Connect with us
tari Pepe’-Pepeka ri Makka:
Photo: Wikimedia

Culture

Pepe-Pepeka ri Makka: Lebih dari Sekadar Bermain Api

Tarian yang menggunakan api dan memiliki relasi dengan “simbol” keislaman.

Menarik untuk kembali menelusuri ruang beririsan antara kepercayaan dan seni kebudayaan yang melingkupi kehidupan. Dalam gerak estetik tarian, misalnya. Di Sulawesi Selatan, masyarakat Makassar masih bisa menyaksikan tarian Pepe’-pepeka ri Makka. Tidak sering, namun pada seremonial tertentu, tarian ini seringkali menjadi suguhan. Masyarakat Paropo di Makassar adalah sedikit komunitas yang masih merawat kesenian ini.

Tarian Pepe’-pepeka ri Makka adalah tarian yang menggunakan api sebagai properti utama. Nampak serupa dengan Fire Dance di Hawaii ataupun Tarian Api di Bali. Namun, aspek historis tarian Pepe’-pepeka ri Makka menarik untuk ditelusuri.

Lebih dari sekadar pemaknaan kultural, tarian ini berelasi dengan sejarah awal penyebaran Islam di tanah Sulawesi. Di berbagai literatur, narasi awal mula masuknya Islam di Sulawesi Selatan dapat ditarik hingga ke abad 17 M. Saat itu, sama dengan tahap awal penyebaran Islam di berbagai wilayah di nusantara, jalan sunyi yang dipilih untuk menyebarkan Islam adalah lewat seni ataupun pada kebiasaan sederhana yang menjadi keseharian masyarakat setempat. Sebuah jalan yang sangat “halus”.

Relasi tarian ini dengan aspek keislaman terkonfirmasi dari pengertian secara harfiah tarian Pepe’-pepeka ri Makka, pepe’ berarti api, ri berarti “di” yang merujuk pada keterangan, Makka berarti Mekah yang menegaskan fungsi “di” sebagai penunjukan tempat dan secara simbolik merujuk pada Islam. Sehingga, Pepe’-pepeka ri Makka adalah tarian yang menggunakan api dan memiliki relasi dengan “simbol” keislaman. Sedikit gambaran, definisi ini dapat merujuk pada syair lagu yang dilantunkan oleh penari. Bunyinya:

Pepe-pepeka ri Makka
Lanterayya ri Madina
Ayya Allah parombasai natakabbere’ dunia
Api di tanah suci Mekkah,
Lentera di tanah Madinah,
Ya Allah kobarkanlah hingga seluruh dunia bertakbir

Potongan syair yang mengiringi tarian Pepe’-pepeka ri Makka di atas juga diyakini sebagai sumber kekuatan para penari. Terminologi “kekuatan” pun merujuk pada aspek historis yang melingkupi tarian ini. Konon, ritme-ritme estetik dari gerak hingga syair yang dilantunkan adalah upaya mengilustrasikan kisah Nabi Ibrahim AS, yang atas kehendak Allah, bisa berdamai dengan api, tak terlahap sama sekali.

Penelitian “Pesan Dakwah dalam Tari Pepe’-pepeka ri Makka pada Masyarakat Kampung Paropo, Kota Makassar” mengulas aspek historis hingga simbolik tarian ini dengan menemui informan yang kredibel juga menelusuri banyak literatur. Penelitian ini menarasikan relasi gerak estetik Pepe’-pepeka ri Makka dan agama mayoritas yang dianut masyarakat Sulawesi Selatan dengan membaca keseluruhan atribut yang digunakan oleh penari dan narasi historis yang membangunnya.

Hasilnya, gerak tubuh para penari Pepe’-pepeka ri Makka berelasi dengan upaya pengungkapan perasaan, maksud, dan pikiran orang-orang Makassar terdahulu yang kompak dan bersemangat dalam memperjuangkan kedaulatan bersama dan dalam upaya menyebarkan agama islam. Tarian Pepe’-pepeka ri Makka cukup berbeda dengan tarian-tarian pada umumnya. Tarian ini pada dasarnya tidak memiliki pola gerakan dan pola lantai yang paten atau baku dalam setiap penampilannya. Pola teratur yang ditampilkan hanya ditemukan di awal ketika muncul pertama kali lalu berputar-putar sambil bersenandung indah dalam bahasa Makassar.

Metamorfosa tarian Pepe’-pepeka ri Makka yang tadinya lebih banyak besingungan dengan ritual-ritual sakral misalnya dalam maudu’ lompoa (Maulid Nabi Muhammad S.A.W) juga dapat dimaknai sebagai ruang alternatif kreatifitas masyarakat untuk terus menghidupkan identitas kultural mereka. Meski tarian ini adalah bagian dari pergolakan sejarah kebudayaan di Sulawesi Selatan, namun upayanya untuk terus eksis telah mengonfirmasi narasi kekayaan bahasa keseniaan di Indonesia.

Penyambutan Rombongan Muhibah Budaya Jalur Rempah di Pelabuhan Benteng Selayar-1 Penyambutan Rombongan Muhibah Budaya Jalur Rempah di Pelabuhan Benteng Selayar-1

Selayar dan Kejayaan Maritim Nusantara

Culture

Eksplorasi Pesona Kebudayaan Jepang Melalui Anime

Culture

Steven Spielberg Steven Spielberg

Mengenal Steven Spielberg dari Filmografinya

Culture

Virgin The Series Virgin The Series

Virgin The Series vs Euphoria: Menilik Lika-liku Kehidupan Generasi Muda di Era Modernisasi

Current Issue

Connect