Connect with us
parasite 2019 cannes review
Parasite (2019) | Neon

Film

Parasite Review: A Masterpiece, Brilliant Movie

Film masterpiece asal Korea Selatan pemenang penghargaan Palme d’Or dari sutradara Bong Joon-Ho.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Bulan lalu salah satu film festival tertua di dunia yaitu Cannes Film Festival mengadakan festival ke-72 yang berlangsung dari tanggal 14 sampai 25 Mei. Ada berbagai film menarik yang menjadi sorotan di Cannes Film Festival dan salah satunya adalah film dari Korea Selatan yang disutradarai oleh Bong Joon-Ho berjudul “Parasite”.

Parasite berhasil mencuri hati para penonton bahkan para juri di Cannes Film Festival sehingga berhasil memenangkan penghargaan tertinggi di Cannes Film Festival yaitu Palme d’Or. Bulan ini film pemenang Palme d’Or tersebut sudah dapat dinikmati oleh penonton Indonesia. Parasite berhasil memberikan pengalaman menonton yang luar biasa sekaligus memberikan berbagai perasaan serta emosi yang campur aduk secara unik lewat genre dark comedy.

Parasite membuka cerita dengan memperlihatkan kondisi sebuah keluarga yaitu keluarga Ki yang hidup serba kekurangan. Keluarga Ki Terdiri dari empat anggota keluarga yaitu seorang ayah bernama Ki-Taek, ibu bernama Chung Sook, seorang anak laki-laki bernama Ki-Woo dan anak perempuan bernama Ki-Jung. Keempatnya tidak memiliki pekerjaan tetap dan tinggal di sebuah rumah kecil yang jauh dari kata layak.

Kesempatan emas untuk merubah nasib datang kepada keluarga Ki lewat salah satu teman Ki-Woo. Teman Ki-Woo yang menjadi seorang guru les Bahasa Inggris menawarkan Ki-Woo untuk menggantikannya karena ia memiliki sebuah keperluan di luar negeri. Berkat rekomendasi temannya tersebut Ki-Woo akhirnya bertemu dengan keluarga Park.

Awalnya tidak ada hal yang terlalu spesial dari pertemuan Ki-Woo dengan keluarga Park. Namun, seiring berjalannya waktu penonton dikejutkan serta dihibur lewat aksi dan rencana keluarga Ki untuk merubah nasib lewat keluarga Park. Berbagai rencana dijalankan sehingga menciptakan berbagai adegan ikonik yang mengundang tawa sekaligus memukau para penonton. Hingga pertengahan babak kedua sepertinya penonton mulai mengetahui bagaimana arah cerita akan berlanjut tetapi sutradara Bong Joon-Ho berhasil kembali mengejutkan penonton lewat konflik baru yang diperkenalkan dalam cerita.

Berkat konflik baru yang diperkenalkan film berubah dari santai menjadi menegangkan. Perubahan arah cerita lewat konflik baru tersebut berhasil membangun tensi bahkan membuat penonton gigit jari. Uniknya sutradara Bong Joon-Ho berhasil terus mempertahankan tensi ketegangan tetapi tidak melewatkan humor serta komedi dark yang ditawarkan. Konflik baru tersebut membuka berbagai potensi arah plot baru sehingga berhasil membuat penonton terus penasaran.

parasite cannes 2019 palme d'or

Parasite (2019)

Sekilas sebetulnya penonton mengetahui bahwa beberapa aksi yang dilakukan oleh beberapa karakter utama terutama dari keluarga Ki bisa dibilang jauh dari kata ‘baik’. Namun hal itu tidak mengurangi simpati serta keterikatan penonton terhadap keluarga Ki. Hal ini tidak lepas dari setup sederhana yang begitu singkat, efektif dan dalam.

Setup sempurna yang dibuat pada babak pertama membuat penonton dengan mudah jatuh cinta terhadap keluarga Ki meskipun beberapa hal yang mereka lakukan patut dipertanyakan. Penonton bahkan ikut menyemangati keluarga Ki karena ingin nasib baik menimpa keluarga mereka.

Berkat simpati yang sudah terbangun, penonton juga ikut merasa gelisah dan takut terhadap beberapa kemungkinan yang terjadi pada keluarga Ki. Bermain dengan moral yang sedikit abu-abu yaitu antara benar dan salah Parasite berhasil membuat penonton berpikir kembali mengenai aksi seseorang dan motivasi dibaliknya.

