Connect with us
You Season 4
Netflix

TV

You Season 4 (Part 1) Review: Joe Goldberg Tak Lagi Mencari Cinta di London

Dari serial genre thriller romance, beralih menjadi drama kriminal ala Agatha Christie.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

“You” Season 4 akhirnya sudah bisa di-streaming bagian pertamanya di Netflix. Masih dibintangi oleh Penn Badgley sebagai Joe Goldberg, yang kini telah menyandang identitas baru sebagai Jonathan Moore. Ketika kita berpikir Joe akan berpetualang di Paris pada season terbaru, kita malah diajak mengikuti “liburan” Joe di London. Kini ia adalah dosen di perguruan tinggi, menikmati kehidupan yang tenang; tanpa hubungan dengan wanita baru, tanpa pembunuhan.

Hingga suatu hari ia tak sengaja masuk dalam lingkaran pertemanan kelompok elitis di London. Sekalinya lengah dan membiar orang-orang kembali masuk dalam kehidupannya, Joe sekali lagi terjebak dalam kasus pembunuhan. Hanya saja kali ini Joe dan kita tahu, bukan dia pelaku sesungguhnya. Dalam “You” Season 4, kita tidak diajak Joe untuk menguntit wanita yang ia cintai, namun mencari pelaku dari pembunuhan yang terjadi di sekitarnya.

You Season 4 (Part 1) Review

Pembunuhan Berantai di Kalangan Elitis London

Terkenal sebagai Netflix Original bergenre thriller romance, “You” Season 4 banting setir jadi serial drama kriminal ala novel Agatha Christie. Berlatar di kalangan sosial kelas tinggi di London, Joe seakan berperan sebagai Sherlock Holmes yang berusaha menemukan pelaku dalam kasus pembunuhan berantai. Terutama karena pelaku terus-terusan memancing Joe untuk kembali ke gaya hidup lamanya; membunuh demi cinta, ahli dalam mengurus jenazah, dan membersihkan jejak pembunuhan yang ia lakukan.

Masih dengan gaya narasi protagonis dengan suara Penn Badgley yang khas, aksinya semakin mirip Sherlock yang melakukan deduksi dalam melakukan investigasi. ‘You’ dalam narasi Joe selama ini juga selalu ditujukan pada love interest terbarunya. Namun dalam season kali ini, ‘you’ ditujukan pada sosok pembunuh misterius yang dibenci oleh Joe. Jadi semakin hilang lagi elemen romance-nya karena Joe tak lagi menjadi stalker yang romantis sekaligus mematikan.

Penyajian dari episode per episode memiliki ending yang selalu membuat penonton penasaran dan ketagihan. Namun, jika kembali dilihat sebagai satu sajian serial drama kriminal, “You” Season 4 terlihat seperti kehilangan identitas. Bisa jadi juga karena penonton setia dari season pertama harus beradaptasi dulu, memahami kemana arah serial ini selanjutnya. Identitas romance-nya mulai memudar, namun elemen kriminalnya masih tergolong lemah dan mudah ditebak.

You Season 4 (Part 1) Review

Love Interest dan Karakter-Karakter Baru yang Kurang Berkesan

“You” Season 4 kembali menghadirkan sederet karakter baru. Kita bisa melihat bagaimana kreator Sera Gamble kembali memiliki tema jelas, latar lingkungan seperti apa yang akan dihadapi oleh Joe. Kali ini adalah kelompok elitis yang kaya dan terkenal di London. Mulai dari kalangan old money seperti Phoebe (Tilly Keeper) dan Adam (Lukas Gage) yang berpasangan. Malcolm (Stephen Hagan), penulis sekaligus profesor satu universitas dengan Joe yang membawanya masuk dalam kelompok elitis.

Kemudian Kate Galvin (Charlotte Ritchie), manajer galeri seni yang dingin, salah satu karakter penting yang menjadi love interest Joe pada season ini. Ditambah seniman, influencer, hingga penulis untuk meramaikan perkumpulan kaum elit yang menjadi latar tema season ini.

