Connect with us
Amsterdam Review
20th Century Studios

Film

Amsterdam Review: Drama Misteri dengan Segudang Potensi

Menghadirkan jajaran A-lister dengan drama misteri penuh potensi, ‘Amsterdam’ kelewat ambisius yang membuatnya tampak medioker.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Bagi penikmat sinema Hollywood, nama David O. Russell tentunya lebih dikenal sebagai sutradara dengan segudang kontroversi yang melibatkan dirinya. Akan tetapi, hal tersebut rupanya bukanlah sandungan dalam membangun karya pada portofolio yang ia miliki sepanjang kariernya. Populer dengan beberapa film seperti ‘Silver Linings Playbook’ hingga ‘Joy’, sang sutradara kembali hadir ke layar lebar melalui ‘Amsterdam’.

‘Amsterdam’ merupakan film drama misteri dari sutradara David O. Russell. Dibintangi oleh segudang A-lister seperti Christian Bale, John David Washington, dan Margot Robbie, film ini berpusat pada tiga sekawan yang berteman pada masa Perang Dunia I. Setelah bertahun-tahun terpisahkan, ketiganya kembali dipersatukan ketika terjebak dalam misteri pembunuhan yang melibatkan senator Amerika Serikat dan berbagai konspirasi mengerikan lainnya.

Amsterdam Review

Dalam narasinya, film ini hadir dengan premis yang tergolong usang mengenai sekelompok protagonis di tengah agenda besar dari pihak terselubung. Hadir dengan pembawaan yang mulus, pacing yang dihadirkan dalam filmnya cenderung lamban. Hal inilah yang membuat filmnya terasa membosankan, terlebih dengan runtime mencapai hampir 140 menit yang menjadikannya tampak sangat dragging.

Di tengah misteri yang berusaha dibangun, David O. Russell yang juga memiliki andil dalam pembangunan naskahnya menyelipkan segelintir komedi dalam ‘Amsterdam’. Terlebih melalui interaksi penuh kehangatan yang dihadirkan oleh trio Bale-Washington-Robbie membuat film ini terasa lebih hidup dalam nuansa lawasnya.

Elemen yang menjadi highlight dalam ‘Amsterdam’ adalah muatan politik dan konspirasi terselubung dalam membangun main plot-nya. David O. Russell juga berusaha menyelipkan tentang bagaimana negara hanyalah alat kapitalisme dari kumpulan penguasa dan kebebasan sejati hadir sebagai sugarcoat dari penjara abadi bagi rakyat, yang sayangnya terasa kelewat ambisius dengan eksekusi mediocre.

Daya tarik yang ditawarkan David O. Russell dalam film terbarunya setelah ‘Joy’ ini adalah jajaran A-lister sebagai cast-nya. Sebagian besar tampak lihai dalam membawakan perannya, utamanya Christian Bale yang terlihat jauh lebih menonjol dibanding deretan pemeran lainnya. Selain itu, Rami Malek dan Anya Taylor-Joy hadir dengan performa yang tak kalah menarik, meski memang role yang keduanya bawakan dalam ‘Amsterdam’ ini justru berpotensi membawa mereka dalam peran lain dengan karakterisasi serupa di masa depan.

Hadir dengan budget produksi yang tampak tak main-main, ‘Amsterdam’ menyuguhkan pengalaman sinematik yang cukup menggugah. Scoring bernuansa lawas, set design bertema tahun ’30, hingga sinematografi mulusnya membuat filmnya menyenangkan untuk dinikmati di layar lebar.

Pada akhirnya, ‘Amsterdam’ merupakan film drama potensi dari seorang David O. Russell dengan representasi lawasnya yang menarik beserta segudang A-lister. Akan tetapi, muatan main plot-nya yang kelewat ambisius tidak dibarengi dengan eksekusi narasi yang sejalan, menjadikannya terasa sangat mediocre.

Follow the Light Follow the Light

Follow the Light Review: Pesona Akita, Coming of Age & UFO Misterius

Film

Babylon Babylon

Babylon Review: Film Terbaik dengan Promosi Terburuk

Film

Tár Review Tár Review

Tár Review: Pesona Cate Blanchett sebagai Komposer Karismatik dan Problematik

Film

Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul

Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul Review

Film

Connect