ini juga menjadi reuni bagi Rhaenyra dan Daemon setelah 10 tahun berpisah.

“House of the Dragon” episode 7 secara keseluruhan masih menjadi perpanjangan dari episode 6. Latar waktunya masih tidak jauh, jadi masih berkutat dalam agenda yang sama. Episode berikutnya, kita akan mengalami lompatan waktu lagi dimana anak-anak Rhaenyra dan Alicent terlihat lebih dewasa pada preview trailer-nya. Apa saja yang telah disajikan oleh “House of the Dragon” episode 7 sebelum memulai babak berikutnya?

House of the Dragon Episode 7 Review

Konflik Antara Rhaenyra dan Alicent yang Semakin Memuncak

Episode kali ini hanya berlatar di satu lokasi yaitu Driftmark. Hanya dalam satu agenda saja (pemakaman Laena) drama keluarga Targaryen ini masih saja berlanjut dan semakin memanas. Ternyata kita tidak perlu menunggu lama untuk Rhaenyra dan Alicent yang kini telah ‘mendeklarasikan’ permusuhan terbuka. Padahal baru kemarin kita berkenalan dengan keduanya di ‘second’ pilot episode. Ada kesulitan dalam memahami amarah yang telah dipendam oleh Alicent selama 10 tahun untuk bisa muntap seperti pada HOTD episode 7 ini.

Lagi-lagi, plot jadi terlihat terlalu bias pada Rhaenyra yang seakan bisa bebas dari tuduhan atau rumor. Dengan begini penokohan dalam HOTD jadi semakin mendekati karakter satu dimensi dengan stereotip, sang pahlawan dan penjahat. Padahal “Game of Thrones” selalu tentang kompleksitas penokohan setiap karakter dalam semesta fantasi. Bahwa yang jahat tidak selalu jahat dan yang baik tidak selalu baik.

HOTD episode 7 menjadi breakthrough kedua bagi Alicent setelah momen ‘the green dress’ pada episode 5. Pada point ini, tampaknya perseteruan antara keduanya sudah memiliki garis yang jelas. Jika dibandingkan dengan episode sebelumnya, kedua belah pihak hanya saling berprasangka dan membenci di masing-masing punggung, sekarang keduanya telah mengungkapkan keengganan secara terbuka.

House of the Dragon Episode 7 Review

Visual Episode 7 yang Terlalu Gelap dan Momen Aemond Mengklaim Vhagar

Ada banyak adegan dengan pencahayaan yang minim dalam HOTD, dan episode 7 mungkin menjadi salah satu yang paling gelap sejauh ini. Mulai dari adegan berkumpul setelah prosesi pemakaman Laena, kemudian momen Rhaenyra dan Daemon berjalan bersama. Bahkan pada adegan yang menjadi highlight dalam HOTD episode 7, ketika Aemond mengklaim Vhagar sebagai naganya. Sayang sekali momen tersebut harus dieksekusi dengan sinematografi yang terlalu gelap.

Sebagai serial dengan tajuk “House of the Dragon”, kita membutuhkan lebih banyak lagi momen bonding antara Targaryen dengan naga-naga mereka. Rhaenyra sebagai karakter utama bahkan baru terlihat menunggangi Syrax dalam dua episode saja sejauh ini.

Serial ini juga memutuskan momen klaim naga Laena pada Vhagar berakhir sebagai plot hole. Kembali mengingat presentasi bonding Daenerys Targaryen dengan ketiga naganya dalam “Game of Thrones”, momen-momen tersebut sangat berpengaruh dengan kharisma Mother of Dragons yang menggugah ketika serial tersebut masih mengudara.

Aemond Targaryen memiliki latar belakang karakter yang sudah menarik sebelum momen besar episode 7. Ia di-bully oleh anak Rhaenyra dan kakaknya sendiri, Aegon, karena tak kunjung memiliki naga. Momen Aemond akhirnya mendapatkan naga terbesar yang pernah ada menjadi plot yang menggugah, bahkan untuk kita yang mungkin tidak memihak pada anak-anak Alicent ini.

