Connect with us

TV

What If…? Season 2 Review: Ketika MCU terinspirasi oleh Die Hard dan Kembali Jauh ke Masa Lalu

Masih seruan Season 1, namun sudah cukup menghibur penggemar setia MCU.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Di tengah naik turunnya kualitas sajian film maupun serial MCU beberapa tahun belakangan, “What If…?” Season 2 menjadi salah satu yang cukup menghibur. Rilis pada pekan Natal, ada episode spesial yang memeriahkan liburan. Sesuai ekspektasi penggemar, “What If…?” juga selalu menjadi kesempatan melepas rindu dengan karakter-karakter MCU dari fase sebelumnya.

Masih mengikuti Watcher yang menjadi narator kita, kita akan menyaksikan 9 episode dengan berbagai kemungkinan berbeda lintas semesta. Konsepnya masih serupa dengan Season 1 dengan presentasi anthology di setiap episodenya.

Jika ada yang menjadi kembali dari Season 1 adalah petualangan baru Captain Carter yang sama serta kawan lamanya yang menjadi ancaman baru dalam season kali ini.

What If...? Season 2 Review

Die Hard Versi MCU dan Timeline untuk Hela

Episode 4 “What If…?” Season 2 menjadi yang berkesan karena perpaduan tema dan jadwal rilisnya. Tayang pada 24 Desember, ‘What If… Happy Hogan Saved Christmas?’ “menjiplak” plot dari film laga Natal ikonik, “Die Hard”.

Adapula beberapa easter egg referensi dari film-film Natal populer lainnya dalam episode ini. Kemudian satu lagi episode yang hadir sebagai episode ‘senang-senang’ lainnya adalah ‘What If…Iron Man Crashed into the Grandmaster?’, menjadi momen reuni kita dengan Tony Stark dari peristiwa di New York 2012.

“What If…?” juga selalu kita nanti dengan skenario alternatif tidak terduga dari karakter MCU. Baik pahlawan menjadi villain, begitupula sebaliknya. Kali ini yang mendapatkan cerita alternatif ada Nebula, Peter Quill, dan Hela. ‘What If…Hela Found the Ten Rings?’ menjadi salah satu episode terbaik. Setelah Loki mendapatkan redemption arc melalui serial “Loki”, episode ini menjadi alternatif yang menarik dari karakter Hela.

Menarik bagaimana semakin memperkuat status Odin sebagai salah satu ayah terburuk di MCU. Karena ketiga anaknya memiliki perkembangan karakter lebih baik jika diberi kesempatan untuk jauh dari ayah mereka.

Kembali ke Abad ke-15 dan Avengers yang Terbentuk pada 1602

Captain Carter masih menjadi karakter yang menghubungkan season pertama dengan season kedua. Kali ini ia bergabung dengan Avengers di abad ke-15. Terlempar ke era bernuansa Medieval, kita akan bertemu dengan Wanda, Thor, Nick Fury, bahkan Tony Stark dan masih banyak karakter Avengers dari masa kita di era yang jauh berbeda.

Desain penampilan mereka yang disesuaikan dengan jamannya menjadi presentasi visual yang menarik. Begitu pula gelagat, cara bicara, dan perkemangan karakter mereka yang berbeda.

Selain Avengers versi abad ke-15, adapula episode berlatar pada masa kolonial. ‘What If…Kahhori Reshaped the World?’ menjadi episode menarik dengan menghadirkan karakter superhero baru dari suku asli. Kahhori, seorang perempuan Mohawk mendapatkan kekuatan dari Fountain of Youth. Menarik melihat aplikasi kekuatan Tesseract dipadukan dengan estetika suku asli. Perpaduan tema suku asli dengan elemen sci-fi ini mengingatkan kita pada film “Prey”.

Masih Seruan Season 1, Namun Tetap Menghibur dengan Sekuen Aksi dan Alternatif Cerita Menariknya

Meski ada beberapa episode yang berkesan dan seru, “What If…?” Season 2 ini masih kalah seru dengan Season 1-nya. Bisa jadi karena pada Season 1, konsep multiverse pada MCU masih hype. Kini antusiasme tersebut sedang pada titik terendahnya dalam segi popularitas. Namun bisa juga karena memang naskah per episode untuk Season 2 memang tidak semenarik Season 1. Pada season pertama, episode terakhir menjadi babak terakhir dan penghubung dari setiap episode dengan naskah yang tidak saling berhubungan.

Season 2 pada akhirnya juga menyajikan babak terakhir yang kurang lebih sama. Pertarungan terakhir Captain Carter bersama kawan lamanya menjadi babak yang seru secara visual. Ini juga menjadi kesempatan terbaik untuk MCU going all out tanpa terasa overwhelming di bawah naungan “What If…?”. Pada akhirnya, meski masih kalah sedikit dengan season perdananya, “What If…?” Season 2 masih layak jadi tontonan seru penggemar setia MCU.

Arcane Season 2 Arcane Season 2

Arcane Season 2 Review: Animasi Menawan yang Terlalu Cepat Berakhir

TV

The Penguin The Penguin

The Penguin Review: Era Baru Supervillain di Media

TV

House of the Dragon Season 2 House of the Dragon Season 2

House of the Dragon Season 2 Review: Filler Season yang Bikin Frustrasi

TV

The Boys Season 3 The Boys Season 3

The Boys Season 4 Review: Bukan Season Terkuat dari Serial Superhero Terbaik Saat Ini

TV

Advertisement Drip Bag Coffee
Connect