Connect with us
Alice in Borderland Season 2
Netflix

TV

Alice in Borderland Season 2: Lebih Seru dengan Permainan Skala Besar

Produksi lampaui season pertama dengan permainan yang lebih sulit dan megah.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Masih terjebak di ‘dimensi lain’, Arisu dan kawan-kawan masuk dalam stage baru. Dengan format permainan baru, medan dengan skala yang lebih besar, serta tingkat kesulitan yang makin bikin penonton tegang.

Dalam “Alice in Borderland” Season 2, para pemain yang masih bertahan akan menghadapi tantangan dengan tingkat kesulitan face card. Buat yang sudah lupa, pada season perdana, setiap simbol kartu adalah lambang dari jenis tantangan, semantara angka menjadi level tingkat kesulitan. Face card (Jack, Queen, King) jelas akan memberikan tingkat kesulitan yang lebih tinggi.

“Alice in Borderland” Season 2 masih dengan beberapa karakter dari season pertama. Mulai dari Arisu (Kento Yamazaki), Usagi (Tao Tsuchiya), Chishiya (Nijiro Murakami), Kuina (Aya Asahina), dan Ann (Ayaka Miyoshi). Akan ‘kah petualangan maut Arisu, Usagi, dan pemain lainnya berakhir? Berikut ulasan lengkap “Alice in Borderland” Season 2, dengan segala keseruan baru dan sedikit kekurangan minor yang perlu di-highlight.

alice in borderland season 2 review

Sekuen Permainan yang Lebih Sulit, Megah, dan Seru

Tantangan untuk setiap film/serial bergenre survival death game adalah mempertahankan kualitas dengan template yang sebetulnya monoton. Judul-judul seperti “The Hunger Games”, “Squid Game”, dan “Alice in Borderland” boleh sukses pada installment pertama. Namun, mampu ‘kah mereka mempertahankan kualitas atau bahkan melampaui ekspektasi penggemar sebagai franchise dalam jangka waktu yang panjang? Setidaknya “Alice in Borderland” Season 2 telah berhasil menaikan standarnya di season terbarunya ini.

Mulai dari produksi setting, stunt, penerapan efek visual, CGI, dan arahan sinematografinya, kita bisa melihat Shinsuke Sato menaikan standar dari serial arahannya tersebut. Hal ini juga tak lepas dari budgeting Netflix yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan season perdana.

Permainan-permainan maut yang disajikan juga lebih sulit, megah, dan berskala besar. Sudah bukan permainan tingkat amatir, medan kali ini akan terasa lebih sulit dengan deretan pemain lawan yang tak kalah kompeten. Kita akan seperti menyaksikan Arisu dan pemain-pemain lainnya menaklukan boss stage dalam game. Hal tersebut karena konsep permainan yang tak hanya sulit dan menarik.

Eksekusinya diimbangi dengan setting yang lebih megah. Mulai dari gedung bertingkat bernuansa industrial yang sempurna untuk sekuen parkour, hingga labirin container di lahan yang luas. Mind-game yang disajikan juga tak kalah seru dan sukses bikin penonton was-was.

Kalau bicara tentang konsistensi ketegangan dan kualitas permainan, “Alice in Borderland” Season 2 ini telah menandingin kualitasnya dari season perdana. Benar-benar lebih seru dan menyajikan sekuen permainan maut yang bikin penonton ketagihan untuk binge semalaman!

alice in borderland season 2 review

Karakter Lama yang Semakin Memikat, Karakter Baru yang Tak Kalah Berkesan

Masih ingat siapa saja yang masih bertahan dari season pertama? Kali ini kita kembali berjumpa dengan Arisu, Usagi, Kuina, Chishiya, dan Tatta (Yutaro Watanabe). Arisu sebagai protagonis terlihat menunjukan sedikit perkembangan karakter, begitu juga dengan Usagi.

Interaksi antara kedua karakter utama ini memiliki perkembangan hubungan yang sudah tepat. Tak sekadar memberikan bumbu percintaan tipis-tipis, motivasi dan idealisme mereka juga menambah kualitas dari setiap perbincangan mereka dalam situasi hidup dan mati.

Arisu, Usagi, dan Chishiya, menjadi tiga karakter utama yang meng-carry setiap episode dalam season 2. Buat penggemar Chishiya dan aksinya yang cerdik dalam membaca situasi, akan lebih banyak porsi mind-game dengan Chishiya yang memanjakan kita. Kuina dan Ann sayangnya tidak terlalu di-highlight petualangannya pada season ini.

Selain deretan karakter lama yang sudah kita idolakan, ada banyak karakter baru yang tak kalah berkesan penampilannya. Meski  mereka hanya menjadi karakter pendukung yang tampil satu hingga dua episode saja, semuanya memberikan penampilan yang ikonik, dramatis, dan tidak mudah dilupakan. Selalu ada keseruan tersendiri mengantisipasi kemunculan karakter-karakter baru dalam “Alice in Borderland” Season 2.

Plot Sedikit Ngebut dan Terlalu Banyak Plot Armor

Sama dengan season pertamanya, season kedua ini juga terdiri dari 8 episode saja. Namun dengan episode terakhir berdurasi 80 menit. Masih sering menjadi masalah dalam serial-serial Netflix dengan episode pendek per season, pada episode pertengahan ada montage yang terasa ngebut. Padahal dengan stage yang tersisa kini hanya 12 face card, harusnya bisa lebih banyak lagi permainan yang ditampilkan secara full episode.

Pada beberapa episode terakhir, kita hanya akan disuguhkan montage dari permainan-permainan yang tersisa. Kuina dan Ann menjadi dua karakter yang seakan di-anak-tirikan dalam naskah. Namun sudah cukup ditebus dengan penampilan Arisu, Usagi, dan Chishiya dalam rangkaian stage-stage seru.

Satu lagi hal yang semakin terasa annoying adalah plot armor pada setiap karakter utama. Diangkat dari skena manga, mungkin sudah biasa melihat protagonist mau bagaimana pun juga pasti akan terus bertahan hingga akhir. Namun jika terus-menerus begini, “Alice in Borderland” bisa mulai kehilangan unsur suspense dan thriller-nya. Karena akhirnya plot armor ini menular ke karakter-karakter lainnya.

Secara keseluruhan, “Alice in Borderland” Season 2 telah menghadirkan kualitas produksi yang melampaui season pertamanya. Permainan-permainannya semakin seru, semakin sulit, kemudian diisi dengan aksi karakter lama dan baru yang sama-sama berkesan. Dramanya dapat, psychological thriller-nya dapat, laganya dapat. Boleh langsung binge di Netflix!

A Town Without Seasons Review: Suka Duka Warga Hunian Sementara yang Eksentrik

TV

Hazbin Hotel Hazbin Hotel

Hazbin Hotel Review: Balada Hotel di Neraka

TV

Monkey Man Monkey Man

Film & Serial Terbaru April 2024

Cultura Lists

Damsel Damsel

Damsel Review: Aksi Menegangkan Millie Bobby Brown Melawan Naga

Film

Connect