Connect with us
Muse Will Of The People
Cr. Nick Fancher

Music

Muse: Will Of The People Album Review

Kompilasi warna musik Muse sepanjang masa dalam satu album tentang isu sosial. 

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

‘Will Of The People’ merupakan album terbaru dari Muse yang rilis pada 26 Agustus lalu. Band rock asal Inggris ini merupakan salah satu yang masih eksis berkarya di industri musik internasional. Mengingat mereka bagian dari kebangkitan musik rock alternative pada era 2000an. Sudah mencapai pada album kesembilan mereka, Muse sejauh ini merupakan band yang juga terkenal dengan eksperimen dan eksplorasi genre tanpa kehilangan signature mereka yang sudah kuat. Terutama berkat warna vokal Matt Bellamy yang khas dalam setiap hits Muse. 

Kadang mengangkat tema yang suram, kadang bisa juga hadir dengan materi musik penuh harapan, atau sekadar bersenang-senang dengan konsep yang unik. ‘Will Of The People’ sendiri ingin mengulang kesuksesan dengan konsep aransemn musik dari hits terbaik Muse di masa lalu. Namun dengan materi lirik yang lebih relevan dengan masa sekarang seputar isu sosial dan krisis kemanusiaan. Karena seperti musisi rock lainnya, Muse juga menjadi salah satu yang kerap menyelipkan pemikiran kritis dan opini mereka akan berbagai topik yang sedang hangat di masyarakat. 

The Gist: Dilansir NME, Matt Bellamy menyatakan bahwa ‘Will Of The People’ merupakan album kompilasi hits terbaik Muse selama ini. Band asal Teignmouth, Inggris ini memang tak diragukan telah meninggalkan banyak lagu-lagu terbaik dalam sejarah musik rock khususnya pada era 2000an. Mulai dari album ‘Origin of Symmetry’ (2001), ‘Absolution’ (2003), ‘Black Holes and Revelations’ (2006), dan masih banyak lagi. Meski diklaim sebagai album berkonsep ‘greatest hits’, bukan berarti album ini memuat lagu-lagu lama, namun lebih ke mengadaptasi materi dan warna musik dari setiap era kejayaan mereka untuk melahirkan karya musik yang baru. 

‘Will of the People’ mengalami proses produksi di Los Angeles dan London selama masa pandemi, dilansir di Pitchfork. Seperti musisi-musisi lainnya, Matt Bellamy bersama Chris Wolstenholme dan Dominic Howard, juga memiliki opini dan terinspirasi dengan berbagai kejadian di dunia kita saat ini. Penuh dengan ketidakpastian dan situasi yang tidak stabil. Mulai dari pandemi, pecahnya perang di Eropa, protes dan pemberontakan masal, dan berbagai isu sosial lainnya. Oleh karena itu kita akan mendengar lagu yang terdengar seperti protes pada track ‘Will Of The People’, ‘Compliance’ tentang pemerintahan yang otoriter, hingga lagu yang menggaungkan revolusi seperti ‘Killed Or Be Killed’ dan ‘Liberation’.

Sound Vibes: Tema narasi dan aset visual yang merujuk pada semesta post-futuristic dan apocalypse masih memiliki pengaruh dari album sebelumnya, ‘Simulation Theory’ (2018). Ada berbagai track dengan aransemen electro, new wave rock seperti ‘Compliance’, ‘You Make Me Feel Like It’s Halloween’, dan ‘Won’t Stand Down’. 

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, album kesembilan ini mengambil referensi tema musik dari hits terbaik Muse sendiri di masa kejayaan mereka. Kita akan mendengar lagu-lagu yang terasa seperti Queen (banyak hits Muse disandingkan dengan hits Queen seperti ‘Madness’) pada ‘We Are Fucking Fucked’ dan ‘Liberation’ yang terdengar seperti ‘rhapsody’ bernuansa ballad. 

Dengan konsep mengadaptasi berbagai era Muse yang jelas selalu memperdengarkan nuansa musik yang berbeda, ‘Will Of The People’ jadi terdengar seperti Muse mixtape dengan berbagai nuansa musik. Namun secara objektif, sebetulnya album ini menjadi album Muse yang paling tidak kohesif temanya dari track ke track berikutnya. 

Best Tracks: ‘Will Of The People’ menjadi track rock pembuka yang membuat pendengarnya bersemangat. Matt Bellamy bernyanyi diiringi dengan backing vocal yang catchy, ‘The will of the people, the will of the people, the will of the will the of the..’ yang dijamin akan membuat kita berdendang bersama. ‘Compliance’ menjadi track kedua sekaligus salah satu single yang sudah familiar bagi penggemar. Track satu ini juga memiliki hook yang catchy, bernuansa new wave rock dengan keyboard aksen yang memperkuat hook. ‘Killed Or Be Killed’ menjadi salah satu terbaik juga dengan aransemen nu-metal yang keras sebagai lagu yang meneriakan perlawanan pada pihak yang menindas. ‘Verona’ juga menjadi track yang berkesan dalam tracklist ‘Will Of The People’. 

Namun, yang menjadi salah satu kekurangan dari ‘Will Of The People’ adalah lagu-lagu baru yang tidak bisa menandingi hits terbaik Muse yang sudah ada. Kesannya jadi projek album ‘daur ulang’ materi instrumen yang tanggung. Karena pada akhirnya kita jadi lebih kangen sama hits lama Muse daripada mendengarkan ‘Will Of The People’ berkali-kali.

Declan McKenna: What Happened to the Beach? Declan McKenna: What Happened to the Beach?

Declan McKenna: What Happened to the Beach? Album Review

Music

Ariana Grande: Eternal Sunshine Ariana Grande: Eternal Sunshine

Ariana Grande: Eternal Sunshine Album Review

Music

Java Jazz Festival 2024: Embracing Unity Through Music

Entertainment

Green Day: Saviors Album Review

Music

Connect