Connect with us
Second of His Name
HBO

TV

House of the Dragon (Episode 3) Review: Second of His Name

Momen pembuktian Rhaenyra dan Daemon sebagai jantung House of the Dragon. 

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

“House of the Dragon” (HOTD) episode 3 kembali untuk memukau kita dengan konflik politik dan pertempuran yang sesungguhnya. Berlatar waktu 3 tahun setelah Raja Viserys memutuskan untuk menikah dengan Alicent Hightower, kali ini kita akan diajak merayakan Hari Penamaan Aegon Targaryen, putra pertama Viserys yang telah berusia 2 tahun.

Judul episode ‘Second of His Name’ menjurus pada Aegon Targaryen yang mewarisi nama Aegon Sang Penakluk. Ksatria Targaryen pertama yang mempersatukan Seven Kingdoms dibawa kekuasaan klan penunggang naga. Menimbulkan asumsi bahwa Aegon akan menggantikan posisi Rhaenyra yang sebelumnya telah dinobatkan sebagai penerus tahta di episode 1.

Sementara Daemon bersama Corlys Velaryon bertempur untuk mengambil kembali Stepstones dari Pangeran Dahrar yang lebih dikenal dengan sebutan Crab Feeder. Keduanya melakukan perlawanan dengan bertarung tanpa restu Viserys yang sedang sibuk berpesta dan berburu di Kingswood. Kedua peristiwa ini menjadi dua plot utama House of the Dragon episode 3.

Second of His Name

Kegelisahan Rhaenyra Digantikan oleh Aegon sebagai Putra Pertama Viserys

(Spoiler Alert!) Layaknya pesta dan perayaan bangsawan kerajaan, Hari Penamaan Aegon diselimuti dengan asumsi dan pembicaraan seputar masa depan Iron Throne.

Kita bisa melihat Rhaenyra merasa enggan dan tidak dibutuhkan dalam perayaan tersebut. Meski Viserys belum membuat ultimatum baru, Rhaenyra merasa gelisah karena posisinya akan digantikan oleh Aegon. Belum lagi dirinya yang mulai didorong untuk segera menikah dengan klan besar. Rhaenyra merasa dirinya ditawar-tawarkan oleh Viserys untuk aliansi dan keuntungan politik yang lebih besar.

Telah berhasil mencuri hati penonton pada dua episode sebelumnya, banyak dari kita berharap bahwa posisi Rhaenyra sebagai The Queen of Seven Kingdoms tetap terjaga. Namun faktanya, kita juga bisa melihat bagaimana tradisi, hukum, dan politik memiliki lebih banyak alasan untuk merenggut nama Rhaenyra sebagai penerus tahta yang sah. Narasi ini memberikan momen bagi penonton untuk merasakan kegelisahan juga, memahami untuk mendapatkan posisi di Iron Throne membutuhkan perjuangan.

Sebagai adegan klimaks, dukungan kita pada Rhaenyra dimantapkan dengan fakta bahwa dirinya yang bertemu dengan White Hart, bukan pemburu kerajaan yang hendak menangkap binatang tersebut sebagai pertanda bahwa Aegon adalah Pangeran Terjanji.

Pertemuan Rhaenyra dan White Hart menjadi momen yang kita simpan dan penjelas bahwa dia ‘lah yang seharusnya menjadi Putri Terjanji, duduk di Iron Throne ketika waktunya tiba. Adegan ini bahkan lebih berkesan daripada ketika Rhaenyra dinobatkan sebagai penerus tahta dengan sederet klan besar yang mengucap sumpah di episode pilot.

Second of His Name

Daemon sebagai Pemberontak Raja Sekaligus Petarung Terbaik Targaryen

Ketika Rhaenyra telah mendapatkan penutup yang memantapkan posisinya sebagai ratu di hati penonton, Daemon juga memiliki pertempuran sendiri untuk ditaklukan. Untuk membuktikan posisinya sendiri.

