Quantcast
Glass Beams Memadukan Musik Timur dan Barat yang Menghipnotis - Cultura
Connect with us
Glass Beams
Photo via glassbeams.com

Music

Glass Beams Memadukan Musik Timur dan Barat yang Menghipnotis

Trio musik alternatif bertopeng emas padukan musik klasik India dengan musik disco hingga surf rock dari barat.

Tampil berbeda dan misterius adalah alternatif untuk bersaing di industri musik modern. Terutama di tengah popstar ikonik dan rockstar yang dipuja-puja dengan persona mereka yang sudah kuat.

Tanpa menunjukan identitas personal, sederet musisi seperti Gorillaz, Daft Punk, Ghost, hingga Marshmello, telah menjadi bukti bahwa ada segmentasi penikmat musik yang tidak terlalu peduli dengan siapa sosok dibalik topeng dan makeup eksentrik mereka, asalkan musik yang mereka gaungkan cukup untuk menggait jiwa mereka. Taktik ini tampaknya juga berpihak pada grup musik trio misterius dari Melbourne, Australia, Glass Beams.

Unit alternatif ini dibentuk oleh Rajan Silva di tengah masa pandemi COVID-19 pada 2020. Kemudian Glass Beams merilis EP debut mereka pada 2021 bertajuk “Mirage” yang mendapatkan perhatian penikmat musik internasional melalui promosi media sosial, platform streaming musik, hingga rekomendasi dari setiap penikmat musik yang terpikat oleh musik bernuansa psychedelic Glass Beams. “Mirage” sukses dengan rilisan fisiknya dalam bentuk vinyl yang sold out.

Glass Beams semakin familiar di kalangan penikmat musik Indonesia ketika tampil di Joyland Festival 2023 di Jakarta. Dimana mereka tampil dengan sederet musisi internasional lainnya seperti Interpol, Bloc Party, Fleet Foxes, Mew, dan Alvvays. Dalam festival tersebut, Glass Beams memperdengarkan musiknya yang menghipnotis sekitar 20 menit membawakan tracklist “Mirage”. Durasi yang cukup panjang untuk meninggalkan kesan pada pecinta musik di Indonesia.

Menuai Kesuksesan Kembali dengan Viralnya “Mahal”

Pada 2024, Glass Beams kembali merilis EP terbaru mereka bertajuk “Mahal” dengan titled-track single. Saat ini, video penampilan single “Mahal” di YouTube Glass Beams telah mencapai lebih dari 5 juta kali ditonton, like lebih dari 1 juta. Glass Beams juga telah tempus angka streaming di Spotify mencapai 1 juta dalam sebulan. Tahun ini trio bertopeng emas ini semakin memantapkan popularitasnya di jagat maya, dan tampil di panggung-panggung internasional di Asia hingga Eropa.

Cukup mengagumkan bagaimana unit musik ‘faceless‘ ini mampu menuai milestone sebanyak itu hanya dengan merilis dua EP sejauh ini. Terlebih lagi dengan identitas asli mereka yang misterius. Motivasi Rajan Silva untuk menyembunyikan identitas dirinya dan membernya pun tak berakhir sebagai gimmick atau klise. Penikmat musik, terutama penggemar Glass Beams ternyata memang terpikat dan peduli dengan musik yang dilantunkan oleh grup musik ini, tanpa harus mengenal sosok di balik topeng unik mereka.

EP “Mahal” masih memperdengarkan musik unik dari EP debutnya, dengan 5 track terbaru. “Mahal” mengandung elemen eksperimental, musik yang menghipnotis, dan komposisi jam-based yang tidak menekan pada lirik, lebih kaya eksplorasi tekstur dan produksi musik instrumental. Memadukan melodi tradisional India dengan surf rock Australia. Titled-track sudah pasti menjadi track unggulan, namun “Orb” juga mnjadi track yang funky dan nuansa enerjik untuk diapreasiasi.

Glass Beams Memadukan Musik Timur dengan Barat

Konsep dasar musik Glass Beams yang memadukan pengaruh musik Timur dengan Barat terinspirasi dari memori masa kecil Rajan Silva. Di tengah masa pandemi, Rajan Silva mengingat kembali ketika ayahnya pindah dari India ke Melbourne pada akhir 1970an. Rajan kerap menonton DVD “Concert for George” saat masih kecil, itu adalah DVD dokumentasi konser tribute untuk George Harrison, personil band legendaris The Beatles. Konser tersebut diisi oleh sederet musisi terbaik di Royal Albert Hall, London pada 2002.

Yang menarik dari konser tersebut adalah penampilan Ravi Shankar Bersama anaknya, Anoushka, memainkan sitar dari India. Musisi ayah-anak asal India tersebut tampil bersama musisi dari dunia barat, mulai dari Eric Clapton, Paul McCartney, dan Jeff Lynne dari ELO. Koleksi musik milik ayah Rajan diisi oleh musisi ikon Bollywood seperti Asha Bhosle dan keluarga Mangeshkar, bercampur dengan koleksi blues barat seperti B.B. King dan Muddy Waters.

Kita bisa melihat bagaimana proses kreatif Rajan Silva terinspirasi dari kenangan musik dari ayahnya tersebut. Dalam menemukan pondasi tema musik untuk EP “Mirage”, Rajan menemukan musik klasik India, disco, dan jazz yang funky. “Mirage” adalah EP hasil rekaman home studio. Kini Glass Beams telah bermusik di bawah kontrak dengan Ninja Tune dan masuk dalam NME 100 untuk kategori artis musik yang sedang naik daun.

The Weeknd The Weeknd

The Weeknd: Hurry Up Tomorrow Album Review

Music

Franz Ferdinand – ‘The Human Fear’ Franz Ferdinand – ‘The Human Fear’

Franz Ferdinand ‘The Human Fear’ Review

Music

Beach House 'Bloom' Album Review Beach House 'Bloom' Album Review

Beach House ‘Bloom’ Album Review

Music

Lagu-lagu yang Bisa Menemani Proses Pendewasaan Diri Lagu-lagu yang Bisa Menemani Proses Pendewasaan Diri

Adulting Playlist: Lagu-lagu yang Bisa Menemani Proses Pendewasaan Diri

Cultura Lists

Advertisement Drip Bag Coffee
Connect