Connect with us
Derry Girls

TV

Derry Girls Review: Kehidupan Remaja di Tengah Wilayah Konflik Irlandia Utara

Konflik militer tak menghentikan sekelompok remaja Derry untuk bersenang-senang di era 90an.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

“Derry Girls” merupakan sitcom remaja Inggris, salah satu yang terbaik dari Channel 4. Namun kita sudah bisa menonton dua musim pertamanya di Netflix.

Berlatar di Derry, Irlandia Utara pada akhir 1990an, empat remaja perempuan plus satu remaja laki-laki dari Inggris menjalani rutinitas yang penuh kebahagian sekaligus kesialan. Konflik agama tak akan menghentikan sekelompok remaja ini untuk menikmati masa remaja secara maksimal.

Meski komedi situasi yang disajikan merupakan materi fiksi, latar cerita memiliki timeline yang disesuaikan dengan momen-momen bersejarah. Mulai dari konflik hingga masa memasuki masa perdamaian, hingga kunjungan Bill Clinton dan Hillary Clinton yang mengunjungi Derry pada 1995. Kita juga akan mendengar lagu-lagu pop yang populer di kalangan remaja pada era tersebut.

Derry Girls

Sekelompok Karakter Remaja dengan Interaksi Komedi yang Lucu

Seperti sitcom dan serial remaja pada umumnya, formasi kelompok utama dalam naskah harus memiliki penokohan dan interaksi yang sempurna. Erin Quinn (Saoirse-Monica Jackson) adalah remaja ambisius dengan ketertarikan spesial pada literasi, Ia memiliki sepupu, Orla McCool (Louisa Harland) yang eksentrik.

Clare Devlin (Nicola Coughlan) menjadi anak paling pintar dan paling takut membuat onar dalam kelompok ini. Sebaliknya, Michelle Mallon (Jamie-Lee O’Donnell) menjadi remaja dengan semangat yang liar dan kerap menyeret teman-temannya ke dalam masalah. Ia memiliki sepupu laki-laki dari Inggris, James Maguire (Dylan Llewellyn), laki-laki pertama di sekolah Katolik khusus perempuan di Derry.

Tak hanya memiliki sisi baik sebagai karakter, geng ‘Derry Girls’ lebih banyak menunjukan sisi buruk dari kepribadian mereka. Mulai dari Erin dan Orla yang seringkali memikirkan reputasi sendiri, hingga Michelle yang selalu mengumpat dan merundung sepupunya.

Stereotip karakter remaja dalam sitcom ini terasa lebih otentik, tidak berusaha membuat masing-masing dari mereka terlihat keren seperti serial remaja modern. Namun seiring berjalannya waktu, kita akan mengenal dan menerima setiap karakter apa adanya. Karena lepas dari sifat dan keputusan buruk yang mereka buat, kelima remaja ini memiliki interaksi yang seru dan pada akhirnya tetap setia kawan.

Materi humor khas sitcom Inggris yang lucu akan membuat kita bertahan dan ketagihan menonton episode berikutnya. Hingga pada akhirnya kita merasa seperti bagian dari geng remaja seru ini.

Konflik Skala Besar Tak Pernah Menghentikan Remaja untuk Menikmati Masa Muda

Ada banyak serial remaja populer yang mendominasi media beberapa tahun belakangan ini. Mulai dari “Euphoria” di HBO, “Sex Education” di Netflix, dan masih ada beberapa judul lainnya. Semuanya berlatar di masa kini, dengan para remaja dalam balutan pakaian warna-warni dan fashionable, hingga budaya media sosial yang sangat berpengaruh besar pada latar cerita.

Menonton “Derry Girls” bisa menjadi sajian segar dengan latar 90an, di sekolah Katolik khusus perempuan, dan lingkungan yang masih konservatif. Buat kita yang cukup lelah dengan adegan remaja berkomunikasi lewat aplikasi chat, tertawa dan menangis di depan layar gadget, Erin dan kawan-kawan ternyata juga bisa bersenang-senang dengan hiburan yang masih terbatas pada masa mereka. Tidak ada internet, televisi saja harus berbagi dengan anggota keluarga lainnya.

Belum lagi situasi skala besar dimana mereka tinggal tak jauh dari daerah konflik. Melihat tentara melakukan pemeriksaan di bus sekolah sudah bukan rutinitas pagi yang mengejutkan. Kini kita juga sedang berada di dunia yang mengalami krisis kemanusian, dengan pecahnya konflik skala besar di benua Eropa. Namun hal tersebut tak membuat kita dan sebagian besar masyarakat dunia lainnya bersantai di kamar, menonton Netflix atau bermain game, bukan?

Geng ‘Derry Girls’ pun masih bisa melakukan apapun untuk mengukir kenangan indah selagi remaja. Meski berita buruk selalu membuat orang tua mereka mengelus dada setiap menonton televisi, mereka masih berpesta dengan imigran remaja dari Rusia atau memikirkan rencana kabur untuk menonton band favorit mereka.

“Derry Girls” memiliki tiga aspek yang membuat naskahnya menarik dan mampu bertahan hingga musim ketiga; sekelompok karakter remaja yang otentik, latar sekolah Katolik perempuan yang konservatif, dan latar belakang momen bersejarah, konflik di Irlandia Utara pada 1990an. Tak hanya menyajikan kisah remaja yang seru dan lucu, ada banyak hal baru yang bisa kita ketahui seputar gaya hidup remaja dari negara dan era yang tidak kita alami.

A Town Without Seasons Review: Suka Duka Warga Hunian Sementara yang Eksentrik

TV

Hazbin Hotel Hazbin Hotel

Hazbin Hotel Review: Balada Hotel di Neraka

TV

Monkey Man Monkey Man

Film & Serial Terbaru April 2024

Cultura Lists

House of Ninjas House of Ninjas

House of Ninjas Review: Laga Ninja Berlatar Thriller Spionase Modern

TV

Connect