Connect with us
Bradley Cooper
Cr. Jason McDonald/Netflix

Cultura Lists

10 Film Bradley Cooper Terbaik dan Terpopuler

Mulai dari The Hangover, Silver Linings Playbook, hingga Maestro.

Bradley Cooper merupakan salah satu aktor papan atas Hollywood yang miliki jejak karir paling variatif di industri perfilman global. Mulai dari film komedi level B, perlahan tapi pasti mulai menaiki tangga popularitas dan koleksi film yang lebih bergengsi hingga titik ini. Kini Cooper telah mengantongi 12 nominasi Oscar sepanjang karirnya. Termasuk 3 nominasi terbaru pada Oscar 2024 untuk film biopik “Maestro”.

Tak hanya menggeluti bidang seni peran, Bradley Cooper juga mencoba kursi sutradara. Sejauh ini, tampaknya ia tidak main-main dan terus mengeksplorasi talentanya di bidang tersebut. Ketertarikan besarnya pada dunia musik juga terpancar melalui beberapa filmnya. Berikut sederet film Bradley Cooper terbaik dan terpopuler.

The Hangover (2009)

Meskipun bukan film terbaik secara objektif, baik untuk Bradley Cooper sebagai salah satu aktor utama dan Todd Phillips sebagai sutradarany, “The Hangover” memiliki kepopuleran yang terelakan di skenanya.

Dibintangi pula oleh Ed Helms, Zach Galifianakis, dan Justin Bartha, empat sekawan melakukan perjalanan ke Las Vegas untuk pesta lajang Doug yang akan menikah. Namun, setelah pesta yang gila dan liar, tiga dari mereka bangun keesokan hari tanpa ingatan akan apa yang terjadi. Keadaan semakin pelik ketika Doug menghilang.

“The Hangover” memang kacau, liar, dan vulgar. Namun ditengah kekalutannya, chemistry antara ketiga aktornya seru untuk diikuti. Berbagai skenario nyelenehnya tetap lucu dan eksekusi humornya tetap dapat.

The A-Team (2010)

Dalam “The A-Team”, Bradley Cooper memerankan karakter bernama Templeton “Faceman” Peck, anggota dari tim elit mantan Satuan Khusus yang dituduh atas tindakan kriminal yang tidak mereka lakukan.

Cooper memiliki karisma dan daya tarik dalam memerankan Faceman yang cerdik dan lihai. Dalam film ini ia juga beradu akting dengan aktor senior seperti Liam Neeson, Dwight Schultz, dan Dirk Benedict. Dimana kelompok cast ini memiliki chemistry sebagai tim.

Tak hanya karisma, peran sebagai Faceman juga kembali menantang Cooper untuk mengeksekusi elemen humor di latar yang serius. Tak jauh berbeda dengan “The Hangover”, ini menjadi tipikal film yang mengandalkan performa cast sebagai sekelompok aktor dengan peran ‘bros being bros’.

Limitless (2011)

“Limitless” adalah film sci-fi thriller tentang Eddie Morra, seorang penulis. Ia mengkonsumsi obat terlarang baru yang membuat kemampuan kognitifnya di luar batas. Hal tersebut membuat Eddie menjadi target dari para pebisnis dan komplotan pembunuh yang membahayakan hidupnya.

Bradley Cooper sebagai Eddie Morra memiliki karisma sebagai penulis yang mengalami lonjakan rasa percaya diri dan intelektual. Tak hanya menarik mengeksplorasi karakter yang diperankan, aksi Cooper dalam skenario thriller yang menegangkan juga berhasil memikat penonton dalam skena genre ini.

The Place Beyond the Pines (2012)

Dalam “The Place Beyond the Pines”, Bradley Cooper memerankan Avery Cross, seorang polisi yang memilki konflik moral ketika kehidupannya mulai terhubung dengan stunt rider sepeda motor, Luke Glanton yang diperankan oleh Ryan Gosling.

Film bergenre thriller crime ini lebih berpusat pada Luke, sementara karakter Cooper adalah pendukung. Luke seorang stunt rider yang beralih menjadi perampok demi kehidupan sejahtera bersama istri dan anaknya. Kehidupan serta keluarga Luke dan Avery terkena dampaknya ketika dua karakter ini bersinggungan.

Silver Linings Playbook (2012)

“Silver Linings Playbook” menjadi film yang membawa karir Bradlet Cooper ke level selanjutnya di Hollywood. Setelah menjadi aktor di film komedi kelas B, kemudian thriller kriminal yang generik, akhirnya Cooper mulai dikenal melalui penampilan dalam film drama Oscar-worthy. Film ini membawa Cooper pada nominasi Oscar pertamanya untuk kategori Best Actor.