Aktor muda, Leo Ashton juga menunjukan akting menunggangi naga untuk pertama kalinya dengan sangat meyakinkan. Mulai dari setiap momen kecanggungan dan ketakutan, hingga akhirnya berubah menjadi adrenalin dan kepuasan pribadi. Ia benar-benar bocah yang bahagia karena akhirnya memiliki naga.

Tak Kalah Ngebut dengan Episode 6, Episode 8 akan Ada Lompatan Latar Waktu Lagi

Awalnya episode ini terlihat seperti episode pengisi yang tidak akan terlalu berisi banyak agenda. Dari awal hingga akhir latarnya juga sudah jelas; pemakaman Laena di Driftmark. Namun, ternyata masih sama dengan episode sebelumnya, “House of the Dragon” episode 7 memiliki plot ngebut, terutama menuju penutup. Terlalu banyak hal yang terjadi dalam satu kedipan mata.

Sejak episode pertama, mungkin ada beberapa dari kita yang bisa melihat ikatan menarik antara Rhaenyra dan Daemon. Kemudian semakin kuat pada episode 4, dimana keduanya menjadi pasangan favorit dalam serial ini.

Memasuki episode-episode berikutnya, interaksi antara kedua karakter Targaryen ini semakin dinanti-nanti kelanjutan hubungannya. Pada episode 6 mereka kehilangan pasangan masing-masing, yang setidaknya diakui memberikan kebahagian pada 10 tahun terakhir mereka. Kematian Sir Harwin dan Laena jadi terlihat sebagai plot yang dipercepat agar Rhaenyra dan Daemon bisa segera kembali bersama. Kemudian episode 7 pun menjadi momen pernikahan mereka pada akhir episode.

Bersamaan dengan skenario buatan akan kematian Laenor. Bayangkan Rhaenys yang harus kehilangan Laenor ketika masih berkabung akan Laena. Tidakkah ini terlalu berlebihan? Phasing-nya juga terasa terburu-buru dan membuat kita bertanya-tanya apa kaitannya dengan karakter-karakter lain.

Dengan begini Rhaenys dan Corlys Velaryon pastinya akan mempertanyakan pernikahan Rhaenyra dan Daemon setelah dua anak mereka meninggal, bukan? Viserys juga selalu menjadi pihak yang sangat menentang pernikahan kedua karakter ini. Namun, sepertinya mereka tak punya pilihan selain menerima karena episode berikutnya kita akan melompat ke latar waktu yang dipercepat lagi. Mungkin kita tak akan mendapatkan jawaban lagi atas segala keputusan besar yang ditunjukan pada episode 7.

Pada akhirnya, “House of the Dragon” sejauh ini memiliki plot yang sangat cepat. Terlalu cepat dan tak sanggup membendung banyak agenda dan momen penting dalam awal mula ‘Dance of the Dragon’. Sejauh ini skenario terlalu bias pada perkembangan karakter Rhaenyra, hubungannya dengan Daemon, dan seakan tidak sabar untuk mempresentasikan perang saudara dalam klan Targaryen dalam memperebutkan Iron Throne.

House of the Dragon (Episode Pilot) Review: The Heirs of the Dragon

House of the Dragon (Episode 2) Review: The Rogue Prince

House of the Dragon (Episode 3) Review: Second of His Name

House of the Dragon (Episode 4) Review: King of the Narrow Sea

House of the Dragon (Episode 5) Review: We Light the Way

House of the Dragon (Episode 6) Review: The Princess and the Queen

Arcane Season 2 Arcane Season 2

Arcane Season 2 Review: Animasi Menawan yang Terlalu Cepat Berakhir

TV

The Penguin The Penguin

The Penguin Review: Era Baru Supervillain di Media

TV

House of the Dragon Season 2 House of the Dragon Season 2

House of the Dragon Season 2 Review: Filler Season yang Bikin Frustrasi

TV

The Boys Season 3 The Boys Season 3

The Boys Season 4 Review: Bukan Season Terkuat dari Serial Superhero Terbaik Saat Ini

TV

Advertisement Drip Bag Coffee
Connect