Connect with us
King Richard Review
Warner Bros.

Cultura Lists

10 Film Biopik Inspiratif & Memotivasi

Sederet film biopik inspiratif untuk memotivasi di awal tahun.

Tidak semua film biopik menampilkan cerita yang menginspirasi dan memotivasi. Belakangan ini lebih banyak film biopik yang menunjukan teror dan penyesalan seperti “Oppenheimer”.

Tak sedikit pula yang menunjukan tragedi atau kisah jatuhnya publik figur seperti “Blonde” dan “Elvis”. Belum lagi trend sad woman biopic seperti “Priscilla” dan “Spencer”.

Namun masih banyak juga film biopik yang memiliki arahan pesan positif dan optimis. Mulai dari kisah pebisnis sukses, atlet olahraga, hingga para seniman yang tak pernah menyerah meskipun menghadapi kesulitan dalam mengejar impian.

Meski sekilas tampak klise dan penuh sugar coating, terkadang kita juga butuh tontonan yang membuat kita merasa nyaman dan termotivasi. Masih dalam suasana tahun baru, berikut rekomendasi film biopik inspiratif untuk memotivasi kita di awal 2024.

Hidden Figures (2016)

“Hidden Figures” merupakan film biopik tentang tiga wanita ras Amerika-Afrika yang bekerja di NASA pada era 1960an. Katherine Johnson, Dorothy Vaughnan, dan Mary Jackson memiliki kisah masing-masing dalam menghadapi sikap rasis dan batasan gender yang menghalangi langkah mereka untuk menjadi versi terbaik dari diri mereka.

Dalam skala luas, film ini menunjukan pentingnya keberagaman dalam dunia pengembangan ilmu pengetahui, tidak dimonopoli oleh golongan tertentu saja.

Melihat kisah ketiga karakter dalam film ini bisa menginspirasi kita. Melihat ketekunan Katherine, ibu tunggal yang berusaha menafkahi anak-anaknya. Dorothy yang memutar otak untuk mempertahankan divisinya tetap bertahan ketika pekerjaan mereka tercancam dengan kehadiran mesin.

Tak ketinggalan Mary Jackson yang menuntut haknya untuk mendapatkan pendidikan lepas dari gender dan rasnya. “Hidden Figures” menjadi salah satu biopik yang presentasinya terasa lebih menyenangkan daripada intens lepas dari isunya yang serius.

Stronger (2017)

“Stronger” merupakan film biopik inspiratif berdasarkan kisah nyata dari Jeff Bauman, salah satu penyintas dari tragedi pengeboman di Boston Marathon. Film ini menyuguhkan potrait perjalanan Bauman dalam usaha menyembuhkan diri, penemuan jati diri kembali, dan kebangkitan setelah kehilangan kedua kakinya. Dibintangi oleh Jake Gyllenhaal, film ini menunjukan pentingnya semangat kemanusiaan, dukungan komunitas, dan kekuatan dalam proses transformasi pasca musibah.

Sederhana namun menginspirasi, “Stronger” menjadi film yang tulis untuk memotivasi penontonnya menghadapi kesulitan. Terutama dalam usaha bangkit dari tragedi, yang mungkin justru bisa menjadi kesempatan untuk menemukan semangat dan harapan baru dari diri seseorang.

Darkest Hour (2017)

“Darkest Hour” merupakan salah satu biopik terbaik yang dibintangi oleh Gary Oldman sebagai Winston Churchill. Film biopik ini plotnya hanya fokus pada usaha Churchill dalam menyelamatkan pasukan Inggris yang terjebak di Dunkirk pada Perang Dunia II. Film ini memuat banyak quote terbaik dan ikonik dari Perdana Mentri Inggris termasyhur ini.

Sesuai dengan judulnya, dalam film ini Winston Churchill tampil sebagai sosok nasionalis yang pantang menyerah meski di saat-saat tergelap. Tak lantas dibutakan keberanian, Churchill memiliki poin-poin moral dan usulan strategi yang patut diusahkan. Menonton penampilan Gary Oldman di “Darkest Hour” benar-benar memercikan api yang juga bisa membakar semangat penontonnya.

On the Basis of Sex (2018)

“On the Basis of Sex” merupakan film biopik dari perjalanan karir hukum Ruth Bader Ginsburg yang dibintangi oleh Felicity Jones. Dimana pada masanya tidak mudah bagi seorang wanita untuk menerima validasi karena diskriminasi gender di skena profesi hukum.

Film ini mengangkat upaya terobosan Ginsburg untuk menantang norma-norma masyarakat, serta memperjuangkan kesetaraan gender dan hak-hak perempuan pada masanya.

Sosok Ginsburg yang cerdas, tekun, dan penuh gaya juga menjadi nilai tambah untuk presentasi penokohannya. Buat para perempuan yang sedang ingin mendapatkan inspirasi dari sosok wanita tangguh dalam menguasai profesinya, “On the Basis of Sex” bisa jadi tontonan yang tepat. Secara keseluruhan film biopik ini tidak terlalu intens juga sebagai tontonan santai.

A Beautiful Day in the Neighborhood (2019)

Ditengah situasi peradaban manusia modern yang semakin dingin, individualis, sinis, dan pesimis, mungkin kita membutuhkan tontonan seperti “A Beautiful Day in the Neighborhood”.

Dibintangi oleh Tom Hanks sebagai Fred Rogers, ia adalah host acara televisi Amerika yang populer pada 1998. Kita akan mengenal publik figur yang terkenal dengan citra baiknya, bahkan terlalu baik, dari sudut pandang jurnalis yang sinis dan skeptis, Matthew Rhys.

