Debut dengan self-titled album pada 1999, Slipknot merupakan unit nu-metal ikonik 2000an yang masih eksis hingga saat ini. Masih aktif tour semenjak merilis album keenam mereka, ‘We Are Not Your Kind’ pada 2019 lalu, Slipknot akan kembali dengan album terbaru mereka pada September mendatang, ‘The End, So Far’. ‘Dying Song’ dan ‘Yen’ menjadi dua single utama yang sudah mereka rilis.
Selama dua dekade eksis di industri musik dunia, khususnya skena musik metal, Slipknot merupakan salah satu dengan ciri khas paling kuat. Tak sekadar keras dan cadas, Corey Taylor menjadi vokalis dengan kualitas vokal yang fleksibel. Berbakat dalam menulis lagu yang tak sekadar beringas dan emosional, namun jujur dari pengalaman kehidupannya. Bagaikan medium terapi akan segala pengalaman buruk yang Ia alami. Membuat lirik-lirik yang Ia tulis terdengar jujur dan otentik. Dan bulan Slipknot tanpa komposis perkusi yang khas dalam setiap hits-nya.
Tanpa meninggalkan root dan ciri khas mereka semenjak debut, unit asal Iowa ini telah melalui berbagai perkembangan dan eksplorasi dalam diskografinya. Berikut sederet lagu terbaik dari Slipknot yang bisa kita dengarkan sambil menunggu album terbaru mereka.
Surfacing
Menjadi salah satu track dari album debut Slipknot, ‘Surfacing’ sudah menjadi ‘national anthem’ bagi para Maggots (julukan penggemar Slipknot). Menjadi diskografi nu-metal yang raw dari Slipknot dengan segala kecerdasannya. Mulai dari lengkingan riff gitar yang menjadi aksen paling menonjol dalam instrumen. Hingga penulisan lirik yang diisi dengan umpatan, ‘F**k it all’, ‘F**k this world! F**k everything that you stand for!’.
Kita belum banyak mendengar clean vocal Taylor dalam album pertama ini. Sebagai album debut ber-self-titled, ‘Surfacing’ meneriakan metal yang kencang sebagai root bermusik mereka.
My Plague
‘Iowa’ (2001) menjadi album paling penting dalam karir Slipknot, ‘My Plague’ menjadi salah satu lagu terbaik yang menandai kesuksesan unit metal ini di skena mainstream. Masih tidak meninggalkan aransemen musik yang agresif, ‘My Plague’ memiliki hook dengan clean vocal Corey Taylor yang menjadi elemen mainstream. Lagu ini menjadi soundtrack film Resident Evil dan masuk dalam nominasi Grammy kategori Best Metal Performance.
Disasterpiece
Pada album keduanya, ‘Iowa’, Slipknot masih sangat berani dan lantang dalam menulis lirik yang eksplisit. ‘Disasterpiece’ menjadi salah satu track favorit dengan puisi nihilist yang sadis.
Dibuka dengan ‘I want to slit your throat and f**ck the wound’, dibawakan dengan vokal screaming dan growling, diiringi dengan gemuruh drum. Tipikal lagu Slipknot klasik dimana Taylor terdengar frustasi dengan hook ‘noises, noises, people make noises, people make noises when they’re sick’.
Before I Forget
‘Before I Forget’ dari ‘Vol.3: (The Subliminal Verses)’ menjadi hits yang membawa kemenangan pertama bagi Slipknot di Grammy. Pada album ketiganya, Slipknot semakin terlihat mantap dalam mengkomposisi musik nu-metal yang semakin mudah diterima oleh pendengar musik rock mainstream. ‘Before I Forget’ tak hanya memiliki aransemen dan presentasi vokal yang ‘ramah’ di telinga pendengarnya. ‘I am a world before I am a man’ menjadi reff dengan makna yang powerful tentang menghargai siapa diri kita.
Sebagai lagu yang menjadi penanda kesuksesan Slipknot di panggung yang lebih tinggi lagi, ‘Before I Forget’ juga menjadi pengingat bagi mereka untuk tidak melupakan jati diri Slipknot.