Selama dua episode, Daemon Targaryen lebih terlihat sebagai penjahat daripada pahlawan yang dieluh-eluhkan. Setidaknya oleh pejabat dan segenap masyarakat di Seven Kingdoms. Pada adegan pembuka, Ia juga terlihat sebagai penunggan naga yang membabi buta. Berusaha membasmi pasukan Crab Feeder dari Stepstones, namun juga tidak memikirkan nasib pasukan yang sudah kadung ditahan.

Sejauh ini kita selalu melihat sifat buruk dari Daemon; pangeran yang semenah-menah, pemberontak, dan tukang bikin kerusuhan (baik dalam skala besar maupun kabar burung yang provokatif). Namun, banyak juga penonton yang tetap mendukung karakter yang diperankan dengan maksimal oleh Matt Smith ini.

Kita selalu menanti momen dimana Daemon menunjukan kelayakannya sebagai pangeran dari klan Targaryen. Penunggang naga, ksatria yang berani bertarung demi kerajaannya. Episode 3 akhirnya menjadi momen dimana kita mulai mempertimbangkan kelayakan Daemon yang mungkin saja masih memiliki peluang sebagai kandidat pewaris Iron Throne yang sah.

Buat yang sudah menanti-nanti adegan pertempuran kolosal yang epic, HOTD episode ini akhirnya menampilkan juga pertempuran di Stepstones yang berkesan. Masih tersinggung dengan Viserys yang memojokkannya, bahkan pada pertempuran kali ini dengan mengirim pasukan untuk membantunya, Daemon justru merasa tersinggung dan memutuskan untuk mengakhiri pertempuran sendiri. Bahkan tanpa naganya, Caraxes. Meski tanpa dialog, Matt Smith lagi-lagi memberikan penampilan terbaiknya untuk membuat penonton semakin terkesan dengan karakter yang Ia perankan.

Tak hanya Daemon, Laenor Velaryon akhirnya debut sebagai penunggang naga terbaru dalam HOTD. Putra Corlys Velaryon ini juga memiliki naga bernama Seasmoke yang juga mengambil alih besar dalam medan pertempuran kali ini.

Game of Thrones yang Sesungguhnya

Pada episode pilot HOTD, kita diperkenalkan pada sederet karakter kunci dan objektif utama yaitu Viserys yang mencari penerus sah untuk Iron Throne. Tragedi tak terduga pun menimbulkan konflik sebagai potensi perkembangan kisah perebutan tahta yang lebih kompleks. Tak ingin memastikan bahwa Iron Throne sudah pasti akan menjadi miliki Rhaenyra, konflik baru muncul agar cerita terus berlanjut.

Motivasi dan prinsip masing-masing karakter semakin dielaborasi. Memasuki episode ketiga, konflik yang sama masih menjadi fokus utama, yaitu perebutan tahta. Dimana Rhaenyra merasa terpojok karena kehadiran Aegon, sementara Daemon membuktikan bahwa dirinya layak kembali dalam kandidat pewaris tahta dengan mendominasi pertempuran di Stepstones.

Inilah yang disebut Game of Thrones sesungguhnya. Setiap episode inti sama, yaitu mencari jawaban akan siapa yang pantas duduk di Iron Throne. Perkembangan naskah hingga saat ini juga tidak bias pada karakter tertentu, cukup serupa dengan serial pendahulunya. Namun skalanya lebih fokus dengan faktor-faktor yang lebih sulit untuk dipatahkan. Baik dengan cara benar maupun cara licik, kita bisa melihat siapapun bisa dengan mudah memenangkan permainan perebutan tahta dengan strategi yang benar.

Satu poin lagi untuk memberikan ketegangan pada penonton akan kisah yang masih sulit diprediksi kelanjutannya.

House of the Dragon (Episode Pilot): The Heirs of the Dragon

House of the Dragon (Episode 2): The Rouge Prince

A Town Without Seasons Review: Suka Duka Warga Hunian Sementara yang Eksentrik

TV

Hazbin Hotel Hazbin Hotel

Hazbin Hotel Review: Balada Hotel di Neraka

TV

Monkey Man Monkey Man

Film & Serial Terbaru April 2024

Cultura Lists

House of Ninjas House of Ninjas

House of Ninjas Review: Laga Ninja Berlatar Thriller Spionase Modern

TV

Connect