Film ini memiliki pesan yang sangat sederhana namun sudah mulai kita rasa menghilang di masyarkat. Menggunakan sudut pandang juranlis sinis dalam mempresentasikan Fred Rogers membuat film ini tidak terlihat klise dan bias.

Secara sederhana namun tepat sasaran dan benar-benar berkesan, dalam usahanya mengingatkan kita kembali pada pentingnya sifat empati, tindakan baik pada orang lain, usaha untuk memaafkan, dan mengusahakan interaksi terbaik di antara setiap manusia.

Dolemite Is My Name (2019)

“Dolemite Is My Name” merupakan film biopik yang dibintangi oleh Eddie Murphy sebagai Rudy Ray Moore. Rudy Ray Moore adalah sosok komedian dan produser yang mengusahakan pemasaran konten hiburan untuk masyakat kulit hitam di Amerika pada era 70an.

Ketika media seperti radio, penjualan piringan hitam, dan bioskop di dominasi oleh hibura orang kulit putih, Rudy memiliki kerinduan untuk orang kulit hitam juga bisa menikmati hiburan yang lebih sesuai dengan budaya mereka.

Kita akan melihat usaha total dengan presentasi kocak dan menghibur dari Rudy bersama rekan sejawatnya dalam mewujudkan mimpinya; menyuguhkan hiburan untuk masyakarat kulit hitam di panggung utama. Melihat kecerdikan Rudy dalam mengelabui sistem, serta rasa percaya dirinya tinggi bisa menjadi sumber semangat. Ini juga menjadi film biopik dengan muatan komedi yang lucu.

King Richard (2021)

“King Richard” merupakan film biopik bertema olahraga yang fokus pada sosok Richard Williams, ayah sekaligus mentor dibalik kesuksesan petenis Venus dan Serena Williams.

Dibintangi oleh Will Smith yang akhirnya memenangkan piala Oscar pertamanya. Penampilannya dalam film ini sama inspiratifnya ketika ia bermain dalam film biopik “The Pursuit of Happyness”.

“King Richard” menunjukan pentingnya sifat orang tua yang memotivasi, mendukung, dan mendorong potensi terbaik mereka tanpa harus menjadi eksploitatif. Tegas namun dilandasi kasih sayang, ambisius namun tidak mudah terlena oleh materi dan popularitas prematur. Ini benar-benar film biopik dengan pelajaran parenting paling inspiratif sejauh ini.

Tick, Tick… Boom! (2021)

“Tick, Tick… Boom!” sejauh ini adalah film biopik musikal terbaik di era modern. Film ini menjadi adaptasi pertunjukan broadway solo dari Jonathan Larson. Lebih banyak dikenang sebagai sutradara dari pertunjukan Broadway populer, “Rent”.

Dibintangi oleh Andrew Garfield sebagai Jonathan Larson, film ini angkat kegundahan Larson sebagai seniman yang merasa bawah dirinya harus meraih pencapaian besar sebelum usia 30 tahun.

“Tick, Tick… Boom!” memiliki plot yang menampilkan bagaimana Larson menimbang-nimbang antara idealisme dan realita kehidupan. Sesuatu yang dialami hampir semua orang diusia yang sama. Presentasi musikalnya membuat film ini tidak terlalu menyakitkan dan terlalu depresif untuk dinikmati karena topik personalnya yang cukup berat. Bisa menjadi film yang membuat kita refleksi diri dan menangkap ambisi dan ketekunan Jonathan Larson yang setia mengikuti hasratnya sebagai pekerja seni.

Tetris (2023)

Buat yang suka video game, “Tetris” bisa menjadi film biopik yang sangat seru dan inspiratif. Dibintangi oleh Taron Egerton sebagai Henk Rogers, ia adalah sosok yang membawa keluar Tetris dari Uni Soviet pada 1988. Film biopik bisa jadi didramatisir, namun presentasinya yang disesuaikan dengan temanya tentang video game retro terikonik berhasil membuat film ini terasa lebih spesial dan tidak generik.

Henk Rogers disebut sebagai ‘player 1’ daripada ‘protagonis’ menjadi implementasi yang kreatif. Narasi sangat bias pada Henk Rogers untuk alasan yang tepat. “Tetris” menjadi salah satu presentasi biopik pebisnis yang inspiratif karena ambisi dan semangat pantang menyerah mereka untuk mendapatkan yang mereka inginkan.

Air (2023)

“Air” merupakan film yang mendramatisir proses pembuatan sepatu Nike terpopuler dan terlaris hingga saat ini, Air Jordan. Tidak fokus pada sosok Michael Jordan (bahkan wajah aktornya tidak diperlihat sama sekali sepanjang film), film ini fokus pada sosok Sonny Vaccaro yang dibintangi oleh Matt Damon, dengan misinya menyakinkan Deloris Jordan, agar anaknya berkolaborasi dengan Nike.

Kurang lebih serupa dengan “Tetris”, keteguhan Sonny Vaccaro serupa dengan Henk Rogers yang menggunakan strategi psikologi dan kecerdikannya untuk meraih targetnya. Sementara melalui karakter Deloris Jordan, kita akan melihat sosok ibu yang protektif dan mencoba menemukan kesempatan terbaik untuk menjamin masa depan putranya yang berbakat.

Lost in Translation & Her: Kesepian dan Perpisahan dari Dua Perspektif

Film

Siksa Kubur & Badarawuhi di Desa Penari: Rayakan Lebaran dengan Film Horor Lokal

Entertainment

Monkey Man Monkey Man

Film & Serial Terbaru April 2024

Cultura Lists

Perfect Days Perfect Days

Perfect Days: Slow Living & Komorebi

Entertainment

Connect