Connect with us

Film

See How They Run Review: Film Misteri Detektif yang Menyindir Genrenya Sendiri

Parodi popularitas ‘The Mousetrap’, karya terpopuler Agatha Christie.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

“See How They Run” merupakan film misteri detektif terbaru yang kini sudah bisa di-streaming di Disney+ Hotstar. Bertabur bintang Hollywood, mulai Sam Rockwell, Saoirse Ronan, Adrien Brody, Ruth Wilson, Reece Shearsmith, Harris Dickinson, dan David Oyelowo.

Berlatar pada 1953 di London, “The Mousetrap” merupakan novel karya Agatha Christie yang diangkat menjadi pementasan. Merayakan pementasan ke-100-nya yang sukses, “The Mousetrap” bersiap untuk diadaptasi sebagai film layar lebar. Namun, sang sutradara, Leo Köpernick dibunuh oleh sosok misterius dan memanggil Inspektor Stoppard dan petugas junior, Stalker, untuk mengungkap siapa pembunuhnya sebelum korban lain berjatuhan.

Naskah “See How They Run” ditulis oleh Mark Chappell sebagai semacam fan fiction dari “The Mousetrap” oleh Agatha Christie. Yang memang benar diangkat menjadi pementasan teater serta menjadi salah satu yang tersukses pada masanya. Peristiwa bersejarah dalam skena showbiz tersebut pun menginspirasi Chappell untuk menulis kisah dengan konsep yang unik untuk disimak.

See How They Run

Parodi Genre Misteri Detektif dengan Naskah yang Meta

“See How They Run” bisa disamakan dengan film meta seperti “The Cabin in the Woods” (2012). Hanya saja berbeda genre, film arahan Tom George ini memiliki materi meta yang kaya untuk mengkritik genrenya sendiri. Belakangan ini film genre ini sedang mengalami kebangkitan. Mulai dari “Knives Out” (2019) yang akan segera merilis sekuelnya, “Death on the Nile” yang juga diadaptasi dari novel Agatha Christie, rilis awal tahun ini, kemudian yang masih baru juga di bioskop, “Amsterdam”.

Momen ini membuat “See How They Run” dengan genre yang sama harus memiliki sesuatu yang baru untuk disajikan agar menonjol dari judul-judul tersebut.

Ada banyak dialog sindiran seputar produksi film dan pementasan yang menarik untuk disimak. Selalu menarik membayangkan penulis naskah dan sutradara bahkan menertawakan hasil karya sendiri yang juga bisa kita lihat dalam film ini. Editing dan timing-nya juga tepat untuk menyampaikan materi humor parodi yang menggelitik.

Sayang sekali film ini tidak mendapatkan perhatian sebesar film lainnya yang sebetulnya memiliki eksekusi generik. Memang tidak termasuk masterpiece, namun konsep meta yang unik menarik dan relevan untuk dipresentasikan pada penonton umum.

See How They Run

Sinematografi dan Selera Humor ala Wes Anderson

“See How They Run” memiliki sinematografi yang khas, namun tidak terlalu original. Visual film secara keseluruhan akan mengingatkan kita pada Wes Anderson yang terkenal dengan teknik mengarahkan kamera yang simetris tegak lurus. Begitu pula desain produksi dengan warna-warna mencolok yang terkesan kartunis. Hingga pemilihan makeup dan kostum setiap karakter yang terlihat menonjol dalam setiap frame.

Agar tidak terlihat terlalu mirip dengan signature Wes Anderson, ada editing dan presentasi frame yang lebih variatif. Sayang sekali teknik kamera panning tegak-lurus memang sudah menjadi trademark Anderson. Sehingga sutradara lain yang terinspirasi sekalipun dengan sang maestro unik harus melakukan penyesuaian agar tidak terlihat menjiplak.

Namun, secara keseluruhan sinematografi arahan Jamie D. Ramsay dalam film ini merupakan presentasi yang mendukung daya tarik cerita. Sama seperti Anderson, Ia mampu memanfaatkan arahan kamera dan eksekusi frame dalam menyampaikan materi komedi yang quirky.

Relevan dengan Trend Eksploitasi Genre True Crime

(Slight Spoiler) Tak hanya menyindir plot generik dari genre misteri detektif, film ini juga menyindir adaptasi true crime dalam dunia showbiz. Menjadi plot twist yang cukup menggugah, terutama bagi kita yang juga konsumen film dan serial true crime yang sedang populer belakangan ini. Topik ini juga masih sangat bersinggungan dengan genre misteri dalam cerita yang diangkat dalam “See How They Run”. Materi parodi dan kritik akan dunia showbiz-nya pun jadi terasa semakin kaya. Bagi penggemar genre misteri detektif, kriminal, dan true crime, film ini bisa menjadi hiburan komplit.

“The Mousetrap” sendiri merupakan novel Agatha Christie yang diadaptasi dari kasus kriminal nyata. Tentang kasus penganiayaan Denis O’Neill, bocah 12 tahun yang dipukuli hingga meninggal oleh orang tua angkatnya, Reginald Gough, pada 1945.

Gough pada akhirnya tertangkap dan menjalani hukuman 6 tahun penjara, kasusnya menjadi berita utama berbagai media saat itu. Kemudian menginspirasi novelis Agatha Christie untuk menulis kisah mereka, hingga akhirnya menjadi best seller, dan diangkat menjadi pementasan teater yang sukses selama bertahun-tahun.

“See How They Run” bisa menjadi film yang sangat menghibur dan seru untuk disimak. Terutama bagi kita penggemar berat genre misteri kriminal dengan detektif. Karena beberapa dari kita mungkin sudah hafal dengan premis dan teknik pengembangan plot yang sebetulnya cukup repetitif dalam film-film seperti ini.

24 Jam Bersama Gaspar 24 Jam Bersama Gaspar

24 Jam Bersama Gaspar Review: Petualangan di Negeri Distopia Suram

Film

Damsel Damsel

Damsel Review: Aksi Menegangkan Millie Bobby Brown Melawan Naga

Film

American Fiction Review American Fiction Review

American Fiction Review: Film Satir Sajikan Prespektif Baru dari Black Culture

Film

Echo Echo

Echo Review: Alaqua Cox Semakin Memikat dan Ikonik sebagai Maya Lopez

TV

Connect