Connect with us
The Makanai
Netflix

TV

The Makanai: Cooking for the Maiko House Review – Mengenal Kebudayaan Maiko di Kyoto

Serial terbaru Hirokazu Kore-eda angkat kebudayaan maiko dan geiko di Kyoto.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Hirokazu Kore-eda sudah tidak asing lagi sebagai salah satu sutradara terbaik di skena perfilman. Dua filmnya telah dianugerahi penghargaan bergengsi di Cannes Film Festival; “Like Father, Like Son” (2013) serta “Shoplifters” (2018). Pada 2022, sutradara asal Jepang ini juga menuai kesuksesan melalui film drama “Broker” yang juga masuk dalam Best Cultura 2022.

Di awal 2023 ini, Kore-eda mencoba menyutradarai serial Netflix Original bergenre slice of life, “The Makanai: Cooking for the Maiko House”. Serial ini diadaptasi dari manga “Kiyo in Kyoto: From the Maiko House” (Maiko-san Chi no Makanai-san) oleh Aiko Koyama. Dibintangi oleh sederet aktris muda Jepang mulai dari Nana Mori, Natsuki Deguchi, Ai Hashimoto, dan Aju Makita.

Kiyo dan Sumire adalah dua bersahabat asal Aomori yang memutuskan untuk mengejar mimpi mereka di Kyoto pada usia 16 tahun. Kiyo mengikuti Sumire yang memiliki ambisi besar untuk menjadi seorang maiko. Meski pada akhirnya keduanya mengejar mimpi yang berbeda, tali persahabatan mereka tak pernah renggang.

The Makanai

Persahabatan, Mimpi, dan Kebebasan Memilih Jalan Hidup

“The Makanai: Cooking for the Maiko House” mungkin menimbulkan ekspektasi akan drama Jepang yang fokus pada makanan. Karena sudah banyak juga drama Jepang dengan genre spesifik tersebut. Contohnya saja “Midnight Diner”, “Samurai Gourmet”, hingga “Izakaya Bottakuri”. Namun, ‘The Makanai’ lebih dari sekadar serial tentang kuliner Jepang. Serial ini hendak mengajak kita mengintip kehidupan para maiko di semacam rumah pelatihan kecil di gang-gang Kyoto. Sementara Kiyo dan Sumire menjadi dua karakter utama yang menggerakan plot.

Dimana kita akan melihat Sumire mengejar mimpinya sebagai maiko, sementara Kiyo yang banting setir menjadi makanai, seorang juru masak di rumah maiko. Kisah persahabatan Kiyo dan Sumire berhasil menjadi jantung yang memberikan emosi pada serial slice of life ini. Dimana serial seperti ini identik dengan sekuen agenda yang tidak terlalu dramatis. Bahkan bagi beberapa orang ‘tidak terjadi apa-apa’ dalam serial slice of life seperti ini.

Kisah Kiyo dan Sumire yang mengejar mimpi mereka dengan segala kesederhanaannya justru bisa menjadi sumber inspirasi yang relevan. Debut sebagai maiko sebetulnya masih menjadi awal dari perjalanan Sumire yang hendak menjadi geiko. Sementara Kiyo hanya menjadi juru masak di rumah singgah, tidak ada pencapaian yang spesial. Namun ketekunan dan hasrat lugu mereka menikmati apa yang mereka kerjakan adalah sajian yang terlihat natural sekaligus inspiratif.

Begitu juga terlihat pada karakter-karakter lain, semua aktris muda terlihat seperti maiko dan geiko sungguhan dengan pesonanya. Begitu juga dengan Kiyo yang memasak hidangan rumahan, terlihat sangat cekatan dan menyakinkan kalau ia memang pandai memasak.

