Connect with us
Melancholia
Photo via IMDb

Cultura Lists

10 Rekomendasi Film Drama Melankolis dengan Protagonis Wanita

Film drama dengan protagonis wanita dalam menghadapi depresi dan trauma.

Kita telah memasuki era modern dengan semangat emansipasi wanita dan kesetaraan gender. Namun, kita masih belum jauh dari bayang-bayang image wanita sebagai makhluk yang rapuh dan selalu menjadi korban dalam kehidupan.

Banyak film tentang depresi, kesehatan mental, dan drama melankolis dengan protagonis wanita masih menjadi tema khusus yang menginspirasi para filmmaker. Baik untuk memahami keseluruhan kisah dari publik figur, hingga wanita secara umum dengan trauma dan krisis masing-masing. Berikut sederet film drama melankolis terbaik dengan wanita sebagai pemeran utamanya. 

Jackie

Disutradarai oleh Pablo Larrain, “Jackie” mengeksplorasi rasa berkabung dan trauma yang dialami oleh istri John F. Kennedy, Jacqueline “Jackie” Kennedy. Film ini memiliki penulisan naskah dan arahan visual yang berbeda dari film biopik pada umumnya.

Lebih dari sekadar mengungkap kisah Ibu Negara Amerika paling ikonik dalam sejarah, Pablo Larrain lebih tertarik untuk mengungkap perasaan Jackie seorang wanita dan ibu setelah suaminya meninggal. Natalie Portman juga berhasil memberikan penampilan terbaik sebagai Jackie. 

Swallow

“Swallow” merupakan film tentang seorang wanita, Hunter, pengidap kelainan ‘pica’ di tengah pernikahannya yang tampak sempurna. Pica sendiri merupakan kelainan yang membuat pengidapnya merasakan kecenderungan untuk menelan benda kecil, wajar dialami oleh anak-anak dan ibu hamil.

Dengan premis yang sederhana namun menarik, “Swallow” menyajikan nuansa thriller yang menyelimuti tema penindasan dan trauma pada wanita melalui karakter Hunter yang mendominasi naskah.

Three Colours: Blue

“Three Colors: Blue” merupakan satu dari ‘Three Colours’ trilogy, film drama Prancis dengan tiga protagonis berbeda. ‘Blue’ menjadi kisah Julie, wanita yang mengalami depresi setelah tragedi yang terjadi pada suami dan putrinya. Ia pun memutuskan untuk menarik diri dari dunia, hingga Olivier, teman lama yang menyimpan perasaannya datang untuk menariknya kembali ke realita. 

To the Bone

“To the Bone” merupakan film tentang wanita dalam melawan anorexia dan menerima diri. Kelainan ini kerap dikenal sebagai kondisi yang banyak dialami perempuan lintas usia. Kali ini kita akan mengikuti kisah Ellen, perempuan 20 tahun yang menghabiskan masa remaja berusaha keluar dari jerat anorexia, hanya untuk menemukan dirinya terus mengalami penurunan berat badan. “To the Bone” merupakan film drama yang bisa kita tonton di Netflix. 

Melancholia

“Melancholia” merupakan drama yang mengeksplorasi perbedaan kondisi mental dua wanita dalam menghadapi akhir dunia. Kisah Justine mengandung materi tentang depresi yang sangat berat. Kirsten Dunst menjadi aktris yang berhasil mengeksekusi naskah dengan indah dalam segala kekejamannya. Menciptakan film yang melankolis, gelap, sekaligus menawan sebagai karya film yang sinematik dan filosofis. 

She Dies Tomorrow

“She Dies Tomorrow” merupakan film tentang krisis eksistensi yang dialami seorang wanita, kemudian menjalar bagaikan virus di seluruh kota. Dieksekusi dengan gaya art house dan naskah yang cukup surealis, “She Dies Tomorrow” hendak merayakan krisis eksistensi dengan protagonis wanitanya yang melambangkan kerapuhan. Mari akui saja bahwa ada estetika tersendiri dalam potret wanita yang depresi sebagai karya film artistik.

Shirley

Bagi kita para penulis, “Shirley” akan menjadi film yang terasa sangat relevan, terutama penulis perempuan. Di bawah intimidasi suaminya, Shirley, seorang penulis yang anti-sosial, memiliki ambisi besar untuk mengeksekusi sebuah cerita bergenre thriller, keluar dari zona nyamannya. Ada perasaan sentimental antara penulis dengan karakter dan cerita yang Ia tulis, berhasil divisualisasikan melalui film ini. 

Fiksi

“Fiksi” lebih dari sekadar film misteri dengan plot thriller yang kelam, namun juga memuat materi tentang perempuan dalam trauma serta perasaan terisolasi. Alisha adalah perempuan yang hidup dalam sangkar emas selama hidupnya. Ketika Ia mencintai seorang Bari, Ia memberanikan diri untuk keluar dari kehidupannya yang nyaman dan menciptakan fiksi demi orang yang Ia cintai.

Fiksi Review

Melalui berbagai sekuen thriller yang mendominasi plot, “Fiksi” sesungguhnya memiliki cerita lain yang bisa dimaknai tentang Alisha dan usahanya untuk keluar dari kehampaan. 

Perfect Blue

Industri hiburan kerap menjadi institusi yang kejam bagi perempuan yang hanya ingin mewujudkan mimpinya. “Perfect Blue” merupakan film animasi retro terbaik dari Satoshi Kon, mengeksplorasi materi eksplisit dari paranoia yang dialami seorang perempuan dalam industri hiburan Jepang.

Mima Kirigoe adalah seorang idol pop yang berusaha untuk mencoba hal baru dalam karirnya, dengan terjun ke dunia akting dan membentuk image baru sebagai aktris yang dewasa. Namun perubahan tersebut tidak semudah dan seindah yang dibayangkan oleh Mima.

Spencer

Satu lagi film drama dengan protagonis wanita terbaru adalah “Spencer”. Film ini bisa jadi puncak dari karir Pablo Larrain sebagai sutradara dan Kristen Stewart sebagai aktris.

Menceritakan biografi Putri Diana, “Spencer” menghadirkan naskah dan plot yang berbeda dari biopik Princess of Wales lainnya yang sudah terlalu sering diadaptasi. Pada sebuah liburan Natal keluarga kerajaan Inggris, kita akan memahami gejolak pribadi yang dialami oleh Diana Spencer dalam menghadapi rasa terasingkan sekaligus terekspos, ditambah dengan kondisi bulimia-nya.

Lost in Translation & Her: Kesepian dan Perpisahan dari Dua Perspektif

Film

Siksa Kubur & Badarawuhi di Desa Penari: Rayakan Lebaran dengan Film Horor Lokal

Entertainment

Monkey Man Monkey Man

Film & Serial Terbaru April 2024

Cultura Lists

Perfect Days Perfect Days

Perfect Days: Slow Living & Komorebi

Entertainment

Connect