Connect with us
seven samurai
Seven Samurai

Cultura Lists

Film Hitam Putih yang Tak Lekang Oleh Waktu

Sederet film hitam putih terbaik yang patut ditonton.

Meski telah mengalami perkembangan visual dengan warna selama bertahun-tahun, nampaknya masih banyak pelaku film modern yang mengaplikasikan filter hitam putih pada karya mereka.

Ada banyak motif yang dipertimbangkan oleh seorang sutradara dan sinematografer dalam mengeksekusi film modern berfilter hitam putih. Mulai dari menghidupkan film berlatar zaman dahulu, sebagai teknik sensor yang artistik, hingga sekedar memberikan efek dramatis atau menimbulkan emosi tertentu.

Salah satu film populer yang akan kembali merilis dalam versi hitam putih adalah Parasite (2019). Bong Joon-ho selaku sutradara telah menonton Parasite versi hitam putih sebanyak dua kali. “Kali kedua saya menonton (dalam versi hitam putih), film ini terasa lebih realistis dan tajam hingga rasa seperti tersayat dengan pisau.

Penampilan setiap aktor juga lebih tersorot”, ungkap Bong Joon-ho dilansir dari The Playlist. Parasite versi hitam putih rencananya akan dirilis terlebih dahulu di Inggris pada 24 Juli mendatang.

Sebelum Parasite, ada banyak sederet film modern dengan visual hitam yang memukau. Tak hanya artistik, film-film berikut juga mengandung naskah cerita menarik, lepas dari produksi sinematografinya yang minimalis. Membuat kualitas cerita yang ingin tersampaikan jadi lebih menonjol.

Seven Samurai (1954)

Seven Samurai bisa jadi salah satu film hitam putih klasik terbaik yang pernah diproduksi. Lepas dari kisahnya yang dramatis dan kolosal, produksi visual dalam film ini merupakan salah satu yang terbaik dalam sejarah perfilman.

Hadir dalam visual hitam putih, Akira Kurosawa lebih memberikan statement pada gerakan (motion) dalam setiap frame. Mulai dari pergerakan air hujan yang lebat, debu yang memberikan efek dramatis, hingga pergerakan para pemain penduduk dalam masa yang besar. Selalu ada hal baru yang bisa kita cermati setiap kali menonton film Jepang klasik satu ini.

Psycho (1960)

Satu film masterpiece yang ditampilkan dalam visual hitam putih adalah Psycho. Pada tahun 1960 sendiri, film berwarna sudah sangat ramai di industri perfilman Hollywood. Alasan Alfred Hitchcock memilih filter tersebut adalah sebagai sensor dan menutupi beberapa teknik produksi. Salah satunya adalah darah dalam film ini yang menggunakan selai coklat.

Psycho Review

Paramount

Menggunakan darah sintesis dianggap akan sangat berlebihan dan sadis bagi penonton pada masa itu. Warna hitam putih yang diaplikasikan dalam Psycho juga menghasilkan corak bayangan dan gelap terang yang tegas. Semakin membangkitkan tema suspense dan suasana gelisah dalam film klasik ini.

Schindler’s List (1993)

Schindler’s List juga merupakan film yang dibawakan dalam visual hitam putih sebagai sensor. Bagaimana tidak, film ini mengangkat kisah pilu para kaum Yahudi yang harus hidup dalam teror tentara Nazi Jerman pada Perang Dunia II. Ada banyak adegan kekerasan dan sadis dalam film sejarah ini.

Teknik produksi tersebut merupakan pilihan tetap karena tak seharusnya film bermuatan sejarah mengeksploitasi konten sadis secara visual, namun bagaimana penonton memahami kengerian dan kisah sejarah yang lebih ingin disampaikan.

Ida (2013)

Ida merupakan film drama pemenang Academy Awards pada tahun 2014. Disutradarai oleh Paweł Pawlikowski, bercerita tentang seorang biarawati Katolik yang melakukan perjalanan ke kampung asalnya untuk mencari tahu jati dirinya sebelum mengucap sumpah kaul.

Berlatar pada tahun 1962, film ini dihadirkan dalam visual hitam putih dan rasio layar 4:3. Selain untuk memberikan suasana nostalgia, konsep produksi ini dipilih karena film Polandia pada tahun 1960-an menggunakan format visual tersebut.

Ida memiliki filter hitam putih dipadukan dengan sinematografi yang cenderung statis dan minimalis. Menimbulkan garis yang tajam dan warna lembut keabuan bernuansa gloomy.