Psychosocial
Satu lagi lagu paling populer dari Slipknot adalah ‘Psychosocial’ dari album keempat, ‘All Hope is Gone’. Lagu ini memiliki banyak elemen untuk menjadi hits nu-metal yang idealis namun tetap komersial.
Mulai dari aransemen musiknya yang metal banget, dengan rhythm gitar yang catchy, hingga komposisi perkusi yang Slipknot-banget. Sementara dalam presentasi vokalnya, Corey Taylor memperdengarkan keahliannya dalam switching dari screaming menuju clean singing pada bagian reff yang sangat mulus.
Duality
Dari album ‘Vol.3: (The Subliminal Verses)’, ‘Duality’ juga memiliki charm yang cukup serupa dengan ‘Psychosocial’. Jika ‘Psychosocial’ menjadi lagu yang mengungkapkan kebencian pada masyarakat, ‘Duality’ merupakan ungkap frustasi ketika kita dihadapkan pada pilihan dalam melanjutkan hidup.
Video klip dari single ini dilakukan di rumah salah satu penggemar Slipknot di Iowa yang hendak direnovasi. Slipknot juga melakukan syuting dengan para Maggots dalam video klip ‘Duality’ ini.
Sulfur
Banyak lagu Slipknot yang merupakan manifestasi dari kesedihan, depresi, dan isu mental dari para membernya, terutama Corey Taylor sebagai frontman. ‘Sulfur’ merupakan salah satu single dari album ‘All Hope is Gone’.
‘Like breathing in sulfur’ menjadi penggalan lirik yang hooky dalam lagu ini. Tak hanya liriknya yang asik untuk dinyanyikan, ‘Sulfur’ memanjakan pendengarnya dengan bagian instrumen di satu menit terakhirnya yang catchy.
Norte Forte
‘We Are Not Your Kind’ menjadi album yang menunjukkan eksistensi Slipknot di dekade yang baru. Bisa jadi album paling ‘jinak’ dalam diskografi Corey Taylor dan kawan-kawan, namun menjadi suguhan yang fresh bagi Maggots yang setia. Shawn “Clown” Crahan menjadi mastermind dibalik lagu yang eksperimental ini. Lagu tentang perasaan depresi ini memiliki reff paling catchy dengan background vokal yang lembut, secara menakjubkan tetap harmonis dengan vokal screaming dari Corey.
‘You can do your worst to me at the end of the day that’s what you do best’, menjadi lirik yang menyakitkan puitisnya. Sebagai track dari Clown, Norte Forte jelas saja memiliki unsur perkusi yang dominan dalam aransemen musiknya.
Solway Firth
‘Solway Firth’ menjadi salah satu track paling keras dalam album ‘We Are Not Your Kind’. Lagu ini juga menjadi salah satu soundtrack dari serial superhero hibrida, “The Boys” Season 1. Meski durasinya cukup panjang (6 menit), ‘Solway Firth’ memiliki banyak elemen yang seru untuk didengarkan dari awal hingga akhir. Mulai dari bagian pembuka yang suspenseful, kemudian langsung dihempas dengan teriakan Taylor dan ledakan berbagai instrumen serta perkusi yang keras.
Lirik ‘You want a real smile or the one I used to practice not to feel like a failure’ juga sangat edgy dan tak bisa menorehkan luka yang lebih dalam lagi bagi pendengarnya.
Unsainted
‘Unsainted’ menjadi single Slipknot untuk ‘We Are Not Your Kind’ yang mengejutkan dengan sentuhan gothic. Dibuka dengan choir yang menyanyikan hook, kemudian instrumen memiliki building up dramatis sebelum menyajikan komposisi mental yang keras sebagai hidangan utama. Ada banyak lagu dalam album terbaru Slipknot ini menyuguhkan materi lirik yang lebih mendalam dan berkesan.
‘Unsainted’ juga memiliki lirik yang catchy pada bagian reff dengan, ‘Oh, I’ll never kill myself to save my soul’ dan ‘I didn’t come this far to sink so low’. Menunjukan kedewasaan Taylor, mengingat di lagu-lagu lamanya Ia lebih sering mengungkapkan keinginan untuk mengakhiri hidup secara vulgar.