Connect with us
What If…?
Marvel Studios

TV

What If…? Review: Multiverse of Madness yang Sesungguhnya

Wajib nonton “What If…?” untuk pengalaman maksimal dalam MCU Phase Four.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

MCU Phase Four mulai menunjukan kemana arah konsep cerita yang hendak dipresentasikan. Ada yang berpendapat, bahwa phase four adalah tentang menemukan jati diri dari masing-masing superhero. Namun satu lagi konsep cerita kolosal yang tampaknya menjadi benang merah adalah konsep ‘multiverse’ atau multi-alam semesta. Multiverse pertama kali diungkap dalam serial “Loki” yang rilis pada Juni 2021.

MCU yang familiar dengan kita disebut sebagai semesta Earth-616. MCU Phase Four hendak mengungkap kebenaran bahwa ada banyak dimensi lain di alam semesta ini melalui serial “What If…?” yang rilis pada Agustus, 2021 lalu. Banyak yang mengatakan untuk bisa nyambung dengan plot “Doctor Strange in the Multiverse of Madness”, kita harus menonton beberapa judul MCU yang rilis sebelumnya termasuk “What If…?”.

Serial MCU dalam wujud animasi ini terdiri dari sembilan episode yang terangkai dari berbagai kisah dari dimensi alam semesta lainnya. Mulai dari semesta di mana T’Challa menjadi Star-Lord, skenario zombie apocalypse, hingga takdir lain dari Stephen Strange.

Tampak Seperti Serial Anthology, Namun Ternyata Memiliki Benang Merah

Awalnya kita akan berpikir bahwa serial animasi ini merupakan serial anthology. Karena dari episode menuju episode-episode berikutnya menyajikan skenario yang berbeda, dari dimensi-dimensi yang berbeda. Kita hanya akan dipandu oleh The Watcher, sosok misterius yang menjadi narator kita. Ia memiliki kuasa akan ‘multiverse’, namun Ia bersumpah untuk tidak pernah mengintervensi.

Namun, ketika kita mulai memahami konsep dari ‘multiverse’, “What If…?” ternyata tidak tepat untuk dilabeli ‘anthology’.  Serial ini memiliki building story yang bagus dari episode pertama menuju episode terakhir yang menjadi babak pamungkas. Pada akhirnya setiap alam semesta bisa saling bersinggungan. Contohnya saja seperti yang sudah terjadi dalam “Spider-Man: No Way Home”.

Setelah seru-seruan dengan delapan episode pertama, episode terakhir serial ini akan menyajikan skenario yang dijamin akan bikin penonton hype. Sensasi yang kembali kita rasakan seperti ketika melihat tim Avengers untuk pertama kalinya.

Serial Animasi Marvel yang Tak Kalah Seru dengan Project Live-Action

Melihat konsep ceritanya yang ambisius, bisa dibayangkan biaya produksi yang membekak untuk “What If…?”. Mengeksekusi project ini dengan animasi telah menjadi alternatif yang tepat. Kualitas animasi yang disuguhkan pun tak kalah seru dengan judul-judul live-action Marvel pada umumnya.

Mulai dari desain karakter hingga animasi laga yang antisipatif dari judul Marvel, animasi ini juga memiliki banyak adegan animasi dinamis dengan kualitas s-tier. Begitu juga dubbing (yang beberapa diisi oleh aktor seperti Chadwick Boseman, Benedict Cumberbatch, hingga Mark Rufallo) yang terdengar otentik. Masih dengan sentuhan komedi segar ala Marvel yang menghibur dalam setiap episode. Episode 5 bisa dikategorikan sebagai salah satu episode extra yang paling seru. Dan pastinya episode terakhir, episode 9 yang menjadi titik temu dari semua episode sepanjang serial.

Promosi Cerdik dan Berkualitas dari Marvel Studios untuk Phase Four

Entah sengaja maupun tidak disengaja, konsep ‘multiverse’ dalam “What If…?” telah menjadi media promosi yang brilliant. Bagi penonton yang baru maupun belum melengkapi watchlist mereka pada phase three, mungkin kita akan kembali digging koleksi lama MCU setelah menonton serial ini. Terutama judul seperti “Captain America: The First Avenger” (2011), “Guardian of the Galaxy” (2014),” Ant-Man” (2015), “Doctor Strange” (2016), dan judul-judul dari fase sebelumnya yang kita pikir sudah berlalu dan tidak relevan lagi.

MCU Phase Four bisa jadi memiliki model yang berbeda dengan fase-fase sebelumnya. Dimana kita bisa menonton berbagai film terbaru tanpa ada kesinambungan yang terlalu signifikan. Banyak dari kita mungkin tetap bisa menikmati “Avengers: Infinity Wars” (2018) dan “Avengers: Endgame” (2019), tanpa harus menonton film-film superhero solo lainnya yang terlibat dalam babak terakhir phase three tersebut.

Namun MCU Phase Four telah membuat kita merasa harus menonton semua film Marvel lama hingga serial terbaru Marvel. Jaga-jaga saja, siapa tahu memiliki kesinambungan yang penting untuk babak terakhir dalam fase ini.

A Town Without Seasons Review: Suka Duka Warga Hunian Sementara yang Eksentrik

TV

Hazbin Hotel Hazbin Hotel

Hazbin Hotel Review: Balada Hotel di Neraka

TV

Monkey Man Monkey Man

Film & Serial Terbaru April 2024

Cultura Lists

House of Ninjas House of Ninjas

House of Ninjas Review: Laga Ninja Berlatar Thriller Spionase Modern

TV

Connect