Connect with us
seven samurai review indonesia

Film

Seven Samurai: Film Terbaik Sepanjang Masa

Film legendaris yang dikenal sebagai karya masterpiece klasik dari sutradara jenius Akira Kurosawa.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Akira Kurosawa merupakan seorang sutradara legendaris asal Jepang yang bisa dibilang sangat berpengaruh pada sejarah perkembangan film di dunia. Selama lima puluh tujuh tahun menjalani karirnya di industri film tercatat ada lebih dari 30 film yang ia sutradarai.

Rashomon (1951), Ikiru (1952), Yojimbo (1961) dan Kagemusha (1980) adalah beberapa film fenomenal yang meluncurkan namanya hingga dikenal di dunia internasional. Seven Samurai yang rilis pada tahun 1954 adalah salah satu karya terbaiknya, bahkan film ini dapat dikategorikan sebagai salah satu film terbaik sepanjang masa. Seven Samurai menjadi film legendaris yang menginspirasi berbagai karya lainnya bahkan hingga sekarang.

Mengambil setting di Jepang pada periode Sengoku, Seven Samurai bercerita tentang tujuh orang samurai yang direkrut oleh warga desa untuk melindungi mereka dari serangan para bandit. Sekilas cerita yang ditawarkan oleh Seven Samurai terbilang cukup sederhana. Namun pada zamannya penggunaan ‘ensemble cast’ pada film masih tergolong asing karena karakter hero atau protagonist biasanya beraksi seorang diri atau maksimal hanya berdua saja.

‘Ensemble cast’ adalah penggunaan beragam aktor dan karakter dengan waktu tampil yang seimbang; Biasanya para karakter berkumpul bersama demi meraih tujuan yang sama. Seven Samurai secara brilliant memaksimalkan 7 karakter samurai yang masing-masing memiliki motivasi serta latar belakang menarik.

seven samurai review

Sekilas dari sinopsis singkat yang diberikan serta keberadaan ‘samurai’ di film ini ada ekspektasi terhadap film yang dipenuhi adegan aksi. Secara cerdas Seven Samurai tidak hanya berfokus pada aksi tetapi membangun hubungan serta relasi antar karakter.

Selama durasi panjang film yang mencapai kurang lebih tiga setengah jam tercatat hanya ada beberapa adegan aksi terutama di adegan puncak babak ketiga. Adegan aksi di film ini tidak semena-mena digunakan sebagai momen memperlihatkan aksi tetapi memiliki tujuan untuk membuat cerita menjadi lebih utuh.

Keseimbangan antara aksi serta cerita menjadi salah satu faktor brilliant yang dibawa Akira Kurosawa di film Seven Samurai. Lewat plot cerita yang tidak tergesa-gesa, penonton diajak mengintip konflik serta kondisi desa dan juga melihat bagaimana perkembangan serta latar belakang setiap karakter. Hal ini terbilang sangat efektif melihat bagaimana penonton menjadi bersimpati dan begitu terbawa pada kehidupan setiap karakter. Nyawa karakter menjadi berharga sehingga memberikan dampak emosional kepada penonton ketika hal buruk terjadi.

seven samurai review indonesia

Seven Samurai Akira Kurosawa

Seven Samurai dibagi menjadi dua buah bagian, bagian pertama terfokus pada perjalanan karakter Kambei (Takashi Shimura) demi mengumpulkan 6 ronin atau samurai lainnya untuk melindungi desa. Sedangkan bagian kedua bercerita tentang persiapan para samurai untuk melawan para bandit.

Bagian kedua juga menjadi momen puncak pertarungan epic antara tujuh samurai dengan para bandit. Pertarungan epic yang ditampilkan bahkan bisa dibilang sebagai versi ‘klasik’ dari pertarungan epic film modern seperti ‘Lord of The Ring’, ‘Star Wars’ bahkan film superhero Marvel. Pertarungan skala besar yang ditunjukkan Seven Samurai bahkan berhasil memberikan efek dramatis yang luar biasa tidak kalah dengan film modern serta masih relevan bagi penonton baru.