Nebraska (2013)

Nebraska merupakan salah satu dengan latar modern dalam daftar ini yang menggunakan filter hitam putih. Bercerita tentang pria tua bernama Woodrow Grant yang yakin bahwa dirinya memenangkan sebuah lotre dan berambisi untuk mengambil hadiahnya di Nebraska. Ketika semua orang mengacuhkan Woodrow, hanya David, anak laki-laki yang mau mengantar sang ayah ke Nebraska.

Ada banyak film drama bertema dan memiliki atmosfer serupa dengan film ini. Namun, memilih visual hitam putih memberikan statement yang cukup kuat untuk film Nebraska. Kita akan lebih fokus pada hubungan antara ayah dan anak yang memang digaris bawahi dalam kisah ini. Perpaduan antara scoring dan sinematografi yang statis dan minimalis membuat film drama ini menjadi hangat dengan kemasan yang elegan.

Frances Ha (2012)

Frances Ha juga merupakan film drama modern yang diproduksi dengan warna hitam putih. Noah Braumach sebagai sutradara mengaku tak memiliki alasan terlalu bermakna untuk memilih konsep tersebut. Ia hanya sedang mendapat kesempatan membuat film dengan warna hitam putih dan tak ingin melewatkannya.

Frances Ha merupakan film yang disutradarai oleh Noah Baumbach dan dibintangi oleh Greta Gerwig.

IFC Films

Ia hanya memiliki visi untuk membuat film yang dibintangi oleh Greta Gerwig dan berlatar di kota New York. Ia ingin penonton tidak teralihkan perhatiannya dengan sinematografi dan warna, Ia ingin kisah karakter utama, Frances menjadi daya tarik utama dalam film ini.

Frantz (2016)

Satu lagi film yang mengandalkan film filter hitam putih untuk menghidupkan latar waktu adalah Frantz. Disutradarai oleh Francois Ozon, film ini membawakan kisah pasca Perang Dunia I yang mempertemukan Anna dengan teman tunangannya, Frantz.

Visual hitam putih yang hitam putih dalam film ini juga mampu membangkitkan emosi penonton dan merasakan rasa berkabung yang sedang dirasakan oleh kedua pemeran utamanya.

Roma (2018)

Roma merupakan film karya sutradara Alfonso Cuaron yang juga sempat bersinar pada tahun 2018, yang kemudian berhasil menyabet berbagai penghargaan pada awal tahun 2019. Mulai dari Academy Award, hingga Golden Globe, BAFTA, dan masih banyak lagi.

Dalam proses syutingnya, Roma sebetulnya diambil dengan filter normal berwarna. Ketika masuk dalam proses produksi dan editing, film ini baru mengalami perubahan filter. Visual hitam putih dipilih karena Roma merupakan film yang terinspirasi dari masa lalu sang sutradara. Warna kelabu tersebut dianggap tepat untuk menimbulkan atmosfer waktu dari masa lampau.

Sinematografi yang didominasi dengan panning lambat dan durasi yang cukup lama dalam setiap take. Membuat Roma merupakan salah satu film drama yang terasa hidup dan realistis.

The Lighthouse (2019)

Film drama horror karya Robert Eggers, The Lighthouse juga merupakan salah satu film hitam putih terbaik di era modern ini. Berlatar pada tahun 1890-an, produksi visual dengan rasio 4:3 dan warna hitam putih diaplikasikan untuk menghidupkan atmosfer dari zaman tersebut.

The Lighthouse Review

The Lighthouse

Film belum diproduksi dengan warna pada tahun 1890-an. Tak sekedar memberikan akurasi latar waktu, warna hitam putih yang diadaptasi film The Lighthouse juga ambil peran untuk menciptakan atmosfer menggelisahkan dan unsur horror yang suram.

12.12: The Day 12.12: The Day

12.12: The Day Review – Kudeta Militer dan Periode Tergelap Korea Selatan

Film

Conclave review Conclave review

Conclave Review – Drama Intrik di Balik Pemilihan Paus

Film

We Live in Time We Live in Time

We Live in Time Review: Perjuangan Pasangan Melawan Kanker & Waktu

Film

Auditorium ScreenX Terbesar Kedua di Dunia Hadir di CGV Cinemas Indonesia dengan Teknologi Dolby Atmos Auditorium ScreenX Terbesar Kedua di Dunia Hadir di CGV Cinemas Indonesia dengan Teknologi Dolby Atmos

Auditorium ScreenX Terbesar Kedua di Dunia Hadir di Indonesia

Entertainment

Advertisement Drip Bag Coffee
Connect