The Makanai

Netflix

Fragmen Sentimental dari Setiap Karakter yang Berkesan

Tak hanya Kiyo dan Sumire yang memiliki cerita menarik sebagai dua bersahabat, ada banyak karakter pendukung yang berhasil hidup dalam ‘The Makanai’. Sudah menjadi keahlian Hirokazu Kore-eda untuk menulis penokohan karakter dengan backstory menarik. Meski dalam porsi besar atau kecil, setiap karakter dalam serial ini adalah fragmen sentimental yang melengkapi naskah secara keseluruhan.

Kita juga bisa melihat peran-peran dalam dunia maiko. Mulai dari ‘master’, ‘ibu’, hingga geiko berbakat bernama Momoko yang eksentrik dibalik keanggunannya. Kemudian ada Ryoko yang edgy dengan dilemma batinnya sendiri, bahkan pelayan bar, fotografer, hingga pengantar paket langganan juga meninggalkan kesan tersendiri dalam serial ini. Di sinilah kekuatan utama dari serial bergenre slice of life.

Sekilas mungkin seperti tidak ada plot, atau tidak cerita untuk disantap. Padahal ada banyak kisah yang natural, otentik, dan sentimental di sepanjang episode yang memiliki makna mendalam tentang kehidupan. Dunia baru yang banyak dari kita belum pernah ketahui.

Perkenalkan Keindahan Dunia Maiko dan Kota Kyoto yang Menawan

‘The Makanai’ sangat kaya dengan muatan budaya Jepang, khususnya kehidupan rumah maiko di Kyoto. Sepanjang episode, kita tak hanya melihat sajian masakan Kiyo yang enak-enak, namun juga panorama distrik Gion di Kyoto yang sangat menawan. Gion sendiri memang lokasi terkenal untuk hiburan geiko/geisha, dengan restoran dan berbagai cafe bernuansa Jepang kuno. Di lokasi ini pula banyak rumah maiko, dimana gadis-gadis muda berlatih untuk menjadi geiko profesional jika nanti telah berusia di atas 20 tahun.

Mungkin masih ada yang memiliki pemahaman yang salah tentang maiko dan geiko/geisha. Serial juga memiliki memuat informasi akan kebudayaan Jepang dengan presentasi yang sangat subtle. Mulai dari istilah, status, hingga peran-peran dalam dunia maiko. Bagaimana rutinitas dan jenjang karir mereka. Tata busana dan makeup mereka juga ditampilkan dengan akurat. Tidak seperti “Memoirs of A Geisha” (2005) yang secara ironis sangat terkenal, padahal memiliki presentasi yang tidak akurat dalam segi budaya.

Bagi penggemar keindahan Jepang, dijamin akan dipuaskan dengan visual Gion, Kyoto. Mulai dari rumah maiko yang sederhana, kecil, namun terlihat hangat. Hingga jalanan distrik melalui berbagai toko, pasaran untuk belanja bahan masakan, sambil melihat gadis-gadis mengenakan kimono yang lalu lalang. Kita akan melihat penampakan Kyoto sepanjang tahun dengan berbagai musim yang memiliki pesona masing-masing.

“The Makanai: Cooking for the Maiko House” merupakan drama slice of life yang jarang kita temukan di Netflix. Bisa menjadi salah satu yang terbaik sebagai serial feel good dan comfort series yang nyaman ditonton. Tangan dingin Hirokazu Kore-eda berhasil berikan nyawa pada latar serta setiap karakter yang melengkapi cerita. Bisa jadi tontonan slice of life terbaik yang kita tonton di awal tahun ini.

Damsel Damsel

Damsel Review: Aksi Menegangkan Millie Bobby Brown Melawan Naga

Film

House of Ninjas House of Ninjas

House of Ninjas Review: Laga Ninja Berlatar Thriller Spionase Modern

TV

Echo Echo

Echo Review: Alaqua Cox Semakin Memikat dan Ikonik sebagai Maya Lopez

TV

Plus Minus Avatar: The Last Airbender Live Action Plus Minus Avatar: The Last Airbender Live Action

Plus Minus Avatar: The Last Airbender Live Action

TV

Connect