Dalam film ini, ia berperan sebagai Pat Solitano, pria yang depresi pasca perceraian yang traumatis. Ia kemudian bertemu dengan Tiffany, diperankan oleh Jennifer Lawrence, yang juga mengalami kegagalan pernikahan dan mengidap masalah mental. Bukan film romansa biasa, namun ini menjadi awal dari kolaborasi tak terelakan antara Jennifer Lawrence dan Bradley Cooper.

American Hustle (2013)

Dalam “American Hustle”, Bradley Cooper berperan sebagai Richie DiMaso, seorang agen FBI ambius yang terjerat dalam operasi penipuan kompleks. Ia kembali bertemu dengan Jennifer Lawrence dalam film ini, namun chemistry-nya lebih nampak kuat dengan Christian Bale yang menjadi protagonis dan Amy Adams sebagai karakter yang kerap bersinggungan dengan karakternya.

Bradley Cooper mendapatkan nominasi Oscar keduanya melalui penampilannya dalam “American Hustle”. Kali ini untuk kategori Best Supporting Actor. Mulai dari sini, tampaknya gengsi Cooper sebagai seniman film semakin meningkat dan terlihat pada proyek-proyek berikutnya.

American Sniper (2014)

“American Sniper” menjadi film biopik Chris Kyle, seorang juru tempak Amerika Serikat yang mengabdi pada perang di Iraq selama beberapa tahun. Setelah kembali ke rumah untuk melanjutkan hidup bersama istri dan anak mereka, Kyle mengalami trauma pasca perang yang mulai menggerogoti mental dan kestabilan keluarganya.

Bradley Cooper memberikan penampilan berkesan sebagai Chris Kyle dengan trauma dan paranoianya. Lagi-lagi Cooper masuk dalam nominasi Best Actor Oscar untuk penampilannya dalam film ini. Tak hanya menjadi bintang utama, kali ini Cooper juga menjadi produser bersama Clint Eastwood yang juga menjadi sutradara.

Guardians of the Galaxy (2014)

Setiap aktor A-list Hollywood selalu memiliki satu slot dalam filmografinya di film superhero, baik MCU atau DCEU. Bradley Cooper menemukan perannya dalam skena ini sebagai Rocket Racoon di “Guardians of the Galaxy”. Meskipun tidak tampil dalam wujud mutan rakun CGI, Cooper memberikan karakteristik cerdik dan tengil yang khas pada Rocket Racoon melalui voice acting-nya.

Ini menjadi kesempatan yang spesial bagi Cooper, unjuk bakat dalam voice acting. Karena mungkin sebagaian besar dari kita tidak akan menduga bahwa Bradley Cooper adalah sosok di balik Rocket Racoon tanpa credit. Seperti karakter-karakter lainnya, Racoon jelas menjadi salah satu favorit penonton, terutama setelah film ketiganya.

A Star is Born (2018)

“A Star Is Born” menjadi film debut penyutradaraan dari Bradley Cooper. Film ini sempat menggemparkan panggung utama karena adu akting antara Bradley Cooper dan Lady Gaga sebagai pasangan kekasih musisi. Ketika Lady Gaga dapat kesempatan eksplorasi kemampuan akting, Cooper sebaliknya unjuk gigi dengan bakat menyanyinya.

Mereka juga tampil menyanyi live pada Oscar 2019 dengan chemistry yang memikat. Tak hanya masuk dalam nominasi Best Actor Oscar, namanya juga masuk nominasi Best Picture dan Best Adapted Screenplay. Bisa disebut sebagai debut sutradara yang solid dari Bradley Cooper. Setelah ini, Cooper juga menjadi produser dari “Joker” dan “Nightmare Alley”.

Maestro (2023)

Melampaui kualitas film debutnya, “Maestro” adalah film kedua yang Bradley Cooper sutradarai dengan hasil melampaui “A Star Is Born” dalam segi produksi. Cooper juga mengambil posisi aktor utama dalam biopik komposer dan konduktor legendaris, Leonard Bernstein. Beradu akting dengan Carey Mulligan sebagai Felicia Montealegre, Cooper kembali tunjukan keahliannya dalam membangun chemistry dengan lawan main wanitanya.

Bradley Cooper menghabiskan waktu selama 6 tahun latihan khusus sebagai konduktor, hanya untuk adegan berdurasi 6 menit. Dimana ia menjadi konduktor dan tampil langsung bersama London Symphony Orchestra. Cooper kembali masuk dalam berbagai nominasi Oscar 2024, mulai dari Best Actor, Best Director, Best Original Screenplay.

Lost in Translation & Her: Kesepian dan Perpisahan dari Dua Perspektif

Film

Siksa Kubur & Badarawuhi di Desa Penari: Rayakan Lebaran dengan Film Horor Lokal

Entertainment

Monkey Man Monkey Man

Film & Serial Terbaru April 2024

Cultura Lists

Perfect Days Perfect Days

Perfect Days: Slow Living & Komorebi

Entertainment

Connect