Connect with us
House of Ninjas
Netflix

TV

House of Ninjas Review: Laga Ninja Berlatar Thriller Spionase Modern

Drama komedi keluarga, konspirasi politik, dan laga ninja dinamis.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

“House of Ninjas” merupakan serial Netflix Original terbaru yang diciptakan oleh Dave Boyle, disutradarai bersama Kento Kaku yang juga menjadi bintang utama dalam serial ini.

Jika genre thriller spionase sudah sangat populer di skena hiburan barat, ini waktunya Jepang menyajikan semesta spionase dengan sentuhan kebudayaan mereka yang khas. Ini seperti memadukan “Mission Impossible” atau “007” dengan semesta ninja Jepang, atau dalam serial ini, mereka akan lebih memilih disebut sebagai shinobi.

Setelah tragedi yang membuat keluarga Tawara kehilangan putra tertuanya 6 tahun yang lalu. Souichi Tawara, kepala keluarga sekaligus keturunan Hattori Hanzo yang legendaris, memutuskan untuk menarik diri bersama keluarganya dari dunia per-shinobi-an. Namun, ketika klan shinobi musuh bebuyutan mereka kembali beraksi, sekte misterius muncul, dan situasi politik Jepang mulai bergejolak, keluarga Tawara semakin sulit untuk tidak kembali ke jati diri mereka sebagai shinobi sejati.

House of Ninjas

Mengaplikasikan Dunia Ninja dalam Latar Spionase Modern

Di skena panggung mainstream, kebanyakan dari kita sudah familiar dengan ninja karena anime. “Ninja Hattori” dan “Naruto” telah menjadi bagian dari masa kecil generasi millennial di Indonesia. Kebanyakan judul dengan tema ninja hadir dalam latar fantasi yang dramatis dan dihiperbola presentasinya.

Ketika sejatinya ninja atau shinobi berbeda dengan samurai dan berbagai jenis ksatria di Jepang, shinobi adalah petarung yang beraksi dalam bayangan. Mengikuti tuannya tanpa bias, meninggalkan hasrat dunia, bahkan tidak mengumpukal kemenagan layaknya pada samurai.

Jati diri shinobi yang sesungguhnya tersebut yang dieksplorasi dan dielaborasi oleh Dave Boyle dalam “House of Ninjas”. Jika Amerika punya IMF (dari “Mission Imposible), kemudian Inggris memiliki agen OO7, maka Jepang memiliki klan shinobi. Para shinobi yang bekerja untuk negara, menerima perintah dari Bureau of Ninja Management (BNM), lembaga yang mirip dengan FBI dan CIA kalau di Amerika.

“House of Ninjas” jadi serial yang juga memikat secara visual dan audio buat kita para penggemar ninja yang sudah dewasa. Mulai dari arahan kostum serba hitam modern yang keren dengan kesederhaannya. Meski para shinobi ini menggunakan kostum warna gelap dan banyak beraksi di malam hari, sinematografinya tetap terlihat jelas dan memikat. Kemudian ditambah dengan soundtrack rock, jazz, dan blues menyempurnakan tema modern secara keseluruhan.

House of Ninjas

Drama Komedi Keluarga, Konspirasi Politik, dan Laga Ninja Dinamis

“House of Ninjas” tak hanya tentang aksi laga para ninja. Ada genre thriller investigasi, misteri, bahkan romansa dan drama komedi keluarga. Lebih fokus pada eksistensi keluarga shinobi keturunan Hattori Hanzo yang bersembunyi di balik nama keluarga Tawara. Ada ayah yang mengelolah pabrik sake padahal tidak minum sake, istri sekaligus ibu yang kleptomania demi adrenalin, dan nenek misterius yang sudah pensiun dari per-shinobi-an.

Kemudian Haru, putra kedua yang tak bisa membunuh, Nagi yang hobi mencuri dan mengembalikan barang museum, serta Riku putra sulung penggemar klan Fuma tanpa tahu bahwa ia adalah keturunan Hattori Hanzo, musuh bebuyutan Fuma. Pada empat episode pertama, kita akan melihat mereka mengalami disfungsional yang menggelitik, hingga akhirnya mengetahui apa satu-satu cara untuk kembali menjadi keluarga yang harmonis dengan memeluk jati diri mereka.

Ada konspirasi politik juga dalam plot “House of Ninjas”, yang sayangnya masih belum terlalu ditunjukan dalam season ini. Karena ending-nya mengindikasikan hal tersebut baru ingin dieksplorasi di season berikutnya (jika ada). Seiring berjalannya episode, adegan pertarungan akan semakin intense dan dinamis. Koreografinya sudah cakep, cocok banget buat penggemar genre spionase dengan elemen laga.

Semesta Ninja Terbaru yang Belum Ada Tandingannya

Melalui season perdananya, “House of Ninjas” tunjukan potensinya sebagai serial dengan semesta spionase unggulan di Netfilx. Mulai dari naskah, penampilan setiap aktor, lengkap dengan interaksi dan chemistry masing-masing karakter sudah sangat solid.

Menuju episode terakhir, timbul cukup sentimen pada penonton untuk menanti kembalinya keluarga Tawara di season berikutnya. Sayangnya sejak rilis perdana pada Februari 2024, serial ini bisa jadi salah satu hidden gems di antara banyaknya rilisan terbaru Netflix.

Rilis sepekan sebelum “Avatar: The Last Airbender”, “House of Ninjas” jelas tidak diprioritaskan promosinya pada periode tersebut. Padahal serial ini bisa jadi serial Jepang baru di katalog Netflix sepopuler “Alice in Borderland”.

Semoga saja masih ada kemungkinan untuk serial ini mendapatkan season lanjutan karena season perdananya sudah mempresentasikan semesta ninja baru yang sangat sekali kalau harus tenggelam begitu saja di streaming platform ini.

A Town Without Seasons Review: Suka Duka Warga Hunian Sementara yang Eksentrik

TV

Hazbin Hotel Hazbin Hotel

Hazbin Hotel Review: Balada Hotel di Neraka

TV

Monkey Man Monkey Man

Film & Serial Terbaru April 2024

Cultura Lists

Damsel Damsel

Damsel Review: Aksi Menegangkan Millie Bobby Brown Melawan Naga

Film

Connect