Melalui Seven Samurai terlihat dengan jelas bagaimana kejeniusan seorang Akira Kurosawa. Ia dapat memaksimalkan pergerakan kamera serta blocking karakter dalam setiap frame sebagai alat untuk memperlihatkan posisi kekuatan karakter sekaligus membangun tensi serta dramatik pada cerita. Karakter yang memiliki posisi lebih besar seperti samurai akan terlihat lebih besar karena blocking yang lebih dekat dengan kamera sedangkan warga desa yang lebih lemah terlihat lebih kecil karena diposisikan hampir menyatu dengan lingkungan yaitu pada background.

Penggunaan long take serta blocking karakter yang bergerak dari foreground ke background, dari closeup ke long shot atau sebaliknya juga memberikan efek dramatis karena penonton dapat melihat keseluruhan aksi karakter. Hal ini menjadi senjata utama Akira Kurosawa, ia dapat membangun tensi, aksi, emosi serta dramatik melalui pergerakan karakter di setiap frame.

Seven Samurai juga secara brilliant melakukan blocking ketujuh karakter samurai dengan sempurna. Setiap karakter tidak ada yang menutupi satu sama lain sehingga penonton dapat melihat reaksi serta wajah dari setiap samurai ketika mereka sedang berinteraksi.

Blocking untuk satu sampai dua karakter saja terkadang menjadi kesulitan tersendiri bahkan memakan waktu yang tidak singkat karena harus dipikirkan dengan matang tetapi Akira Kurosawa secara luar biasa melakukan blocking tujuh orang karakter secara bersamaan. Tidak hanya menulis dan menyutradarai, Akira Kurosawa juga menjadi editor di film ini. Berkat kerja keras, visi serta pesan yang ingin disampaikan olehnya tersaji dalam paket utuh yang indah secara visual dan dari segi cerita.

Aktor Takashi Shimura yang memerankan karakter Kambei serta Toshiro Mifune yang memerankan karakter Kikuchiyo merupakan aktor andalan Akira Kurosawa dan bahkan tampil beberapa kali di film garapannya. Peforma akting Toshiro Mifune begitu menonjol serta ikonik lewat karakter Kikuchiyo yang humoris, temperamental dan liar.

Mifune berhasil menarik simpati penonton kepada karakter Kikuchiyo berkat peforma akting yang tak terlupakan. Perjalanan karakter Kikuchiyo yang pada awalnya terkesan tidak bisa diatur menjadi seorang pahlawan juga menjadi salah satu momen terbaik di Seven Samurai. Takashi sebagai Kambei pemimpin para samurai juga memperlihatkan karisma yang begitu kuat. Tidak hanya kedua aktor tersebut, seluruh aktor di film ini bisa dibilang memberikan peforma akting luar biasa yang patut diberi apresiasi.

Baca Juga: Psycho (1960) Review: Terciptanya Mimpi Buruk Baru Dari Industri Perfilman

Melihat dampak yang diberikan Seven Samurai tidak heran film ini selalu muncul dalam perbincangan sebagai film terbaik sepanjang masa. Produksi skala besar Seven Samurai bahkan terlihat puluhan tahun lebih maju dari zaman produksinya dan berhasil memberikan kisah epic yang bahkan relevan hingga masa film modern.

Wajar jika melihat begitu banyak film yang mengambil inspirasi dan berusaha meraih level brilliant dari Seven Samurai. Sayangnya, banyak film, serial atau animasi yang gagal meraih level yang sama karena tidak memilki kegeniusan dari seorang Akira Kurosawa.

Rosemary's Baby (1968) Rosemary's Baby (1968)

7 Film Horor Klasik Terbaik dan Terikonik

Cultura Lists

Bangkok Breaking: Heaven and Hell Bangkok Breaking: Heaven and Hell

Bangkok Breaking: Heaven and Hell Review

Film

Speak No Evil Speak No Evil

Speak No Evil Review

Film

Rekomendasi Film Misteri dengan Plot Twist Tak Terduga Rekomendasi Film Misteri dengan Plot Twist Tak Terduga

Rekomendasi Film Misteri dengan Plot Twist Tak Terduga

Cultura Lists

Advertisement Drip Bag Coffee
Connect