Sayangnya, kebanyakan karakter tidak loveable apalagi berkesan. Sekalipun hendak mengeksploitasi kaum jetset dengan stereotip angkuh, tidak sensitif, dan manja, selalu ada cara untuk membuat karakter yang menarik, lebih dari sekedar filler character.

Kate Galvin sebetulnya menjadi salah satu love interest yang paling menarik, setelah Love Quinn (Victoria Pedretti). Sayangnya, season kali ini genre romansa hanya menjadi plot pelengkap. Joe juga lebih sibuk mengejar pembunuh daripada Kate yang tak dipungkiri menarik perhatiannya. Sosok pembunuh misterius yang menarget Joe juga tak lebih dari sekedar misterius. Setelah terungkap, terasa underwhelming karena belum juga sebetulnya mau dibawa kemana persaingan keduanya di bagian kedua nanti.

https://youtu.be/3COY_HrMngc

Ciri Khas dan Pola dari Season-Season Sebelumnya Mulai Hilang

Sekilas, “You” mungkin terlihat seperti salah satu Netflix Original yang soapy, dramatis, dengan naskah yang dangkal. Hanya dipenuhi dengan konflik, skandal, intrik, dan plot yang dramatis. Selain genre thriller romance-nya, ada banyak pola dan ciri khas yang membuat serial ini bikin penontonnya ketagihan.

Pertama, pastinya kharisma Penn Badgley, dimana ia juga masih meng-carry “You” hingga season kesempatan ini. Kemudian objektif Joe dengan “penyakitnya” sebagai stalker yang mudah jatuh cinta, hingga tema latar lingkungan yang selalu berganti-ganti. Mulai dari season pertama di New York, Los Angeles pada season kedua, hingga San Francisco pada season ketiga.

Meski masih ada ciri khas yang dipertahankan di “You” Season 4, ada banyak juga pola yang mulai memudar. Sebelumnya plot selalu secara konsisten menyajikan flashback dan plot utama dengan rapi. Dimana keduanya sama-sama seru untuk diikuti dan memberikan informasi baru untuk kita makin mengenal Joe sebagai protagonis. Tidak untuk season ini dengan flashback yang tidak konsisten dan hanya menjadi pelengkap plot. Penjelasan bagaimana Joe bisa berakhir di London padahal tease akhir season sebelumnya adalah Paris.

Bicara soal Paris, kota ini selalu menjadi semacam easter egg dalam setiap season “You”. Tak hanya Paris ternyata hanya menjadi ‘transit’ pada kelanjutan kisah Joe, season ini juga tak lagi menyebut Paris. Meski tidak terlalu signifikan untuk perkembangan plot, hal tersebut sudah menjadi salah satu ciri khas serial ini.

Secara keseluruhan, “You” Season 4 bagian pertama cukup mengobati rasa rindu kita pada Penn Badgley sebagai Jonathan alias Joe. Ia masih menjadi protagonis dengan kharisma, cara berpikir, dan komentar-komentar yang seru untuk disimak. Namun, selain itu, masih menimbulkan kebingungan bagaimana serial ini beralih dari thriller romance menjadi drama kriminal dengan objektif Joe sangat berbeda dari kebiasaannya.

Arcane Season 2 Arcane Season 2

Arcane Season 2 Review: Animasi Menawan yang Terlalu Cepat Berakhir

TV

The Penguin The Penguin

The Penguin Review: Era Baru Supervillain di Media

TV

Don’t Move Review Don’t Move Review

Don’t Move Review: Punya Potensi Walau Narasi Kurang Dalam

Film

The Platform 2 The Platform 2

The Platform 2 Review: Sekuel Horor Distopia Netflix Yang Gagal

Film

Advertisement Drip Bag Coffee
Connect