Connect with us
Laura Mvula
Photo via lovesupremefestival.com

Music

Laura Mvula: 1/f EP Review

Terdiri dari 3 track lama yang diaransemen ulang dan lagu cover, ‘1/f’ menjadi penanda awal baru untuk Laura Mvula.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Selang 3 tahun setelah kontraknya resmi dibatalkan label RCA Victor milik Song, Laura Mvula akhirnya kembali ke panggung hiburan. Penyanyi berusia 34 tahun ini resmi bergabung dengan Atlantic Records; yang dirayakan dengan menggelar pertunjukan ‘Laura Mvula Presents…Under A Pink Moon’ dan merilis EP baru.

‘1/f’ menjadi rilisan pertama Laura dalam 5 tahun terakhir. Mini album ini, sayangnya, belum memiliki lagu baru. Pemenang Ivor Novello tersebut menggubah ulang 3 lagu hits dari album sebelumnya. Serta cover lagu dari Diana Ross, “I’m Still Waiting.”

“Sing To The Moon”, “Show Me Love”, dan “Green Garden” sebelumnya sudah pernah dirilis di album Mvula. Namun untuk versi baru ini, Mvula menghadirkan aransemen baru. Mengubah vibe sampai kesan yang dihadirkan dalam ketiganya.

Mvula sebenarnya pernah menyebut dirinya enggan menyentuh atau mengaransemen ulang lagu-lagu lawas rilisannya. Tidak lain karena besarnya makna yang dibawa lagu-lagu tersebut. Baik itu untuk dirinya maupun penggemar.

Meski pada akhirnya pandangan tersebut berubah dengan diluncurkannya ‘1/f.’ Penyanyi pop klasik ini mengakui ia mendapatkan keberanian untuk menggubah lagu-lagu hits lama. Hingga merilisnya dalam mini album baru.

Dalam sebuah pernyataan, penyanyi itu berkata: “Awalnya saya menentang penafsiran ulang lagu-lagu lama karena lagu-lagu dari ‘Sing to the Moon’ dan ‘The Dreaming Room’ sangat sakral bagi saya dan banyak orang yang telah mengadopsinya sebagai lagu rohani mereka sendiri.

Tapi saya benar-benar menemukan energi dan kehidupan baru dalam lagu-lagu itu dengan memasukkannya ke dalam filter musim sonik saya saat ini, yang terasa jauh lebih langsung daripada di mana saya berada di masa lalu. Lebih berani, lebih berani. Saya seorang penganjur pengambilan risiko, jadi sungguh luar biasa bisa membawa lagu-lagu itu ke ruang itu bersama saya. ”

Pernyataan Mvula memang tidak berlebihan. Lagu lama yang digubah ulang dalam album ini menyuarakan energi dan keberanian. Merobohkan kesan-kesan dramatis serta melankolks yang dihadirkan sebelumnya.

Mvula menukar instrumen akustik dan orkestra yang menjadi nyawa dari lagu-lagu tersebut. Menggantinya dengan hadirnya musik elektronik, synthesizer, dentuman staccato dan kunci elektro. Aransemen baru ini menuntun “Sing To The Moon”, “Show Me Love”, dan “Green Garden” ke era musik tahun 80-an. Neon-pop dan elektro dipadukan bersama elemen funk dari era Prince.

“Sing To The Moon” meluncur menjadi pop track yang bersinar terang; berkebalikan dengan versi original yang lebih melankolis. Mvula menyanyikan versi original “Sing To The Moon”, yang merupakan hits debut album ‘Sing To The Moon’ yang dirilis pada 2013, dengan nada-nada yang lebih teratur. Sedangkan pada versi aransemen baru ini “Sing To The Moon” selayaknya dorongan kekuatan yang meledak-ledak.

Irama metronom yang berulang-ulang sepanjang lagu menjadi daya tarik tersendiri. Sentuhan catchy sekaligus tidak terduga. Mvula mengusung harmoni dari versi original dan merangkainya kembali menjadi nada-nada yang lebih uplifting.

Kekuatan untuk aransemen juga dihadirkan Mvula pada “Show Me Love.” Track tour de force dari ‘The Dreaming Room’ ini digubah hingga hadir dalam kemasan, cerita, sampai kesan baru.

Versi original “Show Me Love” menggambarkan rasa putus asa setelah patah hati. Nada akustik dan orkestra menyayat hati pada versi original seolah memohon sang kekasih untuk kembali.

“Show Me Love” di versi baru untuk album ‘1/f’ memberikan penggambaran berbeda. Tempo lebih cepat ditambah dengan irama elektro seakan merayakan perpisahan itu sendiri. Ditambah vokalisasi Mvula yang membawa pendengarnya seolah berada di taman luas nan hijau bermandi matahari.

Gubahan untuk instrumental musik pun diberikan pada “Green Garden” Vokal berlayer dari Mvula serta irama yang dihadirkan melalui tepuk tangan digantikan dengan permainan gitar dengan riff menggoda. Warna vokal Mvula juga sukses mengemas track ini menjadi lagu berirama funk nan seksi.

“Green Garden” menunjukkan arah untuk era musik baru Mvula. Sang penyanyi ini tidak lagi hanya akan bereksperimen dengan musik pop klasik. Melainkan lebih inovatif melalui hadirnya irama funk, nada-nada catchy yang akan dengan cepat membawa lagunya menjadi hits dan viral, hingga kesan seksi yang disisipkan pula.

Di sisi lain, “I’m Still Waiting” yang merupakan mega hits Diana Ross di tahun 70-an justru mendekati musik Mvula di masa lalu. Lagu cover ini akan mudah menjadi bonus track untuk dua album terakhir Mvula sebelumnya.

Elemen motown, yang diprediksi akan menjadi tren di tahun ini, bersinergi apik dengan vokal Mvula menyanyikan lirik tentang jerih payah dan cinta. Dentingan musik yang romantis, bersama nada-nada pop klasik di track terakhir ini seakan menjadi salam perpisahan Mvula untuk era musiknya terdahulu. Sebelum melangkah ke era dan genre baru.

Mvula, dan rilisan demi rilisannya dapat dikatakan sebagai bagaimana musik pop seharusnya. Penyanyi dengan warna vokal unik ini mengemas musik pop secara kreatif dan tidak berkiblat pada tren. Permainan berbagai macam instrumen diaransemen dalam berupa-rupa vibe berbeda. Membawa pendengarnya seolah menjalani pengalaman baru dalam setiap album dan lagu yang diluncurkan.

EP ‘1/f’ menjadi satu perjalanan dan pengalaman musikalitas lain dari Mvula. Aransemen lagu lama yang dirilis kembali tidak sekedar polesan. Mvula justru seolah merombak total lagu-lagu tersebut, sebelum merangkai dan mengubahnya menjadi lagu baru; dengan makna, kesan, dan pesan yang sepenuhnya berbeda.

Sebagai album yang dirilis setelah 5 tahun, dan penanda kembalinya sang penyanyi, ‘1/f’ cukup menjanjikan rasa penasaran dari penggemar.

Declan McKenna: What Happened to the Beach? Declan McKenna: What Happened to the Beach?

Declan McKenna: What Happened to the Beach? Album Review

Music

Ariana Grande: Eternal Sunshine Ariana Grande: Eternal Sunshine

Ariana Grande: Eternal Sunshine Album Review

Music

Java Jazz Festival 2024: Embracing Unity Through Music

Entertainment

Green Day: Saviors Album Review

Music

Connect