Keberhasilan film horor terbaik tak hanya karena ceritanya yang bagus, penampilan aktor/aktris juga menjadi aspek yang krusial. Sebagai genre yang diciptakan untuk memberikan teror pada penontonnya, sudah menjadi tugas bintang utama untuk mempengaruhi dan menyakinkan penonton melalui akting mereka. Kebanyakan film horor mengandalkan penampilan protagonis wanita.
Banyak dari penampilan aktris terbaik dalam film-film berikut sebetulnya layak untuk dinominasikan. Sayangnya, penampilan aktris maupun aktor dalam film horor masih kerap dipandang sebelah mata oleh kritikus dan ajang-ajang penghargaan sekelas Academy Awards. Padahal film horor bisa menjadi media yang ekspresif dan liar dalam eksplorasi akting seorang aktris. Dimana hal tersebut sudah terbukti. Berikut sederet film horor dengan penampilan akting aktris terbaik.
Toni Collette – Hereditary (2018)
Toni Collette bisa jadi salah satu aktris dengan kualitas akting terbaik yang sempat underrated di Hollywood. Hingga akhirnya ia menjadi bintang utama dalam film debut sutradara Ari Aster, “Hereditary”. Toni Collette memerankan Annie Graham, keluarganya memasuki masa berkabung ketika ibunya meninggal dunia. Hingga terjadi sekuen tragedi aneh di keluarganya yang menjadi awal dari pengungkapan jati diri keturunannya.
Karakter ibu yang berusaha melindungi keluarga menjadi salah satu trope populer di film horor. Banyak adegan yang menjadi showcase akting Collette dalam “Hereditary”. Aktris ini mampu memberikan ekspresi teror, berduka, dan kengerian yang ekspresif. Dramatis, namun tidak berlebihan.
Florence Pugh – Midsommar (2019)
Air Aster selalu mendapatkan aktris wanita terbaik untuk film horornya. Tak hanya untuk kesuksesan filmnya, namun juga aktris yang bersangkutan. “Midsommar” bisa jadi film yang menjadi breakthrough dari karir Florence Pugh, salah satu aktris yang paling laris manis di Hollywood saat ini.
Berperan sebagai Dani, kekasih yang sedang berduka dan terjebak dalam hubungan yang hambar, ia mengikuti kekasih dan teman-temannya berlibur di Swedia. Mereka singgah di komunitas pagan di area terisolasi dengan gaya hidup tidak biasa.
Tangisan Florence Pugh dalam “Midsommar” menjadi salah satu suara yang akan menghantui penontonnya dengan kegelisahan. Ini adalah film tentang masa berkabung setelah tragedi kehilangan yang brutal, Florence Pugh berhasil menampilkan perasaan tersebut sepanjang film. Baik saat sedang terserang kepanikan maupun sedang dalam situasi biasa saja, rasa gelisah terus menghantuinya.
Kate Siegel – Hush (2016)
“Hush” merupakan film horor Mike Flanagan paling rendah. Hanya bermodal 1 juta USD, penampilan Kate Siegel benar-benar meng-carry “Hush” untuk menjadi salah satu film horor survival terbaik yang pernah ada.
Siegel berperan sebagai Maddie, seorang penulis novel yang bisu-tuli. Ia sedang singgah di hunian terpencil di tengah hutan demi mencari ketenangan ketika sedang mengalami burnout. Bukannya ketenangan, ia malah harus berhadapan dengan sosok psikopat misterius yang hendak membunuhnya.
Maddie sebagai karakter fiksi merupakan karakter dengan penokohan yang sudah bagus. Tak hanya Flanagan, ternyata Siegel juga turut membantu mengembangkan karakter ini.
Kate Siegel kemudian berhasil tampil sebagai wanita dengan kekurangan yang bikin penonton khawatir, sekaligus memikat dengan kemampuan tidak terduga yang ia tunjukan secara bertahap sepanjang plot.
Lupita Nyong’o – Us (2019)
Lupita Nyong’o merupakan salah satu aktris terbaik yang telah mencicipi piala Oscar. Ia dinobatkan sebagai Best Supporting Actress pada 2014 melalui penampilan debutnya dalam film “12 Years a Slave”.
Mendapatkan banyak peran dalam franchise besar setelah penghargaan tersebut, penampilan Lupita Nyong’o dalam “Us” oleh Jordan Peele merupakan salah satu akting terbaiknya. Tak hanya berperan sebagai protagonis yang bertahan, ia juga menjadi sosok kembaran jahat yang menjadi sumber teror.
Adelaide Wilson adalah sosok wanita yang berjuang sekuat tenaga untuk melindungi keluarganya dari, Red, kembaran misterius dengan gelagat dan tingkah yang anomali dan tidak tertebak. Penampilannya sebagai Red menjadi showcase ekspresif yang tidak kita duga bisa datang dari Lupita Nyong’o sebelumnya.
Allison Williams – Get Out (2017)
Kita juga tidak bisa melupakan penampilan Allison Williams dalam “Get Out”. Berperan sebagai Rose Armitage, kekasih protagonis, Chris (Daniel Kaluuya), ia berhasil tampil meyakinkan hingga detik terakhir sebelum keadaan berubah drastis.