Tidak hanya keluarga Ki yang menjadi sorotan utama pada film ini. Keluarga Park yang memiliki kehidupan berbanding terbalik dari keluarga Ki juga tidak mau kalah menjadi sorotan di film ini. Keluarga Park digambarkan dalam stereotype keluarga kaya pada yang cenderung lebih eksentrik. Sama seperti keluarga Ki, keluarga Park juga terdiri dari empat anggota keluarga yaitu sang ayah bernama Park, sang istri bernama Yeon-Kyo, anak perempuan bernama Da-Hye dan anak laki-laki bernama Da-Song.

Berada pada kondisi yang berbeda juga membuat kontras cara berpikir dan berperilaku antara kedua keluarga. Interaksi kedua keluarga menjadi sangat menarik dan menghibur untuk diikuti.

parasite review indonesia

Parasite (2019)

Parasite berhasil menggambarkan bagaimana kesenjangan ekonomi yang terjadi lewat gambaran dua keluarga tersebut. Penonton dapat ikut merasakan bagaimana kesedihan dan usaha para keluarga yang kurang beruntung. Lewat keluarga Park penonton juga diperlihatkan bagaimana perbedaan definisi ‘konflik’ dari dua kondisi ekonomi yang berbeda.

Bong Joon-Ho juga berhasil menggambarkan kenyataan atau stereotype umum yang mengibaratkan orang kekurangan sebagai makhluk yang derajatnya lebih rendah. Diskriminasi serta perlakuan berbeda yang dihadapi oleh berbagai orang yang kurang beruntung digambarkan lewat cerita unik dengan akhir yang bisa dibilang agak ekstrim. Bong Joon-Ho mendorong batas ekstrim secara cerdas sehingga efektif memberikan pesan serta membuat penonton berpikir mengenai perbedaan kehidupan dan nasib setiap orang.

Peforma akting setiap karakter juga pantas diberikan pujian dan apresiasi. Seluruh aktor dan aktris dari kedua keluarga berhasil memberikan performa unik yang bisa dibilang tidak terlupakan. Bahkan karakter asisten rumah tangga keluarga Park juga memberikan akting ikonik yang tidak bisa dibandingkan. Ki-Taek pemimpin keluarga Ki yang diperankan oleh Song Kang-Ho juga berhasil memberikan beragam emosi kepada penonton. Lewat peforma para aktor yang luar biasa tidak heran cerita yang sudah begitu baik terelevasi menjadi sempurna.

Berhasil membangun tensi serta mempertahankan komedi membuat Parasite menjadi film yang sangat spesial. Parasite membawakan cerita unik dan tidak biasa yang sepertinya tidak akan pernah ditemukan pada cerita di film Hollywood.

Ditulis berdua oleh Bong Joon-Ho bersama Han Jin-Won, Parasite menjadi contoh kemampuan sebuah ide fresh yang original sekaligus menghibur. Mengangkat topik yang sebetulnya begitu dekat dan relatable, Parasite terasa tidak hanya memberikan pesan dan fokus dalam ‘menggurui’ tetapi memberikan sajian cerita unik yang menghibur.

Keseimbangan pesan serta kualitas cerita juga menjadi poin positif yang membuat film ini terasa begitu spesial. Bong Joon-Ho juga terus mengagetkan dan menipu penonton sehingga sejak awal hingga akhir plot tidak tertebak dan selalu memberikan kejutan bagi penonton.

Dilengkapi oleh peforma akting kelas atas serta ending yang mencengangkan, tidak heran Parasite menjadi pemenang penghargaan bergengsi Palme d’Or di Cannes Film festival. Parasite menjadi sebuah tontonan yang wajib dan lebih baik segera ditonton mumpung sedang tayang di bioskop Indonesia.

12.12: The Day 12.12: The Day

12.12: The Day Review – Kudeta Militer dan Periode Tergelap Korea Selatan

Film

Look Back Review Look Back Review

Look Back Review: Nostalgia & Tragedi

Film

Conclave review Conclave review

Conclave Review – Drama Intrik di Balik Pemilihan Paus

Film

We Live in Time We Live in Time

We Live in Time Review: Perjuangan Pasangan Melawan Kanker & Waktu

Film

Advertisement Drip Bag Coffee
Connect