Connect with us
The Creator
20th Century Studios

Film

The Creator Review: Memikat dengan Visual Efek Juara dan Naskah Sci-fi Orisinal

The Creator masuk nominasi Best Visual Effects sudah bisa di-streaming di Disney+ Hotstar.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

“The Creator” merupakan film sci-fi yang disutradarai oleh Gareth Edwards, sebelumnya menyutradarai “Rouge One: A Star Wars Story”. Kali ini sang sutradara bersama Chris Weitz memproduksi naskah orisinal.

Dibintangi oleh John Davis Washington, ia adalah seorang mantan militer. Setelah mengalami kehilangan tragis, ia menerima misi untuk menghancurkan AI (Artificial Intelligence) yang berpotensi sebagai senjata mutakhir pemusnah umat manusia.

Gareth sendiri menyebutkan, bahwa ia terinspirasi oleh film retro sci-fi ikonik seperti “Blade Runner” dan “E.T. the Extra-Terrestrial”, memang terlihat dalam beberapa aspek cerita. Namun “The Creator” tetap menyajikan plot dan sentimen baru dalam naskahnya secara keseluruhan. Selain Washington, adapun Gemma Chan, Ken Watanabe, Allison Janney, dan aktor-aktor lainnya yang meramaikan film ini. “The Creator” kini sudah bisa kita streaming di Disney+ Hotstar.

Film Epic Fantasy Orisinal Patut Dapat Apresiasi Lebih

Pada titik ini, film epic fantasy dengan tema kecerdasaan buatan yang mengancam eksistensi manusia sudah banyak. Namun “The Creator” menjadi yang terbaru dan spesial karena ide cerita yang orisinal dalam skenanya. Menggunakan protagonisnya dengan latar belakang mantan militer yang kehilangan keluarganya karena AI dan senjata dalam wujud anak kecil, adalah premis yang lebih menarik dari kelihatannya setelah kita memberikan kesempatan pada film ini.

Lebih dari sekadar film sci-fi penuh aksi, ada elemen heartwearming dalam skenario road trip yang menunjukan interaksi protagonis dengan AI yang dalam pengawasannya.

Salah satu elemen paling penting dalam latar epic fantasy seperti ini adalah world building. Meskipun tidak dipresentasikan secara mendetail, hal tersebut tidak terlalu mengganggu cerita dalam jangkauan yang lebih luas. Hal ini terutama karena interaksi manusia dengan AI yang disajikan dengan sentimen yang menyentuh hati manusia kita.

Buat yang masih yakin bahwa “The Creator” adalah film sci-fi yang generik, buktikan sendiri dengan menonton film ini. Sayangnya, mungkin banyak dari penonton yang kurang tertarik dengan film fantasi terbaru dengan semesta yang sangat asing. Padahal orisinalitas patut diberi apresiasi tinggi dalam industri yang kini didominasi materi adaptasi.

Penampilan Aktor Cilik, Madeleine Yuna Voyles yang Mencuri Hati

“The Creator” menjadi film debut dari Madeliene Yuna Voyles sebagai Alphie, dan ia bersinar dengan aktingnya. Sebagai aktris pendukung dengan usia belia (sekitar 7 tahun ketika syuting film ini), Madeliene justru sajikan tampil yang lebih mencuri hati penonton.

Sementara kualitas akting John Davis Washington sebagai protagonis tidak bisa dibilang yang terbaik dalam film ini. Namun penampilannya tertutupi oleh penampilan Madeleine, karena karakter mereka juga menjadi salah satu alasan film ini berhasil dalam presentasi drama dengan sentuhan sentimentalnya.

Selain Madeliene, aktris Gemma Chan juga memberikan penampilan akting berkesan dalam film ini. Sebelumnya ia terkenal melalui film MCU, “Eternals” kemudian “Don’t Worry Darling”. Dalam film ini, ia berperan sebagai istri protagonis bernama Maya. Kemudian banyak karakter pendukung dalam “The Creator” juga tampil berkesan, terutama mereka yang berada di kubu antagonis. Dimana penting untuk memberikan ketegangan dan urgensi dalam plotnya.

Produksi Efek Visual Juara Didukung Musik Latar Hans Zimmer

“The Creator” kembali disorot oleh media setelah masuk dalam nominasi Best Visual Effects untuk Academy Awards ke-96. Meskipun penggunaan CGI pada film Hollywood sekarang sudah seperti makanan sehari-hari, yang masih menjunjung tinggi detail dan kualiatas dari CGI tidak banyak, “The Creator” menjadi salah satu yang terbaik dalam skena epic fantasy pada 2023 kemarin.

Aplikasi CGI pada karakter, latar, dan berbagai elemen lainnya memiliki tingkat realisme yang tinggi. Presentasi visual memukau “The Creator” juga didukung oleh produksi tata busana dan tata rias yang tak kalah maksimal. Film seperti ini kalau rilis pada era 2000an awal bisa menciptakan cult following dalam skena budaya pop. Kualitas visualnya bisa disandingkan dengan “Avatar”-nya James Cameron yang masih dinobatkan sebagai salah satu film modern dengan aplikasi CGI terbaik.

Film epic fantasy memiliki nafas sempurna dengan aplikasi musik yang tepat. Hans Zimmer sebagai komposer musik latar film memang tak pernah gagal memperdengarkan musik yang menggugah penontonnya. Visual yang sudah memukau diiringi dengan musik yang memikat, selalu dimasukan pada adegan-adegan yang tepat untuk memanipulasi emosi penonton.

Secara keseluruhan, “The Creator” merupakan film sci-fi terbaik dari 2023. Unggul dalam berbagai aspek produksi teknikal, naskah orisinalnya pun patut diberi apresiasi dalam skenannya.

Lost in Translation & Her: Kesepian dan Perpisahan dari Dua Perspektif

Film

Siksa Kubur & Badarawuhi di Desa Penari: Rayakan Lebaran dengan Film Horor Lokal

Entertainment

Monkey Man Monkey Man

Film & Serial Terbaru April 2024

Cultura Lists

Perfect Days Perfect Days

Perfect Days: Slow Living & Komorebi

Entertainment

Connect