Karakter Rose memberikan kesempatan untuk Williams menampilkan akting terbaiknya sejauh ini. Tak hanya mempermainkan hati Chris, ia telah berhasil mempermainkan hati penonton.
Allison Williams juga bermain dalam film horor terbaru, “Megan” yang viral baru-baru ini. Namun perannya dalam film tersebut masih tergolong generik. Semoga saja aktris ini mendapatkan naskah horor yang menantang lagi di masa depan.
Mia Goth – Pearl (2022)
Mia Goth juga menjadi aktris paling laris saat ini di Hollywood. Penampilannya dalam film horor “X” menjadi breakthrough dalam karir aktingnya. Namun “Pearl” merupakan puncak dari penampilan Goth yang kini telah menyandang gelar sebagai scream queen terbaru di skena film horor.
Masih menjadi sekuel dari “X”, “Pearl” berlatar pada 1918, bercerita tentang wanita muda bernama Pearl yang memiliki mimpi sebagai bintang film. Namun, ketika kehidupan menghalangi ambisinya, Pearl rela melakukan apapun untuk mewujudkan mimpinya untuk menjadi nyata.
Mia Goth juga akan kembali sebagai bintang utama dalam film ketiga dalam “X” saga, “MaXXXime” yang sedang dalam proses syuting.
Nicole Kidman – The Others (2001)
Tak hanya dalam film-film baru saja, penampilan aktris terbaik dalam film horor ada banyak jua dari katalog klasik. Salah satu yang paling emosional adalah Nicole Kidman dalam “The Others”. Film horor supranatural arahan Alejandro Amenabar ini masih menjadi salah satu yang ikonik.
Berlatar pada 1945, Kidman berperan sebagai Grace Stewart, istri seorang tentara yang ditinggal berperang. Ia tinggal di mansion dalam kegelapan karena kedua anaknya memiliki kondisi khusus, dimana mereka alergi dengan sinar matahari.
“The Others” merupakan film horor yang bernuansa melodrama dengan plot psychological thriller. Film ini bukan tipikal film horor yang mengandalkan jumpscare dan musik keras, bahkan terasa sunyi dan hampa dalam segi emosi.
Lebih dari sekadar perasaan horor, penampilan Nicole Kidman membuat kita merasakan kesedihan, perasaan kesepian serta terisolasi yang lebih mencekik dari pada meneror.
Mia Farrow – Rosemary’s Baby (1968)
“Rosemary’s Baby” merupakan film psychological horror yang berhasil membuat penonton merasakan teror berkat penampilan Mia Farrow sebagai Rosemary Woodhouse. Rosemary pindah ke New York untuk mendukung suaminya yang ingin menjadi aktor terkenal. Ketika mengandung, karir suaminya menanjak, membuatnya lebih banyak menghabiskan waktu sendirian di apartemen. Tak merasa terisolasi, Rosemary kemudian memulai paranoid bahwa tetangganya memiliki niat buruk pada bayi yang sedang ia kandung.
Mimpi buruk dalam “Rosemary’s Baby” akan dialami penonton melalui perspektif Rosemary. Dimana Mia Farrow berhasil menunjukan transformasi peran dari istri idaman menjadi ibu hamil yang kacau dan mengalami paranoia.
Shareefa Daanish – Rumah Dara (2009)
Shareefa Daanish merupakan salah satu aktris horor terbaik tanah air dengan penampilan ikoniknya sebagai Dara dalam “Rumah Dara”. Berperan sebagai antagonis utama, Shareefa seperti memiliki aura alami untuk tampil sebagai sosok wanita misterius yang menyimpan rahasia gelap dalam dirinya. Melalui perannya sebagai Dara, ia berhasil memenangkan penghargaan aktris terbaik dalam ajang film seperti Independent Film Award dan Puchon Choice Feature – International Competition.
Dari situ, kini Shareefa Daanish makin sering bermain dalam film-film horor seperti “Danur”, “Asih”, “Sebelum Iblis Menjemput”, dan masih banyak lagi. Namun belum ada penampilan yang sebagus dan seikonik ketika ia bermain di “Rumah Darah”.
Tara Basro – Pengabdi Setan (2017)
Tara Basro merupakan aktris terbaik Indonesia yang lihai bermain dalam berbagai genre film. Kepopuleran “Pengabdi Setan” juga berkat penampilan cast-nya yang berkualitas, terutama Tara Basro yang berperan sebagai protagonis wanita, Rini.
Rini sendiri dibekali dengan penokohan yang membuat penampilannya otentik. Kakak perempuan yang family oriented, pelindung, dan memposisikan diri sebagai kakak dengan tanggung jawab besar. Penokohan ini semakin kuat terlihat pada konflik “Pengabdi Setan 2”. Tara Basro tampil sebagai wanita yang sebetulnya biasa saja, ia juga bisa merasa takut. Namun heroiknya adalah sebesar apapun rasa takut Rini, tak kalah besar dengan insting melindunginya sebagai kakak perempuan.